Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Meander? Menyelami Proses Pembentukan Kelokan Sungai yang Unik

Baca di App
Lihat Foto
wikimedia.org
Meander
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Kamu pasti pernah melihat sungai yang berkelok-kelok. Sungai yang seperti itu dinamakan sebagai meander. 

Meander merupakan bentuk muka bumi yang disebabkan oleh tenaga eksogen ketika aliran sungai membentuk kelokan atau tikungan yang berputar-putar, mirip dengan ular.

Pembentukan meander terjadi akibat interaksi antara aliran air dan material sedimen yang mudah tererosi di sepanjang aliran sungai. Untuk lebih memahami bagaimana meander terbentuk dan berkembang, mari kita simak penjelasan rinci berikut ini.

Apa itu meander?

Menurut United States Geological Survey, meander terjadi saat aliran air bergerak dalam lintasan yang berkelok-kelok, atau lebih tepatnya, dalam pola yang seperti ular.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Bentang Alam Fluvial, Bentang Lahan Akibat Pengendapan Air Sungai

Meander terbentuk di area yang lebih datar, dan aliran sungai cenderung memilih jalur yang paling mudah dilalui, yang sering kali menyebabkan kelokan-kelokan ini terbentuk.

Proses ini dimulai ketika sungai mengalir melalui lembah yang datar dan mulai mengikis tanah atau batuan yang ada di sepanjang jalur aliran.

Menurut Encyclopedia Britannica, meander sering kali terbentuk di material aluvial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh sungai.

Bahan-bahan ini memungkinkan sungai untuk secara bebas menyesuaikan bentuknya dan bergerak ke hilir sesuai dengan kemiringan lembah aluvial.

Biasanya, saluran sungai yang berkelok-kelok akan memperlihatkan kolam di tikungan dan riffle (zona dangkal dengan aliran air yang lebih cepat).

Proses erosi dan pengendapan di meander

Meander berkembang lebih jauh seiring waktu karena proses erosi dan pengendapan yang terjadi secara terus-menerus.

Dilansir dari National Park Service, ketika air mengalir melalui kelokan, bagian luar tikungan bergerak lebih cepat, yang menyebabkan erosi pada tepi luar.

Di sisi lain, bagian dalam tikungan bergerak lebih lambat, sehingga air mengendapkan sedimen yang terbawa. Hasilnya, kita sering melihat gundukan pasir di sisi dalam tikungan sungai.

Proses ini menyebabkan bentuk kelokan semakin besar dan semakin berkembang. Saat air terus bergerak dan mengikis tepi luar tikungan, pengendapan di bagian dalam berlanjut, sehingga membentuk meander yang semakin jelas.

Seiring berjalannya waktu, meander tidak hanya tumbuh secara lateral (ke samping), tetapi juga bermigrasi ke hilir.

Hal ini terjadi karena kemiringan saluran sungai yang memungkinkan erosi lebih efektif terjadi di sisi hilir kelokan.

Baca juga: Bagian Sungai: Hulu, Tengah, dan Hilir

Sebagai contoh, proses erosi lebih intensif di sisi luar kelokan dan mengarah ke hilir, sedangkan pengendapan terjadi di bagian dalam kelokan yang lebih tenang.

Dengan proses ini, sungai terus mengubah bentuknya dan bisa menggeser posisi kelokan ke hilir tanpa mengubah ukuran salurannya.

Pada akhirnya, kelokan ini bisa bergabung dan membentuk danau tapal kuda, yang merupakan hasil dari pertemuan dua kelokan yang membentuk sebuah lubang atau kolam besar yang terisi dengan sedimen.

Jenis-jenis kelokan meander

Dilansir dari Smart Water Magazine, ada beberapa jenis kelokan yang terbentuk sesuai dengan kondisi geologi dan topografi suatu daerah. Berikut adalah jenis-jenis kelokan meander:

  • Kelokan bebas: Jenis ini terbentuk di daerah dengan gradien yang landai, seperti di dataran banjir sungai yang luas. Di sini, amplitudo kelokan bisa cukup besar, dan sungai dapat membentuk kelokan yang sangat lebar.

  • Kelokan terpahat atau berurat: Jenis kelokan ini biasanya ditemukan di lembah yang sempit dan curam. Kelokan ini terbentuk saat sungai memotong dasar sungai yang keras, seperti batuan.
    Kelokan ini juga bisa terbentuk akibat proses geologi lainnya, seperti penurunan permukaan laut atau pengangkatan tektonik.

Baca juga: Pengertian Muara Sungai beserta Jenisnya

Meander adalah bentuk unik dari kelokan sungai yang terbentuk akibat interaksi antara aliran air dan sedimen di sepanjang aliran sungai.

Dengan proses erosi di sisi luar kelokan dan pengendapan di sisi dalamnya, sungai terus berubah bentuk, bergerak ke samping dan hilir, serta membentuk danau tapal kuda.

Berbagai jenis meander dapat terbentuk sesuai dengan kondisi alam, dan fenomena ini menunjukkan bagaimana tenaga eksogen dari luar bumi dapat membentuk lanskap yang selalu berubah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi