Kompas.com - Melaksanakan puasa Ramadhan adalah kewajiban umat Islam. Terdapat hukum, syarat, dan amalan yang disunnahkan untuk dilakukan.
Tidak hanya menahan lapar dan haus selama satu hari, namun umat muslim juga harus menjaga tindakan agar tidak batal puasa.
Apa saja sih hal-hal yang membatalkan puasa? Yuk simak penjelasannya!
Baca juga: Berkah Nyekar Jelang Ramadhan, Pedagang Bunga Raup Cuan Ratusan Ribu Sehari
Hal yang membatalkan puasa Ramadhan
Ada banyak hal yang membatakan puasa Ramadhan yang harus diketahui umat Islam.Berikut rinciannya:
- Memasukkan sesuatu ke dalam tubuh
Ini juga termasuk makan dan minum karena memasukkan ke dalam mulut, atau minum obat saat sedang sakit.
- Muntah dengan sengaja
Pada hadits riwayat Tirmidzi dari Abu Hurairah radiyallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Barangsiapa yang dipaksa muntah sedangkan dia dalam keadaan puasa, maka tidak ada qadha baginya. Namun jika dia muntah (dengan sengaja), maka wajib membayar qadha.”
Jadi, jika seseorang dengan sengaja memuntahkan isi perutnya maka batal puasa dan diharuskan mengganti di lain hari.
Baca juga: Jadwal Libur Awal Puasa Ramadhan 2025, Total 7 Hari: Catat Tanggalnya!
- Haid dan nifas
Jika seorang wanita mengalami haid dan nifas di tengah pelaksanaan puasa, maka puasa batal dan harus mengganti puasa di hari lain.
- Berhubungan suami istri saat berpuasa
Berhubungan suami istri saat siang hari dalam keadaan berpuasa akan membatalkan puasa. Allah SWT berfirman dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 187, yang artinya:
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.”
- Mengeluarkan air mani dengan sengaja
Seorang muslim yang melaksanakan puasa juga diharuskan untuk menahan hawa nafsu syahwatnya, termasuk tidak mengeluarkan air mani dengan sengaja.
Ini disampaikan Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Bukhari, yang artinya:
“(Allah Ta’ala berfirman): ketika berpuasa ia meninggalkan makan, minum, dan syahwat karena-Ku.”
Baca juga: Stok Gas 3 Kg di Jakarta Diklaim Aman Jelang Ramadhan 2025
- Hilang akal karena gila atau mabuk
Salah satu syarat wajib puasa adalah berakal sehat, dan dapat membedakan mana yang baik dan buruk.
Maka, gila dan hilang akal di tengah saat melaksanakan puasa akan membatalkan puasa Ramadhan.
- Murtad
Jika seorang muslim melakukan perbuatan atau membuat pernyataan yang menyiratkan keluar dari Islam maka dapat membatalkan puasa.
Baca juga: Diskon Listrik 50 Persen Segera Berakhir, Apakah Ada Perpanjangan hingga Ramadhan 2025?
Tata cara mengganti puasa Ramadhan
Umat Islam yang telah batal puasa maka wajib mengganti puasa Ramadhan atau yang juga disebut qadha Ramadhan. Tata cara mengganti puasa Ramadhan, yakni:
- Menentukan jumlah hari
Jumlah qadha Ramadhan sesuai dengan hari ditinggalkannya puasa. Allah SWT juga berfirman tentang hal ini dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 184, yang artinya:
“(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
- Waktu pelaksanaan
Mengganti puasa dapat dilakukan setelah Ramadhan hingga sebelum Ramadhan tahun depan tiba.
Sedangkan pelaksanaannya bisa berurutan atau dapat dilakukan dengan hari yang acak. Hal ini seperti dikutip dari laman Kementerian Agama, Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadits riwayat Daruquthni yang artinya:
“Qadha (puasa) Ramadhan itu, jika ia berkehendak, maka boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan.”
Baca juga: Jelang Ramadhan, Pemerintah Gelar Operasi Pasar di 4.000 Titik
- Membaca niat
Berikut niat ganti puasa Ramadhan yang dapat diamalkan,
“Nawaitu shoua ghadin ‘an qadhaa i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta’aala.”
Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
- Sahur
Sama seperti puasa Ramadhan, saat membayar hutang puasa tetap dianjurkan untuk melaksanakan sahur agar berenergi menjalani hari.
- Berpuasa
Melaksanakan puasa, tidak makan, tidak minum, dan menghindari hal-hal yang membatalkan puasa maupun mengurangi dosa berpuasa.
- Berbuka puasa
Menyegerakan berbuka puasa apabila sudah masuk waktunya dengan membaca doa berbuka puasa.
“Allahummalakasumtu wabika aamantu wa’alarizqika afthortu birohmatika yaa arhamarrahimin”
Artinya: "Ya Allah dzat Yang Mahapemurah dari segalanya, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki dan kasih sayang-Mu aku berbuka.”
Baca juga: Manfaat dan Tata Cara Mandi Sunnah Sebelum Puasa Ramadhan
Menjelang puasa Ramadhan 2025 ini, sangat dianjurkan untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, termasuk amalan-amalan baik yang akan dilaksanakan pada bulan Ramadhan mendatang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.