KOMPAS.com - Bulan Sya'ban adalah bulan yang penuh berkah dan merupakan bulan terakhir sebelum datangnya Ramadhan. Sebagai umat Muslim, kita dianjurkan untuk berpuasa di bulan Sya'ban. Namun, apakah boleh puasa 2 hari sebelum Ramadhan?
Puasa 2 hari sebelum ramadhan adalah makruh dan dilarang karena termasuk ke dalam hari syak. Mari kita bahas secara rinci.
Menyambut Ramadhan dengan puasa sunnah di bulan Sya'ban
Menurut Zakiah Ulfah dalam Manfaat Puasa dalam Perspektif Sunnah dan Kesehatan (2016), Rasulullah SAW dikenal sangat memperbanyak puasa sunnah pada bulan Sya'ban.
Bahkan, menurut Aisyah RA, istri beliau, Rasulullah SAW hampir selalu berpuasa sepanjang bulan Sya'ban, kecuali hanya beberapa hari terakhir di bulan tersebut.
Beliau berpuasa di bulan Sya'ban untuk mempersiapkan diri menjelang datangnya bulan Ramadhan.
Baca juga: Jadwal Puasa Nisfu Syaban 2025, Ini Tanggal dan Niatnya
Namun, ada hal penting yang perlu kita perhatikan, yaitu Rasulullah SAW tidak menyempurnakan puasanya satu bulan penuh di bulan Sya'ban.
Beliau sengaja tidak berpuasa sebulan penuh agar tidak dikira puasa pada bulan Sya'ban adalah kewajiban. Rasulullah juga tidak menganjurkan untuk berpuasa di 1 atau 2 hari sebelum puasa Ramadhan.
Hal ini dilakukan agar umat Muslim tidak mendahului Ramadhan dengan berpuasa sunnah di hari-hari yang mendekati bulan puasa wajib.
Apa kata hadis mengenai puasa 2 hari sebelum Ramadhan?
Pertanyaan tentang "bolehkah puasa 2 hari sebelum Ramadhan?" sebenarnya sudah dijelaskan dalam banyak hadis sahih. Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA yang berbunyi:
“Janganlah salah seorang dari kamu mendahului bulan Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari, kecuali seseorang yang biasa berpuasa, maka berpuasalah hari itu.” (HR. Muslim)
Baca juga: Meninggal dengan Hutang Puasa, Apa Harus Bayar Fidyah?
Dan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
”Barangsiapa berpuasa pada hari yang diragukan maka dia telah mendurhakai Abul Qasim (yaitu Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam). (HR. An Nasai no. 2188 dan Tirmidzi no. 686.).
Hadis ini memberikan penjelasan tegas bahwa berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan adalah makruh dan tidak dianjurkan.
Hanya mereka yang sudah terbiasa berpuasa sunnah yang diperbolehkan melakukannya. Jadi, bagi yang tidak terbiasa berpuasa, lebih baik menghindari puasa pada hari-hari tersebut.
Menurut Muhammad Abduh Tuasikal dalam buku berjudul Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah (2014), hal tersebut dikarenakan 2 hari sebelum Ramadhan termasuk ke dalam hari yang meragukan (syak).
Hal ini karena ketidakpastian awal bulan Ramadhan, terutama saat hilal (bulan sabit yang menandakan awal bulan) tidak tampak dengan jelas.
Cuaca yang mendung, polusi, atau awan yang menutupi langit seringkali menyebabkan ketidakpastian tentang kapan Ramadhan dimulai.
Sebab itu, berpuasa pada hari-hari yang meragukan ini bisa berisiko karena tidak ada kepastian tentang tanggal awal Ramadhan.
Baca juga: Jadwal Libur Awal Puasa 2025, Anak Sekolah Wajib Tahu!
Puasa 1 atau 2 hari sebelum Ramadhan, yang termasuk dalam kategori makruh menurut mayoritas ulama.
Menurut Aulia Rahmi dalam Puasa dan Hikmahnya terhadap Kesehatan Fisik dan Mental Spiritual (2015), puasa makruh yang tidak dianjurkan adalah puasa hari Jumat yang dilakukan sendirian atau hari Sabtu, dan hari syak.
Hal yang sama berlaku untuk puasa dua hari menjelang Ramadhan, yang lebih baik dihindari karena ada unsur keraguan terkait dengan penentuan awal bulan Ramadhan.
Sehingga, berpuasa 2 hari sebelum Ramadhan ternyata makruh dan tidak dianjurkan dalam ajaran Islam.
Hal ini berdasarkan pada hadis-hadis yang telah dijelaskan sebelumnya, yang melarang umat Islam untuk berpuasa satu atau dua hari menjelang Ramadhan.
Baca juga: Sunnah dan Doa Buka Puasa yang Wajib Kamu Ketahui
Sebaiknya, kita mengikuti anjuran Rasulullah SAW yang tidak menyempurnakan puasa sunnah pada dua hari terakhir Sya'ban agar tidak mendahului Ramadhan.
Sebagai umat Muslim, kita diajarkan untuk berpuasa dengan penuh kehati-hatian, menghindari keraguan, dan selalu beribadah dengan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad SAW.
Dengan demikian, kita bisa menyambut Ramadhan dengan penuh kebahagiaan dan persiapan yang matang.
Semoga Ramadhan yang akan datang membawa berkah dan kedamaian bagi kita semua.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.