Kompas.com - Hipotermia, kata ini nampaknya tidak asing di telinga banyak orang dan sering disangkut-pautkan dengan kondisi kedinginan.
Namun sebenarnya apa sih arti hipotermia, penyebab, gejala serta bagaimana penanganannya? Simak penjelasan di bawah ini!
Arti hipotermia
Melansir Healthline, arti hipotermia adalah keadaan saat kondisi tubuh berada di bawah 35 derajat Celcius. Perlu diketahui bahwa suhu normal seseorang yaitu 36,5 hingga 37,5 derajat Celcius.
Jika tidak segera mendapatkan penanganan dari pihak tenaga kesehatan, hipotermia akan menyebabkan komplikasi dan mengancam jiwa.
Baca juga: Daftar Puncak Gunung Tertinggi di Asia
Penyabab hipotermia
Secara umum, penyebab hipotermia adalah saat kondisi tubuh berada di suhu yang sangat dingin dalam jangka waktu yang lama.
Akibatnya, tubuh mulai kehilangan panas lebih cepat daripada yang dihasilkan dan menyababkan energi yang tersimpan dalam tubuh habis, lalu suhu tubuh menurun.
Jika suhu terlalu rendah maka akan memengaruhi otak, tidak dapat berpikir jernih, maupun bergerak dengan baik.
Selain itu, penyebab hipotermia yang sering ditemui yaitu, tidak mengenakan pakaian yang tebal dan hangat saat cuaca dingin, terpapar air dingin serta mengenakan pakaian basah terlalu lama.
Baca juga: Asam Klorida: Pengertian, Sifat, Kegunaan, dan Bahayanya
Gejala hipotermia
Mengutip laman Pusat Informasi Bioteknologi Amerika Serikat NCBI, ada tiga jenis hipotermia, yaitu ringan, sedang, dan parah. Ketiganya memiliki gejala masing-masing yang wajib diwaspadai!
Selengkapnya, simak gejala hipotermia di bawah ini:
Hipotermia ringanKondisi tubuh saat berada di hipotermia ringan yaitu 32 hingga 35 derajat Celcius dengan gejala seperti rasa lapar, mual, kelelahan, menggigil, serta kulit pucat dan kering.
Hipotermia sedangHipotermia sedang yaitu ketika suhu tubuh berada di antara 28 hingga 32 derajat Celcius dan mengalami penurunan terus menerus hingga lemas.
Saat dalam kondisi ini tubuh akan mengigil, pupil mata kurang responsif dan melebar.
Hipotermia berat atau parahGejala hipotermia berat yaitu suhu berada di bawah 28 derajat Celcius, aliran darah ke otak terus menurun, begitupun dengan tekanan darah dan denyut jantung, maka akan menyebabkan pasien tidak responsif.
Baca juga: Aliran Seni Lukis Renaisans: Pengertian, Ciri, Sejarah, dan Contohnya
Penanganan hipotermia
Ini adalah penanganan hipotermia yang dapat dilakukan orang sekitar kepada penderita hipotermia, berikut pertolongan pertama yang dapat dilakukan:
- Ganti pakaian basah
Jika penderita sedang memakai pakaian basah segera lepas dan ganti dengan pakaian kering kemudian kontrol suhu tubuh, jalan napas, dan lakukan penghangatan.
- Bawa ke ruangan yang lebih hangat
Jika di alam terbuka maka dapat mencari tempat berlindung untuk menghangatkan diri serta diberikan makanan atau minuman yang hangat.
- Hangatkan bagian tubuh
Beberapa bagian tubuh yang harus dihangatkan yaitu dada, leher, kepala, dan kaki bagian atas.
Cara lainnya yaitu melakukan kontak kulit ke kulit di bawah lapisan selimut, pakaian tebal, handuk tebal, atau kain yang lebar dan kering.
- Perawatan medis
Segera hubungi pihak medis untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, seperti pemberian oksigen yang telah dilembabkan serta cairan infus yang dihangatkan.
Baca juga: Pengertian Tarhib Ramadhan dan Contoh Kegiatannya
Ada banyak cara untuk mencegah hipotermia, seperti cek cuaca terlebih dahulu, persiapan pakaian yang lebih hangat, pahami kondisi tubuh, serta mengonsumsi minuman dan makanan yang hangat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.