Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Puasa Menurut Bahasa dan Istilah

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com
Ilustrasi manfaat puasa.
|
Editor: Mufit Apriliani

Kompas.com - Umat Islam mengenal dua macam puasa, pertama puasa wajib yaitu yang diwajibkan oleh Allah SWT, dan puasa sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Kegiatan yang dilakukan saat melaksanakan puasa di antaranya sahur, berbuka puasa, menahan diri dari hal-hal yang membatalkan maupun mengurangi pahala puasa, dan mengerjakan amalan-amalan sunnah.

Lalu, apa sebenarnya pengertian puasa menurut bahasa dan istilah?

Baca juga: Apakah Menelan Dahak Membatalkan Puasa? Simak Penjelasan Lengkapnya

Pengertian puasa menurut bahasa dan istilah

Melansir Jurnal Puasa dalam Tinjaun Fiqih dan Tasawuf (2023) oleh M. Alan Al Farisi, berikut pengertian puasa menurut bahasa dan istilah:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian puasa menurut bahasa

Puasa menurut Bahasa Arab yaitu shoum atau bentuk jamaknya adalah shiyam yang berarti menahan diri, mencegah, dan menjauhkan diri dari sesuatu yang dapat membatalkan puasa.

Jika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, puasa berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu upavasa yang memiliki arti pantangan, menahan nafsu, minum, dan makan dengan sengaja.

Makna lainnya dalam KBBI yaitu meniadakan makan, minum, dan sebagainya dengan sengaja terutama yang berkaitan dengan keagamaan.

Pengertian puasa menurut istilah

Pengertian puasa menurut istilah adalah menahan diri makan, minum, dan hal-hal yang dapat membatalkannya mulai dari terbit matahari sampai matahari terbenam.

Baca juga: Pantang Daging saat Puasa Katolik, Apa Boleh Makan Ikan?

Macam-macam puasa dalam Islam

Macam puasa dalam Islam yaitu puasa wajib dan puasa sunnah, berikut pengertian dan penjelasannya masing-masing dilansir dari Buku Fiqih Sunah 2 (2017) oleh Sayyid Sabiq:

Puasa wajib

Ini adalah puasa yang wajib dilaksanakan umat Islam, yaitu puasa Ramadhan.

Puasa Ramadhan dilaksanakan umat Islam pada bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriah atau kalender Islam.

Setiap umat Islam wajib menjalankan puasa Ramadhan, hal ini telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 183, yang artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Ada banyak keutamaan puasa Ramadhan di antaranya, ditutupnya pintu-pintu neraka, setan dibelenggu, sebagai penghapus dosa, pengampunan dosa, hingga dilimpahkannya pahala dan berkah.

Baca juga: 4 Syarat Sah Puasa agar Diterima Allah SWT, Apa Saja?

Puasa sunnah

Puasa sunnah merupakan puasa yang dianjurkan Rasulullah SAW pada hari-hari tertentu, seperti:

  • Puasa enam hari di bulan Syawal

Puasa ini dilaksanakan enam hari pada bulan Syawal, boleh dilaksanakan beruntun maupun acak. Keutamaan puasa ini dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan Abu Ayub Al Anshari, yang artinya:

“Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian menambahinya dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, seakan ia berpuasa sepanjang tahun.”

  • Puasa tarwiyah dan arafah

Ini adalah puasa pada bulan Dzulhijjah dan sebelum Idul Adha. Puasa tarwiyah dilaksanakan pada tanggal delapan sedangkan puasa arafah pada tanggal sembilan Dzulhijjah.

Salah satu keutamaan puasa arafah yaitu dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan yang akan datang.

  • Puasa di bulan Syaban

Pada bulan Syaban, Rasulullah SAW paling banyak melaksanakan puasa. Seperti dijelaskan pada sebuah hadits bahwa amal-amal manusia akan dinaikkan di bulan tersebut.

“Itu adalah bulan yang dilalaikan oleh manusia di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Ia adalah bulan yang di dalamnya amal-amal manusia dinaikkan kepada Tuhan semesta alam. Maka, aku ingin agar amalku dinaikkan sementara aku dalam keadaan berpuasa.”

  • Puasa Senin dan Kamis

Puasa Senin dan Kamis kerap dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, seperti yang tercantum dalam hadits riwayat Abu Hurairah yang artinya:

“Sesungguhnya amal-amal manusia dilaporkan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis. Lalu Allah mengampuni setiap muslim atau setiap mukmin, kecuali dua orang yang saling menjauh. Allah berkata, “Tangguhkanlah untuk keduanya.”

Baca juga: 20 Ucapan Selamat Berbuka Puasa Singkat dan Penuh Makna

Baik melaksanakan puasa sunnah maupun puasa wajib, umat Islam wajib membaca niat dan menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi