KOMPAS.com - Di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, banyak umat Muslim yang memilih untuk menghabiskan waktu di masjid, terlibat dalam berbagai ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur'an, berdzikir, hingga berdoa.
Aktivitas ini merupakan bagian dari itikaf, sebuah amalan yang memiliki kedudukan istimewa di bulan suci ini. Namun, apa itu itikaf?
Itikaf adalah amalan berdiam diri di masjid dengan niat ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, yang meliputi shalat, zikir, membaca dan memahami Al-Qur'an, serta doa, khususnya dilakukan pada sepuluh hari terakhir Ramadan.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai itikaf yang perlu kamu ketahui!
Baca juga: 10 Keistimewaan Malam Lailatul Qadar: Diampuni Dosa yang Telah Lalu
Apa itu itikaf?
Menurut Rusdiana dalam buku Oase Ramadhan Bunga Rampai Materi Kultum Ramadhan 1445 H (2024), itikaf adalah amalan berdiam diri di masjid dengan tujuan khusus untuk memfokuskan pikiran, hati, dan perasaan hanya kepada Allah SWT.
Meskipun itikaf dapat dilakukan kapan saja, keutamaan besar bagi umat Islam untuk melaksanakannya di bulan Ramadan, khususnya pada sepuluh hari terakhir.
Rasulullah SAW sendiri selalu melaksanakan itikaf setiap bulan Ramadan, dan pada tahun terakhir hidupnya, beliau bahkan melakukan itikaf selama 20 hari.
Dalam Al-Qur'an, tepatnya di Surah Al-Baqarah ayat 125, Allah SWT juga memerintahkan itikaf bagi umat yang hendak mendekatkan diri kepada-Nya di tempat-tempat ibadah.
"(Ingatlah) ketika Kami menjadikan rumah itu (Ka'bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. (Ingatlah ketika Aku katakan,) "Jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim sebagai tempat salat." (Ingatlah ketika) Kami wasiatkan kepada Ibrahim dan Ismail, "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, serta yang rukuk dan sujud (salat)!" (Q.S. Al-Baqarah:125)
Baca juga: Doa Setelah Sholat Tahajud, Lengkap dengan Terjemahannya
Secara harfiah, itikaf berasal dari bahasa Arab yang berarti 'berdiam diri'. Secara syariat, itikaf berarti berdiam diri di masjid dengan niat ikhlas untuk beribadah kepada Allah SWT.
Dalam pelaksanaannya, itikaf memberikan kesempatan bagi seorang Muslim untuk lebih mendalami ibadah, mendekatkan diri kepada Allah, serta memperbanyak amalan baik di bulan Ramadan yang penuh berkah ini.
Niat itikaf di masjid
Menurut Isnan Ansory dalam buku I’tikaf, Qiyam al-Lail, Shalat ’Ied dan Zakat al-Fithr di Tengah Wabah (2020), sebelum memulai itikaf, niat menjadi hal yang sangat penting dan harus dilakukan.
Menurut para ulama, niat adalah rukun yang harus ada saat melaksanakan itikaf.
Meskipun beberapa ulama berbeda pendapat mengenai status niat, mayoritas ulama, seperti mazhab Maliki, Syafi'i, dan Hanbali, menyebutkan bahwa niat merupakan bagian dari rukun itikaf.
Sedangkan mazhab Hanafi menempatkan niat sebagai syarat untuk melaksanakan itikaf.
Baca juga: Apa yang Dilakukan saat Itikaf Ramadhan di Masjid? Ini Keutamaannya!
Niat beritikaf yang disunnahkan adalah:
Nawaitu an a'tikafa fi hadzal masjidi lillahi ta'ala.
Artinya: Aku berniat itikaf di masjid ini karena Allah ta'ala.
Dengan niat ini, kita menunjukkan bahwa tujuan kita berdiam diri di masjid bukan sekadar untuk bersantai atau ngobrol, melainkan untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Niat ini juga membedakan antara orang yang berdiam diri untuk sekadar ngobrol dengan teman-temannya dan orang yang beritikaf untuk memperoleh pahala.
Baca juga: 5 Keutamaan Berbagi di Bulan Ramadhan, Pahala yang Berlipat Ganda
Tata cara itikaf di Masjid
Setelah niat yang ikhlas, ada beberapa tata cara yang perlu diperhatikan saat melaksanakan itikaf agar ibadah ini diterima dan mendatangkan pahala yang maksimal.
Berikut adalah amalan-amalan yang dianjurkan selama itikaf sebagaimana dilansir dari Rumah Fiqih Indonesia:
1. Shalat wajib dan sunnahSalah satu kegiatan utama yang dianjurkan selama itikaf adalah melaksanakan shalat, baik yang wajib maupun yang sunnah. Shalat berjamaah, terutama shalat tarawih dan qiyamullail (shalat malam), sangat dianjurkan.
Selain itu, shalat sunnah seperti shalat Dhuha dan shalat rawatib (qabliyah dan ba'diyah) juga menjadi bagian dari amalan yang dapat dilakukan.
2. Zikir dan doaBerzikir adalah amalan yang sangat dianjurkan selama itikaf. Kita bisa berdzikir dengan berbagai macam lafaz yang berasal dari Al-Qur'an atau hadits shahih.
Tidak ada jumlah tertentu yang harus dicapai, namun memperbanyak zikir dapat membantu kita fokus dalam ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
Selain itu, doa juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari itikaf. Berdoalah kepada Allah untuk kebaikan dunia dan akhirat, karena berdoa adalah bagian dari ibadah yang sangat disukai oleh Allah SWT.
Baca juga: Doa Kamilin setelah Sholat Tarawih Ramadhan Lengkap Artinya
3. Membaca dan belajar Al-Qur'anMembaca Al-Qur'an, atau tilawah, merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan saat itikaf. Disarankan untuk membaca Al-Qur'an dengan tajwid yang benar dan tartil, yaitu membaca dengan pelan dan penuh penghayatan.
Selain itu, jika kamu belum terlalu mahir dalam membaca Al-Qur'an, itikaf bisa dimanfaatkan untuk belajar membaca Al-Qur'an dengan lebih baik dan meningkatkan kualitas bacaan kamu.
4. Memahami makna Al-Qur'anMembaca Al-Qur'an tanpa memahami maknanya kuranglah sempurna. Oleh karena itu, selain membaca, kita juga dianjurkan untuk memahami isi ayat-ayat yang dibaca.
Itikaf bisa menjadi kesempatan emas untuk memperdalam pemahaman kita terhadap Al-Qur'an, yang menjadi petunjuk hidup umat Islam.
5. Aktivitas lain yang bermanfaatSelain kegiatan ibadah yang sudah disebutkan, kita juga bisa melibatkan diri dalam aktivitas lain yang mendukung kedekatan kita dengan Allah, seperti mengaji bersama, mendengarkan kajian agama, atau melakukan tafakur (merenung) tentang kebesaran Allah.
Baca juga: Al Quran, Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama itikaf
Selama melaksanakan itikaf, ada beberapa hal yang perlu dihindari agar ibadah kita tetap murni dan fokus. Beberapa kegiatan yang tidak diperbolehkan saat itikaf adalah:
- Bercumbu dengan suami atau istri hingga terjerumus dalam perbuatan yang menghalangi kesucian itikaf.
- Berbicara tentang hal-hal duniawi yang tidak bermanfaat secara agama, seperti pembicaraan yang hanya berfokus pada kemegahan dunia.
- Keluar dari masjid tanpa alasan yang sangat penting. Itikaf mengharuskan kita untuk tetap berada di dalam masjid, kecuali untuk keperluan yang mendesak dan tak bisa ditunda.
Namun, selama itikaf, kita masih boleh melakukan aktivitas lain seperti makan dan minum pada malam hari, tidur, beristirahat, serta berbicara dalam batasan yang tidak mengganggu fokus ibadah.
Baca juga: 10 Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan untuk Memperbanyak Pahala
Dengan memahami niat, arti, dan tata cara itikaf yang benar, kita dapat memanfaatkan sepuluh hari terakhir Ramadan dengan sebaik-baiknya.
Itikaf adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih keberkahan yang besar di bulan suci ini. Semoga Allah SWT menerima ibadah kita dan memberikan kemudahan dalam melaksanakan itikaf dengan penuh keikhlasan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.