Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kremasi: Proses, Tujuan, dan Alasan Mengapa Orang Memilihnya

Baca di App
Lihat Foto
wikimedia.org
Ilustrasi mesin kremasi atau kremator
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Pernahkah kamu menyaksikan upacara ngaben di Bali atau pembakaran mayat di India? Jika iya, kamu sedang melihat proses kremasi yang sudah dilakukan sejak zaman kuno.

Kremasi adalah proses pembakaran tubuh jenazah hingga menjadi abu atau fragmen kecil yang bisa disimpan atau dibuang sesuai keinginan keluarga.

Kremasi memiliki makna mendalam di berbagai budaya dan agama, serta memberikan banyak manfaat praktis.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara mendalam tentang kremasi, proses kremasi mayat, kenapa orang memilih kremasi, serta alasan dibalik keputusannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Tradisi Pemakaman Ngaben di Bali

Apa itu kremasi?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kremasi didefinisikan sebagai pembakaran mayat sehingga menjadi abu atau pengabuan.

Adapun dilansir dari Encyclopedia Britannica, kremasi adalah praktik pembakaran mayat hingga menjadi bagian-bagian pentingnya.

Kremasi adalah proses pembakaran tubuh jenazah hingga terbakar habis menjadi abu atau fragmen halus. 

Praktik ini diatur dengan cermat agar jenazah terbakar sempurna dan menjadi senyawa kimia dasar, yaitu gas, abu, dan fragmen mineral.

Di seluruh dunia, proses kremasi bisa dilakukan dengan cara tradisional atau modern. Kremasi tradisional menggunakan kayu bakar yang dibakar dengan api besar, sementara kremasi modern menggunakan alat yang lebih canggih seperti insinerator atau kremator.

Berbagai negara di dunia, khususnya di Asia, Eropa, dan Amerika, memiliki pandangan berbeda mengenai praktik ini, tergantung pada keyakinan agama dan budaya setempat.

Baca juga: Bunga di Pemakaman

Bagaimana proses kremasi mayat berlangsung?

Proses kremasi mayat berlangsung dalam waktu sekitar tiga jam, meskipun durasinya bisa bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti ukuran tubuh dan alat yang digunakan.

Dilansir dari National Cremation, berikut adalah langkah-langkah umum yang terjadi selama proses kremasi:

Baca juga: Contoh Perubahan Kimia karena Reaksi Pembakaran

Kenapa orang memilih kremasi?

Ada berbagai alasan mengapa orang memilih kremasi, baik karena faktor kepraktisan, ekonomi, maupun spiritual.

Dilansir dari Philadelphia Cremation Society, berikut adalah beberapa alasan mengapa semakin banyak orang memilih kremasi sebagai alternatif pemakaman tradisional:

1. Biaya yang lebih terjangkau

Salah satu alasan utama orang memilih kremasi adalah karena biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan penguburan tradisional. Rata-rata biaya kremasi bisa lebih terjangkau daripada biaya penguburan tradisional.

Baca juga: Makhluk Abadi yang Tak Bisa Mati

2. Pilihan yang lebih pribadi

Kremasi memberi lebih banyak kebebasan dan fleksibilitas dalam cara merayakan kehidupan seseorang. Keluarga dan teman bisa menyebarkan abu di tempat yang penuh kenangan atau menyimpannya dalam guci.

Ini memberikan kesempatan untuk merayakan kehidupan orang yang telah meninggal dengan cara yang lebih personal dan bermakna.

3. Kepedulian terhadap lingkungan

Kremasi sering dianggap sebagai pilihan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan penguburan tradisional, yang memerlukan peti mati dan lahan kuburan.

Tidak ada pembalseman berbahaya yang bisa mencemari tanah, dan kremasi tidak membutuhkan lahan pemakaman yang luas, yang makin sulit ditemukan di banyak negara.

Baca juga: Definisi Pencemaran Lingkungan Menurut UU No 32 Tahun 2009 

3. Alternatif yang lebih fleksibel

Penguburan tradisional membutuhkan lahan yang terbatas, sementara kremasi memungkinkan keluarga untuk mengelola sisa jenazah dengan lebih fleksibel.

4. Pilihan untuk menghindari klaustrofobia

Beberapa orang merasa tidak nyaman dengan gagasan dikuburkan dalam peti mati atau tubuh mereka membusuk di bawah tanah. Kremasi memberi mereka rasa lega karena tubuh mereka tidak akan terkubur atau digali kembali setelah bertahun-tahun.

Tujuan dari kremasi

Kremasi artinya adalah cara untuk mengembalikan tubuh kepada alam dengan cara yang lebih langsung, yaitu dengan membakar tubuh hingga menjadi abu.

Kremasi memiliki pandangan yang berbeda-beda dalam setiap agama. Dilansir dari Kirk Funeral Home, berikut ini adalah beberapa pandangan agama mengenai kremasi:

  • Hindu: Dalam agama Hindu, kremasi adalah bagian penting dari siklus kehidupan, kematian, dan kelahiran kembali. Praktik ini diyakini dapat membebaskan jiwa dari dunia fisik dan memungkinkan jiwa untuk melanjutkan perjalanan spiritualnya.
  • Buddha: Kremasi dipandang sebagai cara untuk memurnikan jiwa dan membantu pencapaian pencerahan. Abunya sering kali ditempatkan di stupa atau monumen untuk menghormati orang yang telah meninggal.
  • Yahudi: Meskipun dalam tradisi Yahudi kremasi tidak dianjurkan, beberapa keluarga modern memilih kremasi dengan mempertimbangkan pandangan pribadi almarhum atau keluarga. Bagi mereka yang memilih kremasi, adat istiadat Yahudi mungkin masih dipatuhi , seperti pembacaan Mazmur, kehadiran seorang rabi, dan penyertaan doa tradisional dalam upacara peringatan. 

Baca juga: Pengaruh Hindu–Buddha terhadap Kebudayaan Masyarakat Indonesia

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kremasi adalah proses pembakaran jenazah menjadi abu, dipilih karena biaya rendah, fleksibilitas, dan makna spiritual.

Selain itu, kremasi memberi kebebasan lebih dalam hal bagaimana sisa jenazah dikelola, dan sering kali dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan penguburan tradisional.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi