KOMPAS.com - Pernahkah kamu mendengar istilah karsinogenik? Karsinogenik adalah istilah yang merujuk pada zat-zat yang dapat menyebabkan kanker dengan merusak DNA dalam tubuh.
Efek zatnya memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Namun, apa yang sebenarnya dimaksud dengan karsinogenik, dan bagaimana zat ini bisa berbahaya bagi kesehatan kita?
Berikut penjelasan lengkap mengenai efek zatnya yang memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
Apa yang dimaksud dengan karsinogenik?
Dilansir dari National Human Genome Research Institute, karsinogenik adalah zat yang memiliki kemampuan untuk menyebabkan kanker pada manusia.
Baca juga: Human Papilomavirus, Virus Penyebab Kanker Serviks
Zat ini bisa mengubah DNA sel tubuh, yang mengarah pada kerusakan genetik. Kerusakan DNA tersebut dapat memicu perubahan yang tidak terkendali dalam sel, yang akhirnya menyebabkan sel kanker berkembang.
Zat karsinogenik dapat berupa bahan kimia, radiasi, atau bahkan virus tertentu yang memiliki potensi merusak struktur genetik tubuh.
Bagaimana karsinogen menyebabkan kanker?
Karsinogen menyebabkan kanker dengan cara merusak DNA di dalam tubuh. Ketika DNA dalam sel tubuh rusak atau berubah akibat paparan karsinogen, proses pembelahan sel menjadi tidak terkendali.
Dalam beberapa kasus, karsinogen dapat merusak DNA secara langsung, yang menghambat fungsi normal DNA tersebut.
Di waktu lain, sel-sel tubuh yang bertanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan DNA gagal melakukannya dengan baik, yang akhirnya menyebabkan mutasi pada gen-gen tertentu.
Baca juga: Nondisjungsi, Mutasi Kromosom Akibat Adanya Gagal Pisah
Dilansir dari American Cancer Society, ada pula karsinogen yang tidak langsung merusak DNA tetapi memicu kanker dengan cara yang berbeda.
Sebagai contoh, beberapa karsinogen dapat mempercepat pembelahan sel yang tidak normal, yang akhirnya meningkatkan kemungkinan terjadi perubahan DNA.
Efek zatnya memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh
Zat yang bersifat karsinogenik bisa memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh jika paparan terhadapnya terjadi dalam jangka waktu yang lama atau intensitas yang tinggi.
Meskipun tidak semua orang yang terpapar karsinogen akan terkena kanker, semakin besar durasi dan tingkat paparan, semakin besar juga risiko berkembangnya kanker.
Selain itu, faktor-faktor seperti latar belakang genetik, faktor lingkungan, dan gaya hidup turut mempengaruhi apakah seseorang akan mengembangkan kanker akibat paparan karsinogen.
Baca juga: Mutagen di Alam yang Menyebabkan Mutasi
Contoh karsinogenik yang umum
Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut ini adalah beberapa contoh karsinogenik yang umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari:
Alkohol adalah salah satu karsinogen yang dikenal dapat meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker hati, kanker kepala dan leher, serta kanker esofagus.
Penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, semakin tinggi peluang terkena kanker tersebut.
2. Produk tembakauSemua produk tembakau, baik rokok, cerutu, atau tembakau tanpa asap, mengandung zat karsinogenik yang sangat berbahaya. Tembakau merupakan penyebab utama kanker paru-paru, kanker mulut, serta kanker tenggorokan.
Baca juga: Zat yang Terkandung Dalam Tembakau
3. Sinar ultraviolet (uv)Paparan sinar UV dari matahari atau dari terapi radiasi dapat menyebabkan kanker kulit. Sinar UV dapat merusak DNA dalam sel kulit, yang berpotensi mengarah pada perkembangan kanker kulit seperti melanoma.
4. RadonRadon adalah gas tak berwarna dan tidak berbau yang dapat ditemukan di dalam rumah atau gedung.
Meskipun tidak terdeteksi secara langsung, paparan radon dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Radon adalah penyebab kanker paru-paru kedua setelah tembakau.
5. AsbesAsbes adalah bahan isolasi yang sering digunakan dalam konstruksi bangunan, terutama pada bangunan yang dibangun sebelum tahun 1989. Paparan terhadap asbes dapat menyebabkan mesothelioma, kanker paru-paru, kanker ovarium, serta kanker laring.
6. FormaldehidaZat kimia yang sering digunakan dalam bahan bangunan dan produk rumah tangga ini dapat meningkatkan risiko terkena leukemia myeloid akut dan kanker rongga hidung serta sinus jika terpapar dalam jumlah tinggi.
7. Daging olahanDaging olahan, seperti yang diasinkan, diawetkan, atau diasapi, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.
Baca juga: Zat dalam Rokok yang Bersifat Karsinogenik
Cara mengurangi risiko karsinogenik
Mengurangi risiko terkena kanker akibat karsinogenik dapat dilakukan dengan membatasi atau menghindari paparan terhadap zat-zat tersebut.
Misalnya, berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, menghindari paparan langsung terhadap sinar UV yang berlebihan, serta menjaga pola makan yang sehat dapat membantu mengurangi kemungkinan terkena kanker.
Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dan kerja juga sangat penting untuk menghindari paparan bahan-bahan berbahaya seperti radon dan asbes.
Sehingga, dapat disimpilkan bahwa karsinogenik adalah zat yang dapat menyebabkan kanker dengan merusak DNA dan memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
Baca juga: Mengenal Susunan Molekul DNA dan Penjelasannya
Berbagai contoh karsinogenik, seperti tembakau, alkohol, sinar UV, radon, dan asbes, bisa ditemukan di sekitar kita.
Meskipun tidak semua paparan karsinogen akan langsung menyebabkan kanker, makin lama dan intens paparan terhadap zat ini, makin besar juga risiko terkena kanker.
Oleh karena itu, mengenali dan menghindari paparan terhadap karsinogenik adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan kita.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.