Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kegunaan Parasit dalam Kehidupan, Tidak Selalu Merugikan

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Kutu merupkan salah satu jenis parasit
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Pernahkah kamu merasa gatal karena kutu rambut yang menghisap darah di kulit kepala? Ternyata, kutu rambut adalah salah satu contoh parasit.

Parasit adalah organisme yang hidup pada atau di dalam organisme lain (inang) dan memperoleh makanan dari inangnya, seringkali dengan merugikan inangnya.

Namun, ternyata parasit juga memiliki kegunaan dalam kehidupan sepertimengendalikan populasi, meningkatkan kekebalan tubuh, dan membantu pengobatan penyakit.

Untuk lebih mengetahui apa itu parasit dan bagaimana parasit dapat berperan dalam kehidupan kita, mari kita bahas lebih lanjut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Tumbuhan Parasit: Arti, Dampak dan Jenisnya

Pengertian parasit

Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), parasit adalah organisme yang hidup pada atau di dalam organisme lain (inang) dan memperoleh makanan dari atau dengan mengorbankan inangnya.

Parasit adalah hubungan yang merugikan bagi inangnya karena parasit mendapatkan keuntungan dari infeksi, sementara inang mengalami kerugian.

Dalam pandangan Research School of Biology Australian National University, parasitisme adalah cara hidup di mana parasit menginfeksi inang dan mengambil keuntungan dengan mengorbankan inangnya.

Parasit biasanya berbeda dengan patogen lain, seperti bakteri dan virus, karena mereka bersifat eukariotik.

Beberapa parasit hidup dalam tubuh manusia atau hewan, sementara yang lainnya berkembang di luar tubuh inang.

Baca juga: Apa itu Tumbuhan Epifit, Tumbuhan Parasit, dan Tumbuhan Karnivora?

Apa kegunaan parasit?

Meskipun parasit seringkali dilihat sebagai organisme yang merugikan, mereka sebenarnya memiliki beberapa kegunaan penting dalam ekosistem dan kesehatan manusia.

Berikut adalah beberapa kegunaan parasit yang menarik:

1. Mengendalikan populasi hewan liar

Dilansir dari National Geographic, parasit memiliki peran penting dalam mengatur populasi spesies di alam liar.

Tanpa parasit, beberapa spesies hewan dapat berkembang biak secara tidak terkendali, yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.

Parasit membantu mencegah ledakan populasi dengan mengontrol jumlah hewan tertentu.

2. Membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Dilansir dari Natural History Museum, beberapa parasit seperti cacing pita dan cacing gelang, memiliki efek positif pada sistem kekebalan tubuh manusia.

Baca juga: Apa itu Sistem Kekebalan Tubuh Humoral?

Ketika tubuh terinfeksi parasit, sistem kekebalan tubuh akan bekerja lebih keras untuk melawan mereka, yang secara tidak langsung dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam menghadapi patogen lain, seperti virus dan bakteri.

Cacing parasit ini dapat meningkatkan respons imun inangnya, sehingga tubuh menjadi lebih tangguh terhadap infeksi.

3. Membantu penyembuhan penyakit autoimun

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa beberapa parasit, terutama cacing, dapat berperan dalam mengurangi gejala penyakit autoimun. 

Menurut Taner Gurel dan Sinasi Umur dalam jurnal berjudul Can Parasite be Useful? (2024), infeksi cacing dapat mengurangi gejala multiple sclerosis (MS), irritable bowel syndrome (IBS), penyakit Crohn, dan bahkan radang sendi.

Menariknya, kebersihan yang lebih baik dan sanitasi yang lebih ketat menyebabkan manusia lebih jarang terinfeksi parasit ini, sehingga beberapa manfaat kesehatan ini tidak lagi dapat dinikmati.

4. Mengendalikan hama tanaman

Di sektor pertanian, parasit digunakan untuk mengendalikan hama tanaman secara alami. Petani kini beralih dari penggunaan pestisida kimia ke parasitoid, serangga yang bertelur di dalam tubuh hama, seperti kutu daun.

Baca juga: Simbiosis Mutualisme antara Semut dan Kutu Daun

Setelah telur menetas, larva parasitoid memakan hama dari dalam. Teknik ini, yang dikenal sebagai pengendalian biologis, lebih ramah lingkungan dan mengurangi dampak negatif pestisida.

5. Membantu melacak spesies yang terancam punah

Dalam beberapa kasus, parasit dapat membantu melacak spesies yang terancam punah atau yang diperdagangkan secara ilegal.

Beberapa parasit hanya hidup pada spesies tertentu, sehingga mereka dapat digunakan untuk mengetahui asal-usul hewan yang terinfeksi.

Hal ini sering digunakan oleh pihak berwenang untuk menyelidiki perdagangan spesies yang dilindungi atau diambil secara ilegal.

Misalnya, yang terjadi pada kasus bunglon yang ditemukan memiliki parasit spesifik dari Madagaskar.

Baca juga: Cara Bunglon Mengubah Warna Kulitnya

6. Saksi forensik

Selain peran ekologis dan medis, parasit juga berfungsi sebagai saksi forensik dalam beberapa kasus hukum.

Miasis, infestasi parasit pada mamalia hidup oleh larva lalat (belatung), bisa digunakan oleh ilmuwan forensik untuk membantu menentukan usia larva dan waktu pengabaian atau kelalaian dalam kasus penganiayaan hewan atau manusia.

Para ilmuwan dapat menggunakan informasi ini untuk membantu mengidentifikasi dan membuktikan kelalaian yang terjadi.

7. Bersimbiosis dengan hewan lain

Meskipun parasit sering kali merugikan inangnya, ada juga hubungan simbiosis antara parasit dan spesies lain yang saling menguntungkan.

Sebagai contoh, burung pelatuk di Afrika sub-Sahara menunggangi mamalia besar, seperti badak atau kerbau, untuk memakan kutu yang ada di tubuh inangnya.

Meskipun hubungan ini mungkin tidak selalu sepenuhnya menguntungkan bagi inangnya, namun kedua organisme ini dapat saling mendapatkan keuntungan dari interaksi tersebut.

Baca juga: 4 Macam Simbiosis dalam Ekosistem dan Contohnya

Sehingga, parasit adalah organisme yang hidup dengan mengorbankan inangnya untuk bertahan hidup.

Meskipun parasit sering dianggap sebagai ancaman bagi kesehatan, mereka juga memiliki kegunaan parasit yang sangat penting dalam ekosistem, pertanian, dan kesehatan manusia.

Dari mengendalikan populasi hewan liar, membantu sistem kekebalan tubuh, hingga potensi dalam pengobatan penyakit autoimun, parasit memiliki peran yang lebih kompleks daripada sekadar menjadi penyebab penyakit.

Sebagai organisme yang memiliki hubungan erat dengan inangnya, parasit juga memberikan wawasan baru tentang bagaimana kita bisa lebih memahami ekosistem dan tubuh manusia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi