Kompas.com - Gerhana Matahari Sebagian akan terjadi pada tanggal 29 Maret 2025 dan menjadi salah satu fenomena langit yang dinanti para astronom serta masyarakat Indonesia.
Namun, apakah tanggal 29 Maret 2025 mendatang Gerhana Matahari Sebagian di Indonesia akan terlihat?
Mengutip dari laman Badan Riset dan Inovasi Nasional, Gerhana Matahari Sebagian tidak dapat terlihat di Indonesia.
Baca juga: Apa Itu Gerhana Bulan? Simak Penjelasan Lengkap dan Jenis-Jenisnya
Sejumlah wilayah yang dapat melihat fenomena ini yaitu belahan bumi bagian utara, termasuk Amerika Serikat, Eropa, dan Afrika.
Lalu, bagaimana proses terjadinya Gerhana Matahari Sebagian tersebut? Simak informasi menariknya di bawah ini!
Baca juga: Fenomena Gerhana Bulan Total: Peristiwa Langit yang Menakjubkan
Proses terjadinya gerhana matahari sebagian
Dilansir dari Buku Ensiklopedia Kelautan dan Perikanan (2019) oleh Yvonne Indrajati Pattinaja dan kawan-kawan, Gerhana Matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, jadi menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari.
Fakta menarik yang belum diketahui banyak orang yaitu, Gerhana Matahari tidak akan berlangsung lebih dari 7 menit 40 detik.
Ada tiga tipe Gerhana Matahari, yaitu Gerhana Matahari Total, Gerhana Matahari Sebagian, dan Gerhana Matahari Cincin.
Baca juga: Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan, Berapa Kali Rukuk?
Nah kali ini kita akan membahas tentang Gerhana Matahari Sebagian atau disebut juga dengan Gerhana Matahari Parsial!
Gerhana Matahari Sebagian terjadi saat piringan Matahari tidak tertutup sepenuhnya oleh piringan Bulan ketika fase maksimum gerhana.
Maka, wilayah di permukaan Bumi yang berada di dalam penumbra akan dapat menyaksikan fenomena langit tersebut.
Melansir NASA, terjadinya Gerhana Matahari memberikan dampak sementara yang akan dirasakan, seperti perubahan suhu akibat penurunan radiasi matahari, penurunan kecepatan gravitasi bumi, dan perubahan perilaku pada hewan karena kondisi menjadi gelap secara tiba-tiba.
Baca juga: Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan, Berapa Kali Rukuk?
Bagaimana cara melihat Gerhana Matahari?
Kamu tidak disarankan melihat Gerhana Matahari dengan mata telanjang, hal ini karena satu persen permukaan Matahari yang masih bersinar memiliki intesitas cahaya 10.000 kali lebih terang daripada bulan purnama.
Hal inilah yang bisa menyebabkan gangguan dan kerusakan pada jaringan halus di mata.
Jangan khawatir, karena melansir laman Observatorium Bosscha ITB, kamu masih dapat menikmati Gerhana Matahari dengan cara di bawah ini:
Baca juga: Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Total 2025 yang Wajib Kamu Tahu
- Melalui proyeksi
Ada beberapa proyeksi yang bisa kamu gunakan, di antaranya:
-
- Proyeksi di bawah pepohonan, yaitu dengan mengamati bayangan matahari di celah antara dedaunan atau yang berada di tanah maupun lantai.
- Proyeksi dengan saringan, cukup letakkan kertas putih dan angkat saringan di atas kertas tersebut untuk memproyeksikan cahaya matahari
- Proyeksi dengan biskuit, beberapa biskuit memiliki lubang yang dapat digunakan untuk melihat proyeksi gerhana matahari
- Menggunakan kacamata matahari
Cara lainnya yaitu menggunakan kacamata matahari yang telah dilengkai lapisan penapis atau filter khusus.
Filter tersebut akan menyaring lebih dari 99,99 persen cahaya tampak matahari termasuk radiasi inframerah dan ultraviolet yang berbahaya.
Baca juga: Berapa Kali Gerhana Bulan Terjadi dalam Setahun?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.