KOMPAS.com - Bayangkan sedang berkendara di jalan yang sepi, tiba-tiba tanah di bawahmu terasa amblas dan kendaraan yang kamu tumpangi jatuh ke dalamnya.
Skenario ini mungkin terdengar seperti adegan film horor, tetapi ini adalah kenyataan yang sering terjadi di beberapa bagian dunia dan dikenal dengan istilah sinkhole.
Lantas, sinkhole adalah apa, bagaimana penyebab sinkhole, dan kenapa bisa terjadi sinkhole?
Sinkhole adalah fenomena alam berupa lubang atau cekungan besar yang terbentuk secara tiba-tiba akibat pelarutan batuan, keruntuhan gua, atau erosi, yang dapat disebabkan oleh faktor alam maupun aktivitas manusia.
Mari kita simak lebih lanjut untuk memahami fenomena alam yang bisa menghancurkan tanah secara tiba-tiba ini.
Baca juga: 4 Faktor Fisik yang Memengaruhi Sirkulasi Udara dalam Tanah
Apa itu sinkhole?
Dilansir dari U.S. Geological Survey, sinkhole adalah sebuah cekungan atau lubang besar yang terbentuk di permukaan tanah, biasanya tanpa drainase eksternal alami.
Artinya, saat hujan, air akan terkumpul di dalam cekungan ini, tanpa bisa mengalir keluar.
Proses pembentukan sinkhole paling sering terjadi di daerah yang disebut sebagai "medan karst," yaitu wilayah yang batuannya mudah larut oleh air tanah.
Batuan seperti batu kapur, gipsum, dan batuan karbonat lainnya sangat rentan terhadap pelarutan ini.
Ketika air hujan mengalir melalui tanah, batuan ini mulai larut, menciptakan ruang kosong atau gua di bawah permukaan tanah.
Ketika gua tersebut menjadi cukup besar dan tanah di atasnya tidak lagi memiliki dukungan yang cukup, maka tanah bisa runtuh secara tiba-tiba, menciptakan sebuah sinkhole yang dramatis.
Baca juga: 10 Penyebab Terjadinya Tanah Longsor
Penyebab sinkhole
Penyebab terjadinya sinkhole sangat beragam. Dilansir dari British Geological Survey, beberapa faktor utama yang dapat memicu terjadinya sinkhole meliputi pelarutan, keruntuhan gua, dan erosi.
Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang setiap penyebab tersebut:
1. PelarutanSinkhole dapat terbentuk akibat pelarutan batuan karbonat, seperti batu kapur, yang terlarut saat terkena air hujan atau air tanah yang bersifat asam.
Ketika air meresap ke dalam tanah, batuan yang mudah larut ini akan mulai terkikis, menciptakan rongga atau gua di bawah permukaan tanah.
Salah satu penyebab utama terbentuknya sinkhole adalah keruntuhan gua yang ada di bawah permukaan tanah.
Ketika gua-gua ini runtuh, ruang kosong yang terbentuk bisa menyebabkan penurunan tanah secara perlahan, dan akhirnya menciptakan sinkhole.
Baca juga: Penurunan Kualitas Lingkungan Akibat Sampah
3. Pelarutan dan keruntuhanBeberapa sinkhole terbentuk melalui gabungan antara pelarutan dan keruntuhan. Lapisan material yang tipis dan lemah, seperti pasir atau tanah liat, yang menutupi batuan larut bisa menyebabkan material ini tersapu ke dalam rongga yang terbentuk di bawahnya.
Seiring waktu, tanah ini akhirnya runtuh secara mendalam, menciptakan sinkhole yang lebih besar.
4. ErosiErosi material lemah di bawah tanah juga dapat menyebabkan terbentuknya sinkhole. Misalnya, pada 2010 di Guatemala, erosi yang disebabkan oleh badai tropis mengikis tanah vulkanik yang lemah, menciptakan rongga besar di dalamnya.
Akibatnya, material tanah ambruk ke dalam rongga yang terbentuk, menciptakan sinkhole yang spektakuler.
Baca juga: Erosi: Penyebab, Faktor Penentu, dan Jenis-jenisnya
Faktor manusia yang menyebabkan sinkhole
Selain faktor alam, sinkhole juga bisa disebabkan oleh aktivitas manusia. Kegiatan manusia seperti pertambangan, pengeboran, dan perubahan aliran air dapat mempengaruhi kestabilan tanah dan mempercepat terjadinya sinkhole.
Dilansir dari How Stuff Works, beberapa faktor manusia yang dapat memicu sinkhole antara lain:
- Pengeboran dan getaran: Aktivitas pengeboran atau getaran dari mesin berat dapat merusak struktur tanah dan menciptakan celah di bawah permukaan yang menyebabkan tanah amblas.
- Pertambangan: Penambangan yang menggali material di bawah tanah dapat melemahkan lapisan tanah di atasnya, menciptakan celah yang menyebabkan sinkhole.
- Pipa pecah: Pipa yang pecah dan mengeluarkan air bisa merendam tanah di sekitarnya, melemahkan struktur tanah dan memicu pembentukan sinkhole. Sebagai contoh, air yang bocor dari pipa air atau saluran pembuangan dapat mengikis material tanah, menciptakan rongga dan akhirnya menyebabkan tanah amblas.
Baca juga: Apa itu Lubang Putih (White Hole)?
Bentuk dan ukuran sinkhole
Dilansir dari National Geographic, sinkhole dapat memiliki bentuk yang bervariasi, mulai dari lubang kecil yang hanya beberapa kaki, hingga lubang besar yang bisa mencapai ratusan meter.
Kedalamannya juga sangat bervariasi. Beberapa sinkhole hanya beberapa inci, sementara yang lain bisa lebih dari 100 kaki dalamnya.
Sinkhole bisa terlihat seperti mangkuk dangkal atau bahkan memiliki dinding vertikal yang sangat curam. Kadang-kadang, sinkhole bisa menampung air hujan yang terkumpul, membentuk sebuah kolam kecil.
Sinkhole bisa berdampak serius, terutama jika terjadi di daerah padat penduduk atau di area yang memiliki infrastruktur penting.
Kerusakan bisa sangat parah, mulai dari kerusakan pada jalan, gedung, hingga jembatan. Bahkan, sinkhole yang terjadi secara mendalam dan luas bisa mengancam keselamatan jiwa dan properti.
Baca juga: J0313-1806, Lubang Hitam Tertua di Alam Semesta
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa sinkhole adalah fenomena alam yang bisa terjadi tanpa peringatan, menghancurkan permukaan tanah secara tiba-tiba.
Penyebab sinkhole beragam, mulai dari pelarutan batuan, keruntuhan gua, hingga erosi yang disebabkan oleh faktor alam atau manusia. Kejadian sinkhole bisa berakibat fatal bagi kehidupan manusia dan infrastruktur.
Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebabnya dan mengantisipasi potensi terjadinya sinkhole di wilayah rawan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.