Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Paskah: Asal-usul hingga Maknanya

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi Sejarah Paskah: Asal Usul dan Maknanya
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Paskah adalah salah satu perayaan terpenting dalam tradisi Kristen, yang dirayakan untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus dari kematian. 

Peristiwa ini diyakini terjadi sekitar 2.000 tahun yang lalu di Yerusalem, dan menjadi dasar iman bagi umat Katolik dan Kristen di seluruh dunia. 

Baca juga: Jadwal Paskah 2025: Dari Rabu Abu hingga Minggu Paskah, Ini Maknanya

Asal usul Paskah 

Melansir jurnal Makna Paskah Yahudi dalam Hubungannya Dengan Paskah Kristen Menurut Kitab Keluaran 12:1-12 (2024) karya Claudio Modeong dan teman-teman, sebelum menjadi bagian integral dari tradisi Kristen, konsep Paskah sudah ada dalam tradisi Yahudi kuno. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam bahasa Ibrani, Paskah disebut "Pesach," yang berarti "melewati." Perayaan ini menandai pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir, seperti yang tercatat dalam Kitab Keluaran. 

Mereka merayakan momen ketika Tuhan "melewati" rumah-rumah orang Israel selama tulah terakhir yang menimpa Mesir, sehingga menyelamatkan anak-anak sulung mereka. 

Bagi umat Katolik, Paskah memiliki makna yang lebih mendalam. Perayaan ini tidak hanya mengenang kebangkitan Yesus, tetapi juga melambangkan kemenangan atas dosa dan kematian, serta harapan akan kehidupan kekal. 

Kebangkitan Yesus dianggap sebagai pemenuhan nubuat dan janji keselamatan bagi umat manusia.

Baca juga: Sejarah Kelinci dan Telur Paskah

Perkembangan tradisi Paskah 

Mengutip Encyclopaedia Britannica, tradisi perayaan Paskah dalam Kekatolikan berkembang seiring waktu. 

Pada awalnya, perayaan ini bertepatan dengan "Pesach" Yahudi, namun kemudian ditetapkan pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama pasca ekuinoks musim semi. Hal ini menciptakan variasi tanggal perayaan Paskah setiap tahunnya. 

Simbol-simbol seperti Telur Paskah melambangkan kehidupan bari dan kebangkitan. Sementara, kelinci Paskah yang dikenal subur menjadi lambang kelahiran kembali. 

Di berbagai belahan dunia, Paskah dirayakan dengan cara yang beragam. Di Eropa, misa malam Paskah menjadi momen sakral yang dinanti-nantikan. 

Di Amerika Latin, prosesi jalan salib dilakukan dengan dramatis. 

Di Indonesia, umat Katolik menjalani Pekan Suci dengan penuh hikmat, mulai dari Kamis Putih, Jumat Agung, hingga Minggu Paskah yang penuh sukacita.

Baca juga: Warna Liturgi Gereja Katolik Selama Prapaskah: Ini Maknanya

Makna Paskah 

Lebih dari sekadar perayaan keagamaan, Paskah membawa pesan universal tentang harapan dan pembaruan. 

Kebangkitan Yesus bukan hanya tentang kemenangan-Nya atas kematian, tetapi juga undangan bagi setiap manusia untuk bangkit dari kejatuhan, dari keterpurukan, dan dari segala sesuatu yang membelenggu jiwa.

Dalam dunia yang penuh dengan penderitaan dan ketidakpastian, Paskah mengingatkan kita bahwa setelah setiap kegelapan, selalu ada terang. 

Bahwa setelah setiap kematian, selalu ada kehidupan baru yang menanti. 

Seperti fajar yang perlahan menyingsing di Yerusalem pada hari itu, Paskah adalah janji bahwa selalu ada awal yang baru—bagi mereka yang percaya, bagi mereka yang berharap, dan bagi mereka yang memilih untuk bangkit.

Baca juga: Doa Angelus di Masa Prapaskah 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Britannica
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi