KOMPAS.com - Greenland, sebuah pulau besar yang terletak antara Samudra Arktik dan Samudra Atlantik, mungkin tidak banyak dikenal sebagai lokasi penting dalam sejarah dunia.
Namun, pada Perang Dunia II, Greenland memiliki peran yang sangat vital, terutama bagi Amerika Serikat dan Sekutu.
Walaupun terkenal dengan cuaca ekstremnya yang sangat dingin, pulau ini menjadi titik strategis dalam pertempuran global.
Pertanyaan besar yang sering muncul adalah mengapa Greenland menjadi begitu penting selama Perang Dunia II? Mari kita simak lebih dalam!
Baca juga: Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia II
Mengapa amerika serikat menginginkan greenland?
Pada awal Perang Dunia II, Greenland masih menjadi bagian dari Kerajaan Denmark. Namun, pada tahun 1940, Jerman berhasil menginvasi Denmark, termasuk Greenland.
Hal ini membuat pemerintah Denmark kehilangan kendali penuh atas wilayahnya, dan Greenland menjadi terancam jatuh ke tangan Nazi.
Pada saat itu, Amerika Serikat mulai melihat Greenland sebagai wilayah yang sangat strategis karena lokasinya yang sangat dekat dengan Amerika Utara dan Eropa.
Dilansir dari Total History, pada 9 April 1941 Henrik Kauffmann, duta besar Denmark untuk AS, setuju dengan Amerika Serikat untuk menempatkan pasukannya di Greenland untuk melindungi wilayah tersebut dari ancaman Jerman.
Keputusan ini mendapatkan penolakan dari pemerintah Denmark, namun, Amerika Serikat dengan cepat mengambil alih dan memastikan bahwa Greenland berada di bawah perlindungannya.
Inilah yang membuat Greenland menjadi bagian dari pengaruh Amerika Serikat selama Perang Dunia II.
Baca juga: Perang Dunia II: Munculnya Negara Fasis
Siapa yang menguasai greenland selama perang dunia II?
Secara teknis, Greenland masih berada di bawah administrasi Kerajaan Denmark selama Perang Dunia II. Namun, setelah Denmark dikuasai oleh Nazi, Amerika Serikat mengambil alih perlindungan wilayah tersebut.
Pemerintah AS membangun berbagai pangkalan militer dan fasilitas strategis di Greenland untuk mendukung upaya Sekutu selama perang.
Amerika Serikat memastikan bahwa Greenland tetap aman dari ancaman Jerman dan memanfaatkan lokasinya yang strategis untuk berbagai operasi militer penting.
Apakah greenland sekutu dalam perang dunia II?
Meskipun Greenland secara teknis masih menjadi bagian dari Denmark, selama Perang Dunia II, pulau ini berada di bawah perlindungan Amerika Serikat dan menjadi bagian dari kekuatan Sekutu.
Dengan Amerika Serikat menguasai Greenland, pasukan AS dapat membangun pangkalan militer, melindungi sumber daya alam penting, dan memanfaatkan lokasi geografis Greenland untuk tujuan strategis, menjadikannya salah satu wilayah kunci dalam kemenangan Sekutu.
Baca juga: Kedatangan Sekutu dan Belanda pada Awal Kemerdekaan
Pangkalan AS mana yang ada di greenland saat perang dunia II?
Salah satu fasilitas paling terkenal yang dibangun oleh Amerika Serikat di Greenland adalah pangkalan udara Thule, yang kini dikenal sebagai Pangkalan Luar Angkasa Pituffik.
Pangkalan ini menjadi salah satu titik strategis penting yang digunakan oleh AS dan Sekutu selama perang.
Thule berfungsi sebagai pusat logistik dan pengisian bahan bakar untuk pesawat-pesawat Sekutu yang terbang dari Amerika Utara menuju Eropa, serta sebagai tempat yang mendukung operasi militer lainnya di wilayah Kutub Utara.
Pangkalan udara ini juga menjadi titik utama dalam upaya memonitor cuaca ekstrem di wilayah Arktik, yang sangat penting untuk perencanaan operasi militer yang efektif, seperti invasi D-Day.
Keberadaan pangkalan ini di Greenland juga memastikan bahwa Amerika Serikat dapat mengontrol wilayah Arktik yang strategis dan mencegah pasukan lain untuk mengaksesnya.
Baca juga: Mengenal Samudra Hindia, Samudra Antartika, dan Samudra Arktik
3 peran greenland dalam perang dunia II
Greenland memiliki beberapa peran krusial yang membuatnya begitu penting selama Perang Dunia II.
Ada beberapa alasan utama mengapa Greenland menjadi wilayah yang sangat diperhitungkan, baik oleh Amerika Serikat maupun Sekutu.
Dilansir dari Bowdoin College, Greenland sangat strategis bagi Sekutu dalam Perang Dunia II karena memiliki tambang kriolit di Ivittuut yang penting untuk produksi aluminium, lokasi ideal sebagai tempat pemberhentian pengisian bahan bakar pesawat, dan kemampuan untuk memprediksi cuaca Eropa Barat dengan akurat.
Baca juga: 15 Agustus 1945, Jepang Umumkan Menyerah pada Sekutu
1. Tambang ivittuut yang vitalGreenland memiliki sumber daya alam yang sangat berharga, salah satunya adalah tambang Ivittuut. Tambang ini adalah satu-satunya sumber kriolit alami yang dikenal di dunia pada waktu itu.
Kriolit digunakan untuk produksi aluminium, yang merupakan bahan yang sangat penting dalam pembuatan pesawat tempur dan peralatan perang lainnya.
Oleh karena itu, tambang Ivittuut menjadi lokasi yang sangat dijaga ketat oleh pasukan AS untuk mencegahnya jatuh ke tangan Nazi.
Dilansir dari Smithsonian Magazine, Amerika Serikat melindungi tambang ini dengan sangat serius, bahkan menempatkan sekitar 500 tentara AS untuk menjaga tambang dan melindungi lebih dari 100 pekerja tambang dari ancaman pasukan Jerman.
Baca juga: Kenapa Pesawat Bisa Terbang?
2. Lokasi strategis untuk pengisian bahan bakar pesawatMenurut Jorgen Taagholt dan Jens Claus Hansen dalam Greenland: Security Perspectives (2001), Greenland juga memiliki posisi geografis yang sangat strategis. Pulau ini terletak di tengah jalur penerbangan antara Amerika Utara dan Eropa.
Pada masa Perang Dunia II, penerbangan lintas Atlantik belum semaju sekarang, dan pesawat-pesawat tempur atau transportasi sering kali harus berhenti untuk mengisi bahan bakar di Greenland.
Lokasi Greenland yang berada setengah jalan di jalur udara tersebut membuatnya menjadi titik pengisian bahan bakar yang sangat ideal, memastikan kelancaran operasi udara bagi Sekutu.
Baca juga: Apa yang Terjadi jika Pesawat Tersambar Petir?
3. Pemantauan cuaca yang akuratSelain peran dalam logistik dan sumber daya alam, Greenland juga menjadi pusat penting dalam memantau cuaca.
Cuaca memainkan peran penting dalam perang, terutama dalam menentukan waktu yang tepat untuk melakukan serangan atau pendaratan.
Dilansir dari The Arctic Institute, stasiun cuaca di Greenland sangat berperan dalam memberikan informasi cuaca yang akurat bagi Sekutu, yang sangat dibutuhkan untuk operasi seperti invasi D-Day dan serangan udara terhadap target-target penting di Jerman.
Mengingat letaknya yang sangat dekat dengan Eropa Barat, Greenland memberikan data cuaca yang sangat berharga untuk memprediksi badai, kabut tebal, atau cuaca buruk lainnya yang bisa menghambat operasi militer.
Baca juga: Bisakah Powerbank Menyebabkan Kebakaran di Pesawat?
Greenland mungkin tampak seperti sebuah pulau yang terpencil dan tak penting bagi banyak orang, namun pada Perang Dunia II, pulau ini memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan jalannya perang.
Dari menjadi lokasi pengisian bahan bakar pesawat hingga sebagai pusat pengumpulan data cuaca, Greenland adalah bagian tak terpisahkan dari strategi militer Sekutu.
Amerika Serikat tidak hanya melindungi Greenland, tetapi juga memanfaatkan setiap potensi yang dimilikinya, menjadikannya salah satu wilayah yang sangat vital bagi kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia II.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.