Kompas.com - Saat Hari Raya Idul Fitri, halal bihalal banyak dilakukan oleh kumpulan keluarga besar atau instansi untuk berkumpul, bersilaturahmi, dan bermaaf-maafan.
Lalu, apa sih arti halal bihalal dan bagaimana penulisan kata yang benar? Yuk kita simak penjelasan di bawah ini!
Melansir laman resmi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan halal bihalal yang benar adalah “halalbihalal”, bukan halal bi halal ataupun halal bihalal.
Baca juga: Bacaan Takbiran Idul Fitri Lengkap: Latin dan Artinya
Jadi, menurut KBBI halalbihalal adalah kebiasaan yang sering dilaksanakan di Indonesia dengan bermaaf-maafan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan oleh sekelompok orang.
Umumnya, kegiatan ini dilakukan di sebuah tempat seperti auditorium, aula, masjid, atau rumah.
Banyak juga yang mengartikan istilah halalbihalal dengan silaturahmi dalam rangka menyampaikan ucapan selamat hari raya.
Baca juga: Tata Cara Sholat Idul Fitri, Berapa Kali Takbir?
Sejarah halalbihalal
Dikutip Jurnal Halalbihalal dalam Perspektif Adat dan Syariat (2019) karya Maisarotil Husna, istilah ini berasal dari tradisi yang dilakukan KGPAA Mangkunegara I atau yang juga dikenal dengan sebutan Pangeran Sambernyawa.
Pertemuan dilakukan Pangeran Sambernyawa dengan para raja dan punggawa setelah sholat Idul Fitri untuk menghemat waktu, tenaga, pikiran, dan biaya.
Pada acara yang dilakukan di balai istana tersebut, para punggawa dan prajurit dengan tertib melakukan sungkeman kepada raja dan permaisuri.
Baca juga: 7 Cara Menyambut Idul Fitri dengan Amalan yang Dianjurkan
Apa yang dilakukan oleh Pangeran Sambernyawa tersebut lantas ditiru oleh organisasi-organisasi Islam dengan istilah halalbihalal.
Tak sampai di situ, kegiatan ini juga dilaksanakan oleh instansi pemerintah, swasta, hingga seluruh lapisan masyarakat.
Baca juga: Jangan Lewatkan! Ini 7 Sunnah Idul Fitri yang Bisa Kamu Lakukan
Manfaat halalbihalal
Tak sekadar berkumpul bersama keluarga atau teman saja, namun halalbihalal memiliki manfaat penting yang perlu diketahui, yaitu:
- Mendatangkan berkah dan rezeki
Halalbihalal dapat mendatangkan rezeki dari arah yang tak terduga, contohnya hasil pembicaraan dalam sebuah halalbihalal bisa jadi membuka jalan baru terjalinnya kerja sama sebuah usaha.
- Memperkuat ikatan sosial dan keluarga
Saat halalbihalal terjadi silaturahmi yang mempererat hubungan antaranggota keluarga bahkan kerabat jauh yang jarang ditemui.
Baca juga: Mengenal Mudik, Tradisi Pulang Kampung setiap Hari Raya Idul Fitri
- Menjaga kesehatan mental
Interaksi sosial bisa mengurangi stres, rasa kesepian, hingga depresi karena adanya dukungan emosional dari keluarga maupun teman dalam menghadapi masalah.
- Menjalankan perintah agama
Dalam Islam, menyambung silaturahmi sangat dianjurkan, seperti sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang artinya:
“Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturahmi,” hadits riwayat Bukhari Muslim.
Baca juga: Contoh Teks Berita Liburan Sekolah, Idul Fitri, dan Mudik Lebaran
Contoh acara halalbihalal
Halalbihalal banyak dilaksanakan pada pekan pertama bulan Syawal seperti hari pertama, kedua, atau ketiga Lebaran.
Berikut contoh acara halalbihalal jika dilakukan dalam lingkungan keluarga besar:
- Pembukaan, meliputi salam dan pembacaan susunan acara
- Pembacaan ayat suci Al Quran
- Sambutan tuan rumah
- Acara inti hikmah halalbihalal oleh penceramah
- Makan bersama
- Acara hiburan, seperti games, pentas seni, atau tukar kado
- Foto bersama
- Penutupan
- Ziarah ke makam leluhur
Inti dari acara halalbihalal adalah silaturahmi dan saling mendoakan kebaikan satu sama lain di momen Hari Raya Idul Fitri.
Baca juga: Tujuan Idul Fitri
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.