Kompas.com - Saat pelaksanaan puasa Ramadhan ada beberapa golongan yang diperbolehkan tidak menjalankan puasa, di antaranya orang sakit, musafir, wanita hamil, menyusui, haid, dan nifas.
Golongan tersebut lantas diwajibkan untuk mengganti puasa (qadha) Ramadhan atau fidyah. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 184, yang artinya:
“(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Baca juga: Puasa Syawal: Tata Cara, Niat, dan Keutamaan
Lalu, bagaimana tata cara dan bacaan niat puasa qadha Ramadhan? Simak penjelasan di bawah ini!
- Waktu puasa qadha Ramadhan
Puasa qadha Ramadhan dapat dilakukan mulai hari kedua bulan Syawal hingga sebelum datangnya puasa Ramadhan tahun berikutnya, kecuali saat Hari Raya Idul Adha dan hari tasyriq.
Jumlah puasa yang dilaksanakan yaitu sejumlah puasa Ramadhan yang ditinggalkan. Tata caranya dimulai dengan membaca niat sebelum fajar tiba.
- Niat puasa qadha Ramadhan
Dilansir dari Buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa (2015) karya Nur Solikhin, berikut bacaan niat puasa qadha Ramadhan:
Nawaitu shouma ghadin ‘an qadhaai fardhi ramadhaana lillaahi ta’alaa
Artinya: “Aku niat puasa esok hari sebagai ganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta’alaa.”
Baca juga: 10 Hikmah Puasa Ramadhan, Membentuk Pribadi yang Lebih Baik
- Makan sahur
Umat Islam yang hendak puasa qadha dianjurkan untuk melaksanakan sahur agar tetap mendapatkan energi saat berpuasa.
Rasulullah SAW juga menganjurkan sahur dalam hadits riwayat Bukhari yang artinya:
“Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat keberkahan.”
- Melaksanakan puasa
Sama seperti puasa wajib Ramadhan, qadha Ramadhan juga dilaksanakan mulai adzah subuh sampai matahari tenggelam atau ketika adzan maghrib berkumandang.
Bukan hanya menahan lapar dan haus namun juga menahan hawa nafsu, mengerjakan ibadah wajib, melaksanakan amalan sunnah, dan menghindarkan diri dari perbuatan yang dapat menimbulkan dosa.
Baca juga: Apa Doa Berbuka Puasa? Ini Bacaan, Waktu, dan Keutamaan Dibaliknya
- Berbuka puasa
Mengutip Buku Sukses Dunia-Akhirat dengan Doa-doa Harian (2019) karya Mahmud Asy-Syafrowi, saat adzan maghrib berkumandang dapat berbuka puasa dengan membaca doa:
“Dzahabazh zhomaa’u wabtallatil ‘uruuqu watstabatal ajru in syaa Allah.”
Artinya: “Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insyaaAllah.”
Selain doa di atas, dapat juga membaca doa berikut ini:
“Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa ‘ala rizqika afthortu.”
Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, dan atas rezeki-Mu aku berbuka.”
Baca juga: Apakah Setan Dibelenggu Saat Bulan Puasa? Ini Penjelasannya!
Keutamaan puasa qadha Ramadhan
Menjalankan puasa qadha Ramadhan memiliki fadhilah yang baik bagi umat Islam. Berikut sederet keutamaannya:
- Memenuhi kewajiban agama
Melaksanakan puasa qadha Ramadhan adalah bentuk dari tanggung jawab menggati ibadah wajib yang tertunda.
Allah SWT dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 184 telah menjelaskan siapa saja golongan yang diperbolehkan tidak berpuasa Ramadhan dan wajib mengganti di hari lain.
- Bentuk disiplin spiritual dan keikhlasan
Qadha Ramadhan melatih kedisplinan dalam beribadah sekaligus mengingatkan pentingnya komitmen terhadap kewajiban agama.
Baca juga: Apa Itu Mokel Puasa dan Bagaimana Hukumnya?
- Menghindari dosa
Menunda qadha tanpa alasan hingga Ramadhan berikutnya termasuk dosa. Pada sebuah hadits, Rasulullah SAW juga menegaskan pentingnya menunaikan hutang puasa:
“Siapa saja meninggal dunia dan mempunyai kewajiban puasa, maka walinya (keluarganya) berpuasa menggantikannya,” hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
Maka, umat Islam yang memiliki hutang puasa Ramadhan sangat dianjurkan qadha Ramadhan sebelum bulan puasa Ramadhan di tahun berikutnya datang.
Baca juga: Apakah Puasa Nazar Boleh Digabung dengan Puasa Ramadhan?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.