Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa Syawal Apakah Harus Berurutan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi membaca niat puasa qadha mengganti puasa Ramadhan. Batas Waktu Puasa Syawal 2025, Sampai Kapan? Catat Tanggalnya
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Hari Raya Idul Fitri telah usai, yang berarti kita telah menyelesaikan ibadah puasa Ramadan dan memasuki bulan Syawal. Dalam agama Islam, ada anjuran untuk melaksanakan puasa Syawal selama enam hari setelah berpuasa di bulan Ramadan.

Namun, banyak yang bertanya-tanya: Apakah puasa Syawal harus berurutan?

Puasa Syawal adalah puasa sunnah selama enam hari setelah Ramadan yang bisa dilakukan berturut-turut atau terpisah dalam bulan Syawal, dengan batas waktu hingga akhir bulan Syawal, dan memiliki pahala seperti berpuasa setahun penuh.

Yuk, kita bahas lebih dalam tentang puasa Syawal!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Puasa Syawal: Tata Cara, Niat, dan Keutamaan

Apa itu puasa Syawal?

Menurut Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid dalam Faidah Seputar Puasa Syawal (2018), Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan selama enam hari pada bulan Syawal, setelah selesai melaksanakan puasa Ramadan.

Puasa Syawal kapan dimulai? Puasa ini bisa dimulai pada tanggal 2 Syawal, setelah perayaan Idul Fitri. Puasa Syawal ini bukanlah puasa yang wajib, melainkan sunnah yang sangat dianjurkan.

Keutamaan bagi yang melaksanakannya sangat besar, bahkan disebutkan bahwa bagi mereka yang berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadhan, seolah-olah ia telah berpuasa selama satu tahun penuh.

Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dalam Sahih Muslim:

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, lalu ia lanjutkan dengan puasa 6 hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh." (HR Muslim: 1164).

Pahala yang luar biasa ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak orang bersemangat melaksanakan puasa Syawal.

Baca juga: Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan, Apa Amalan yang Dianjurkan?

Apakah puasa syawal harus berurutan?

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah puasa Syawal harus berurutan? 

Puasa Syawal adalah puasa selama enam hari di bulan Syawal setelah berpuasa Ramadan. Puasa ini sifatnya sunnah, bukan wajib.

Menurut Abu Fudhail Abdurrahman bin Umar dalam Tentang Puasa Syawal Enam Hari (2021), terkait dengan pelaksanaannya, puasa Syawal boleh dilakukan baik berturut-turut maupun terpisah.

Ibnu Qudamah rahimahullah dalam kitab Al-Mughni (Jilid 3, hlm. 177) menyatakan bahwa tidak ada perbedaan apakah puasa dilakukan berturut-turut atau terpisah, selama tetap berjumlah enam hari.

Hadits yang ada tidak membatasi secara eksplisit bahwa puasa Syawal harus dilakukan berturut-turut.

Oleh karena itu, jika seseorang berpuasa secara 6 hari berturut-turut atau terpisah-pisah baik pada awal bulan Syawal atau di akhir bulan, itu tetap dianggap sah dan tetap mendapatkan pahala yang dijanjikan.

Baca juga: 5 Keutamaan Berbagi di Bulan Ramadhan, Pahala yang Berlipat Ganda

Sehingga, puasa Syawal boleh dilakukan terpisah, namun banyak ulama yang menyarankan untuk melaksanakan puasa ini secara berurut.

Imam al-Nawawi rahimahullah dalam mazhab Syafi‘iyyah juga mengatakan bahwa yang afdal (lebih utama) adalah melaksanakan puasa Syawal secara langsung setelah Idul Fitri, tanpa jeda atau berturut-turut.

Hal ini didasarkan pada semangat bersegera dalam beramal baik dan menghindari penundaan yang bisa terhambat oleh godaan atau alasan lainnya.

Kapan mulai puasa syawal?

Puasa Syawal dimulai kapan?

Menurut Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi dalam buku 10 Masalah Fiqih Puasa Syawal (2022), puasa Syawal bisa dimulai pada tanggal 2 Syawal, tepat setelah Idul Fitri.

Baca juga: 10 Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan untuk Memperbanyak Pahala

Meskipun demikian, ada dua pendapat terkait kapan waktu yang paling utama untuk melaksanakan puasa Syawal:

  • Pendapat pertama mengatakan bahwa puasa Syawal afdalnya dilakukan langsung setelah Idul Fitri. Ini adalah pendapat yang diterima oleh mazhab Hanafiyyah, Syafi‘iyyah, dan Hanabilah. Para ulama dari mazhab-mazhab ini berpendapat bahwa lebih baik segera berpuasa setelah hari raya Idul Fitri. Al-Nawawi dalam al-Majmu’ menyebutkan, "Afdhalnya adalah berpuasa enam hari berturut-turut setelah Idul Fitri."
  • Pendapat kedua berpendapat bahwa puasa Syawal tidak harus langsung setelah Id, karena suasana lebaran masih berlangsung dan banyak orang yang mungkin lebih memilih untuk berbuka bersama keluarga atau tamu. Namun, jika ada alasan tertentu, seperti menghormati tamu yang datang, maka seseorang boleh menunda puasa Syawal.

Meskipun begitu, batas waktu puasa Syawal adalah hingga akhir bulan Syawal, yaitu sekitar tanggal 29 atau 30 Syawal.

Oleh karena itu, meskipun lebih utama dilakukan segera, seseorang masih bisa mengerjakannya di akhir bulan Syawal, asalkan jumlahnya tetap enam hari.

Namun, sebaiknya jangan menunda terlalu lama, karena ada kemungkinan berbagai halangan atau gangguan yang bisa menghambat niat baik kita untuk menjalankan ibadah ini.

Seperti yang disarankan oleh para ulama, lebih baik bersegera beramal shalih, terutama dalam hal ibadah puasa yang memberikan pahala besar seperti ini.

Baca juga: Mengganti Hutang Puasa Ramadhan? Ini Niat Puasa Qadha yang Benar

Sebagai kesimpulan, apakah puasa Syawal harus berurutan? Jawabannya, puasa Syawal boleh dilakukan baik berturut-turut atau terpisah.

Namun, yang lebih utama adalah melaksanakannya secara berturut-turut setelah Idul Fitri agar lebih mudah untuk melaksanakan ibadah ini dengan baik.

Yang penting, puasa Syawal 2025 tetap sah meski dilakukan terpisah, asalkan tetap dilakukan dalam bulan Syawal dan mencapai enam hari.

Dengan bersegera melaksanakan puasa Syawal, kita bisa meraih pahala yang luar biasa, yaitu seperti berpuasa setahun penuh.

Jadi, jangan tunda kesempatan baik ini! Batas Puasa Syawal adalah akhir bulan Syawal, jadi pastikan Anda menyelesaikannya sebelum bulan Dzulhijjah datang.

Semoga kita semua diberi kemudahan untuk melaksanakan puasa ini dengan penuh keikhlasan dan mendapatkan pahala yang berlipat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi