Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dimaksud dengan Filsuf? Menyelami Pemikiran Ahli Filsafat

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
Patung Socrates.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Kamu pasti pernah mendengar nama-nama besar seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles. Mereka adalah filsuf-filsuf legendaris yang telah meninggalkan jejak besar dalam sejarah pemikiran manusia.

Lalu, apa yang dimaksud dengan filsuf? Mengapa banyak filsuf besar yang berasal dari Yunani Kuno?

Filsuf adalah pencari kebijaksanaan yang, seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles, berusaha memahami dunia secara mendalam melalui pemikiran kritis dan sistematis, yang telah memengaruhi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan hingga saat ini.

Yuk, kita bahas lebih dalam tentang siapa itu filsuf dan bagaimana mereka mempengaruhi dunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Filsafat: Pengertian, Ciri Berpikir, dan Alirannya

apa yang dimaksud dengan filsuf?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), filsuf adalah seorang ahli filsafat, ahli pikir, atau orang yang berfilsafat. 

Sedangkan menurut Merriam Webster, filsuf adalah seseorang yang mencari kebijaksanaan atau pencerahan, seseorang yang perspektif filosofisnya membuat menghadapi masalah dengan ketenangan, dan seorang penafsir teori dalam suatu bidang tertentu. 

Adapun menurut Philoscifi, seorang filsuf bukan hanya sekadar pemikir biasa, melainkan seseorang yang memiliki rasa ingin tahu yang mendalam terhadap dunia.

Ia berusaha untuk memahami makna yang mendasari segala sesuatu dan menyusunnya menjadi sebuah sistem pemikiran.

Jika ia berhasil, filsuf tersebut akan terdorong untuk membagikan sistem pemikirannya, meskipun ia tahu bahwa hal itu mungkin tidak akan pernah diterima dengan baik oleh semua orang.

Seorang filsuf tidak harus memiliki gelar doktor atau pendidikan formal dalam filsafat. Yang diperlukan adalah hasrat untuk terus bertanya dan berpikir lebih dalam.

Seorang filsuf bisa berasal dari berbagai kalangan, dan pemikirannya tidak terbatas pada buku atau teori-teori yang ada, melainkan pada pencarian pribadi akan kebenaran.

Baca juga: 12 Cabang-Cabang Filsafat dan Penjelasannya

Filsuf yunani: pusat kelahiran pemikiran besar

Sejarah filsafat banyak dipengaruhi oleh filsuf-filsuf dari Yunani Kuno. Namun, apa yang membuat Yunani Kuno menjadi tempat lahirnya banyak filsuf terkenal?

Dilansir dari National Geographic Indonesia, ada dua alasan utama yang membuat Yunani Kuno menjadi pusat kelahiran filsuf besar:

1. Pengaruh kebudayaan lintas batas

Yunani kuno berinteraksi erat dengan peradaban-peradaban lain seperti Mesopotamia dan Mesir, yang telah ada jauh sebelum Yunani.

Ilmu pengetahuan berkembang di kedua peradaban tersebut, terutama dalam hal matematika dan geometri, namun lebih banyak digunakan untuk tujuan keagamaan.

Yunani Kuno, yang relatif lebih muda, melihat ilmu pengetahuan sebagai sarana untuk memenuhi rasa ingin tahu tentang alam semesta, bukan sekadar untuk tujuan praktis atau keagamaan.

Baca juga: Peradaban Romawi Kuno dan Yunani Kuno, Apa Bedanya?

2. Struktur negara dan politik yunani kuno

Yunani kuno tidak terdiri dari satu negara besar, melainkan terdiri dari polis (negara kota) yang memiliki sistem pemerintahan demokratis. Ini memungkinkan berbagai kalangan untuk berdiskusi, berbagi ilmu, dan mengutarakan pendapat secara bebas di dalam majelis.

Kebebasan berpikir ini memungkinkan lahirnya pemikir-pemikir besar seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles yang mendorong diskusi tentang alam, politik, dan moralitas.

Filsuf terbesar sepanjang sejarah

Dilansir dari University of The People, berikut adalah filssuf-filsuf terbesar sepanjang sejarah:

  • Aristoteles: Ilmuwan dan Filsuf Pertama Aristoteles, filsuf Yunani terkenal, bukan hanya seorang pemikir, tetapi juga ilmuwan pertama yang menciptakan dasar bagi logika dan penalaran. Karya-karyanya dalam etika, politik, biologi, dan retorika terus mempengaruhi dunia modern hingga saat ini.
  • Lao Tzu: Pencipta Taoisme dan Keseimbangan Alam Lao Tzu, pendiri Taoisme, mengajarkan pentingnya hidup dalam harmoni dengan alam semesta dan memperkenalkan konsep yin dan yang yang mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan.

Baca juga: Perkembangan Ilmu Ekonomi pada Masa Aristoteles

  • John Locke: Pemikir Politik dan Kebebasan Individu Locke mengembangkan teori tentang hak asasi manusia dan kebebasan individu, yang menjadi dasar pemikiran bagi pembentukan demokrasi modern, termasuk Konstitusi Amerika Serikat.
  • Karl Marx: Revolusi Sosial dan Kapitalisme Marx mengkritik ketidaksetaraan dalam masyarakat kapitalis dan mengajukan gagasan revolusi sosial oleh kelas pekerja untuk menggulingkan kapitalisme, melalui karya-karyanya yang terkenal seperti Das Kapital dan Manifesto Komunis.
  • Konfusius: Etika dan Moralitas Sosial Konfusius mengajarkan pentingnya moralitas dan pendidikan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan harmonis, dengan ajaran Konfusianisme yang berpengaruh hingga saat ini.
  • Ralph Waldo Emerson: Kepercayaan pada Diri dan Alam Emerson, seorang filsuf transendentalis, mendorong masyarakat untuk mempercayai intuisi dan penilaian pribadi, mengajarkan hubungan antara manusia, Tuhan, dan alam.
  • Immanuel Kant: Moralitas dan Kewajiban Kant menekankan pentingnya kewajiban moral daripada hasil tindakan, serta memberikan dasar pemikiran etika yang mendalam yang terus memengaruhi filsafat modern.

Baca juga: Mengenal Obyek Filsafat: Material dan Formal

  • Epicurus: Kebahagiaan dan Kehidupan Tanpa Kecemasan Epicurus mengajarkan bahwa kebahagiaan adalah tujuan utama hidup manusia, yang dicapai dengan menghilangkan rasa takut dan kecemasan serta menjalani kehidupan yang sederhana dan bebas dari rasa sakit.
  • Socrates: Metode Tanya Jawab dan Pencarian Kebenaran Socrates memperkenalkan metode dialog untuk mencari kebenaran, yang berfokus pada pertanyaan dan diskusi untuk menggali ide-ide yang lebih dalam, yang menjadi dasar bagi filsafat Barat.
  • Friedrich Nietzsche: Nihilisme dan Penciptaan Makna Hidup Nietzsche, melalui filsafat nihilismenya, mengajarkan bahwa kehidupan tidak memiliki makna inheren dan bahwa kita harus menciptakan makna sendiri, sebuah pandangan yang memengaruhi banyak aliran filsafat modern.
  • Plato: Plato adalah murid Socrates yang mendirikan akademi pertama di dunia Barat. Ia menulis banyak karya yang berfokus pada ideologi politik dan filsafat moral. Karyanya yang terkenal, Republik, membahas konsep keadilan dan negara ideal. Plato juga memperkenalkan teori dunia ide, yaitu gagasan bahwa dunia nyata hanyalah bayangan dari dunia ide yang sempurna dan abadi.

Seiring berjalannya waktu, pengaruh filsuf-filsuf Yunani ini menyebar ke seluruh dunia, mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari politik, etika, hingga ilmu pengetahuan. 

Baca juga: Teori Keadilan Menurut Aristoteles dan Contohnya

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa filsuf adalah orang yang tidak pernah berhenti berpikir, mencari, dan bertanya.

Mereka adalah individu yang berusaha memahami dunia dengan cara yang lebih mendalam dan sistematis, meskipun sering kali pemikiran mereka tidak diterima begitu saja.

Filsuf Yunani Kuno seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles bukan hanya tokoh sejarah, tetapi pemikir-pemikir yang masih memengaruhi kita hingga kini.

Jadi, apa yang dimaksud dengan filsuf? Filsuf adalah pencari kebijaksanaan, orang yang melihat dunia dengan rasa ingin tahu yang tak terbatas dan berusaha menyusun pemikiran untuk menjelaskan fenomena yang ada.

Seorang filsuf menginspirasi kita untuk berpikir lebih dalam, lebih kritis, dan lebih terbuka terhadap dunia ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi