Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Seseorang Bisa Tenggelam di Laut? Ini Penyebab Utamanya

Baca di App
Komentar Lihat Foto
Kantor SAR Bandung
Petugas kembali melakukan pencarian korban tenggelam di Pantai Pangandaran
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Pernahkah kamu merasa takjub saat melihat ombak pantai menggulung indah dari kejauhan? Pantai memang bisa jadi tempat yang menyenangkan, menyegarkan, bahkan menenangkan.

Tapi di balik keindahannya, laut menyimpan risiko besar yang sering kali diremehkan. Salah satu ancaman paling mematikan adalah arus balik laut yang bisa membuat kita tenggelam. Lalu sebenarnya, mengapa seseorang bisa tenggelam di laut?

Tenggelam di laut sering terjadi karena terseret arus balik pantai, panik, dan kurangnya pengetahuan menghadapi situasi darurat, bukan semata karena tidak bisa berenang. Berikut adalah penjelasan lengkapnya!

Baca juga: Arus Laut: Definisi dan Faktornya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak orang tenggelam setiap harinya

Banyak orang mengira bahwa mengapa orang tenggelam di laut itu semata karena mereka tidak bisa berenang. Padahal, faktanya jauh lebih kompleks.

Salah satu penyebab utama seseorang terseret arus laut dan akhirnya tenggelam adalah arus balik pantai atau yang lebih dikenal dengan sebutan rip current.

Menurut data dari World Health Organization, lebih dari 2,5 juta jiwa telah hilang akibat tenggelam selama satu dekade terakhir.

Artinya, sekitar 650 orang meninggal setiap hari karena tenggelam, angka yang mencengangkan! Dan sayangnya, sebagian besar korban adalah anak-anak dan remaja usia 1–24 tahun.

Baca juga: Mengapa Benda Bisa Tenggelam?

Arus balik: mesin penenggelam di pantai

Dilansir dari National Oceanic and Atmospheric Administration, arus balik pantai adalah arus air kuat yang bergerak menjauh dari pantai ke arah laut lepas.

Arus ini biasanya terbentuk di celah-celah pasir atau dekat struktur seperti dermaga, groin, atau pemecah ombak.

Bahayanya, arus ini tidak terlihat dari permukaan seperti pusaran air dalam film. Justru karena tidak terlihat, orang sering terlambat menyadari bahwa mereka sedang terseret.

Dalam beberapa kasus, kecepatan arus balik bisa mencapai 8 kaki per detik, lebih cepat dari perenang Olimpiade!

Tak heran jika bahkan perenang berpengalaman pun bisa kewalahan. Orang yang panik, kelelahan, atau tidak tahu cara menghadapi arus ini akan cepat terseret dan tenggelam.

Panik adalah musuh terbesar ketika terseret arus laut

Saat seseorang terseret arus laut, mereka biasanya merasa panik dan mencoba melawan arus dengan berenang lurus kembali ke pantai. Di sinilah letak kesalahannya.

Melawan arus hanya akan menguras energi, membuat seseorang cepat lelah, dan meningkatkan risiko tenggelam.

Baca juga: Bagaimana Tenggelam Mengganggu Proses Penapasan?

Dilansir dari Science of the Surf,  jika seseorang tetap tenang dan mengapung, ada kemungkinan besar arus akan membawanya kembali ke dekat pantai.

Sambil menghemat tenaga, ia bisa memberi tanda minta tolong dengan mengangkat tangan atau melambaikan tangan ke arah penjaga pantai atau orang di sekitar.

Pertanyaan ini sering muncul adalah berapa lama orang bisa bertahan saat tenggelam? Jawabannya sangat tergantung pada beberapa faktor seperti usia, suhu air, kondisi fisik, dan seberapa cepat pertolongan datang.

Namun umumnya, otak manusia hanya bisa bertahan tanpa oksigen selama 4–6 menit sebelum mulai mengalami kerusakan permanen. Karena itu, setiap detik sangat berharga saat terjadi insiden di laut.

Baca juga: Jenis dan Langkah-Langkah Melakukan Pertolongan Korban Tenggelam

Bagaimana jika melihat orang lain terseret arus?

Melihat seseorang dalam bahaya bisa memicu naluri untuk langsung menolong. Tapi penting untuk diingat, bahwa banyak orang justru tenggelam di laut saat mencoba menyelamatkan orang lain tanpa pelatihan atau peralatan yang memadai.

Dilansir dari California State Parks Ocean Safety, langkah yang benar adalah:

  • Panggil penjaga pantai atau segera hubungi layanan darurat (911).
  • Lemparkan benda yang bisa mengapung kepada korban, seperti papan selancar atau pelampung.
  • Berikan instruksi dengan suara keras: minta korban berenang menyamping, sejajar dengan garis pantai, untuk keluar dari arus.
  • Jangan masuk ke air kecuali kamu benar-benar terlatih sebagai penyelamat.

Baca juga: Syarat Benda-benda Terapung, Melayang, atau Tenggelam dalam Zat Cair

Sekarang kamu tahu mengapa seseorang bisa tenggelam di laut, bukan hanya karena tidak bisa berenang, tapi karena mereka tidak tahu cara menghadapi arus balik pantai dan terseret arus laut.

Ingat, yang membunuh bukan hanya air, tapi juga panik dan kurangnya pengetahuan. Jadi, sebelum melompat ke ombak berikutnya, pastikan kamu menjaga jarak aman dan tahu apa yang harus dilakukan.

Karena mencegah terjadinya kecelakaan bisa jadi pelampung paling ampuh untuk menyelamatkan nyawa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi