Kompas.com - Dalam dunia hewan ada berbagai cara untuk berkembang biak, salah satunya yaitu partenogenesis.
Istilah ini nampaknya cukup asing, namun fenomena menarik ini dapat terjadi di beberapa spesies hewan.
Selengkapnya, yuk kita simak lebih lengkap tentang partenogenesis melalui penjelasan di bawah ini!
Baca juga: Pengertian Hewan Kanibal dan Contohnya
Mengutip laman Britannica, partenogenesis adalah strategi reproduksi yang melibatkan perkembangan gamet betina tanpa adanya pembuahan.
Bagaimana partenogenesis terjadi?
Secara umum, sel telur dan sel sperma diperlukan untuk reproduksi, di mana masing-masing mengandung setengah informasi genetik yang dibutuhkan makhluk hidup untuk berkembang biak.
Namun hal ini tidak terjadi pada partenogenesis, di mana tubuh akan menciptakan metode baru untuk mengganti gen yang biasanya dikirim oleh sperma.
Baca juga: Klasifikasi Hewan Vertebrata: Ikan, Amfibi, Reptil, Burung, dan Mamalia
Melansir Buku Perkembangan Hewan (2016) karya Ramadhan Sumarmin, metode ini bisa berasal dari perubahan suhu, pH atau kadar garam dalam air sekelilingnya, rangsangan kimiawi, atau mekanisme pada telur itu sendiri untuk berkembang biak secara partenogenesis.
Lebih tepatnya, partenogenesis merupakan bentuk reproduksi seksual yang tidak lengkap karena keturunan spesiesnya berkembang biak dari gamet.
Apa itu gamet?
Gamet adalah sel reproduksi yang dihasilkan dari meiosis atau pembelahan reduksi yang memiliki sel khusus dengan set kromosom ganda atau diploid dan mengalami dua kali pembelahan nuklues.
Meiosis menghasilkan empat gamet yang bersifat haploid, di mana masing-masing memiliki setengah jumlah kromosom dari sel asli.
Baca juga: Mengapa Banyak Hewan di Benua Australia Memiliki Kantung?
Contoh hewan partenogenesis
Berikut contoh hewan-hewan partenogenesis:
- Kutu daun Aphididae
Ini adalah kutu yang menghisap cairan tanaman, di mana bagian yang terhisap akan terhambat pertumbuhannya.
Memiliki ukuran 0,5 hingga 2 milimeter, kutu daun Aphididae dapat bereproduksi dengan dua fase, yaitu seksual melalui perkawinan dan aseksual melalui partenogenesis.
Kondisi partenogenesis dilakukan hewan ini ketika dalam kondisi dingin dan mampu menghasilkan ribuan kutu baru hanya dalam waktu 4-6 minggu.
Baca juga: 3 Hewan yang Bernapas Melalui Kulit, Ada Ubur-ubur dan Salamander
- Serangga tongkat
Serangga tongkat juga memiliki kemampuan untuk beralih antara reproduksi seksual atau aseksual tergantung pada keadaan, sama seperti kutu daun.
- Kadal
Beberapa jenis kadal, termasuk komodo, juga dapat berkembang biak melalui partenogeneis. Jadi, meski tidak ada jantan, betina masih bisa menghasilkan keturunan.
Baca juga: 5 Pengaruh Bulan bagi Hewan yang Jarang Diketahui
- Hiu zebra
Melansir Buku Ekologi Ikan Perairan Tropis (2020) karya Husain Latuconsina, hiu zebra betina tetap dapat beranak meskipun tidak ada hiu jantan.
Adalah Cristin Dudgeon dari University of Queensland yang mendokumentasikan kondisi unik dari hiu zebra bernama Leoni yang ditangkap pada tahun 1999 lalu.
Pada tahun 2008 Leoni sempat kawin dengan pejantan dan menghasilkan keturunan.
Tahun 2012 Leoni dipisahkan dari pejantan dan di tahun 2015 hiu zebra tersebut ternyata bertelur dan menghasilkan keturunan.
Baca juga: 12 Hewan dalam Zodiak Tionghoa dan Artinya
- Tikus
Tikus dapat berkembang biak dengan cara partenogenesis, namun pada perkembangannya sering abnormal.
- Ayam
Ternyata, ayam betina dapat bertelur tanpa dibuahi oleh ayam jantan, loh! Kondisi ini biasanya terjadi ketika tidak ada pejantan.
Sayangnya, hanya sekitar satu persen dari telur-telur partenogenesis yang dapat benar-benar bertahan hidup menjadi anak ayam.
Baca juga: Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan yang Perlu Diketahui
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.