Kompas.com - Sabu atau metamfetamin merupakan salah satu jenis narkotika yang memiliki efek buruk bagi kesehatan maupun kehidupan.
Ya! Penyalahgunaan narkotika memiliki dampak buruk mulai dari medis, psikilogis, ekonomi, kriminalitas, hingga sosial.
Lalu, apa sih sabu-sabu itu, dan apa dampak buruknya? Mari kita simak penjelasan di bawah ini!
Baca juga: Salah Satu Ciri Khas Kearifan Lokal adalah Keberlanjutan, Apa Itu?
Apa itu sabu?
Dikutip dari Washington State Department of Health (DOH), metamfetamin atau sabu adalah stimulan sistem saraf pusat yang sangat beracun dan kuat yang berpotensi sebagai obat dan membuat ketagihan.
Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan atau United Nations Office on Drugs and Crime (UNDOC) menyebut sabu sebagai golongan obat stimulan tipe amfetamin atau ATS yang biasanya diproduksi di laboratorium ilegal.
Sedangkan di Indonesia, menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika, sabu-sabu termasuk golongan II yaitu psikotropika dengan efek ketergantungan yang kuat.
Baca juga: Arti Singkatan Narkoba, Istilah Lain, dan Dampak Negatifnya
Metamfetamin sering ditemukan dalam bentuk bubuk, tablet, atau kristal yang nampak seperti pecahan kaca.
Berbeda dengan ganja, kokain, dan heroin yang berasal dari tanaman, sabu menggunakan bahan kimia.
Bahan yang paling umum adalah pseudoefedrin atau efedrin, ini adalah bahan yang sering ditemukan dalam obat flu.
Baca juga: Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba
Efek sabu
Efek pertama yang akan dirasakan yaitu merangsang perasaan bahagia baik secara fisik maupun mental serta meningkatkan energi. Pengguna bahkan tidak merasakan lapar atau lelah.
Saat obatnya telah hilang, maka pengguna tidak akan merasakan kenikmatan apapun.
Inilah yang menyebabkan pengguna ingin mengonsumsi lebih banyak sabu untuk mendapatkan kenikmatan itu lagi, sehingga menyebabkan kecanduan!
Jelas, dosis sabu yang besar juga akan memberikan efek yang buruk bagi kesehatan hingga kehidupan.
Baca juga: 12 Tips Mencegah Penyalahgunaan Narkoba, Apa Saja?
Inilah dampak buruk sabu bagi kesehatan dan kehidupan:
- Dalam jangka pendek, pengguna akan kehilangan nafsu makan dan mulai bernapas lebih cepat.
- Denyut jantung dan tekanan darah meningkat serta suhu tubuh naik yang menyebabkan keringat.
- Jika dalam dosis yang besar, pengguna akan gelisah, mudah tersinggung, hingga mengalami serangan panik.
- Mengalami gangguan psikotik dan paranoia, halusinasi pendengaran, serta gangguan suasana hati.
- Halusinasi yang dialami seperti pikiran untuk mengakhiri hidup, sensasi serangga yang merayap hingga menyebabkan mencakar dan menggaruk kulit.
- Seorang pengguna kadang memiliki perilaku agresif, penuh kekerasan, dan dianggap aneh oleh orang di sekitarnya.
- Kondisi fisik juga mengalami gangguan seperti gatal-gatal dan luka, mulut kering,serta kerusakan gigi.
- Kerusakan gigi terjadi karena pengguna umumnya mengonsumsi minuman ringan berkarbonasi dan memiliki gula berlebihan serta cenderung mengabaikan kebersihan diri.
- Dalam jangka panjang bisa menyebabkan kekurangan gizi, penurunan berat badan, dan timbulnya ketergantungan.
- Pada dosis yang berlebihan bisa mengakibatkan kejang-kejang, serangan jantung, bahkan kematian akibat gagal napas, stroke, maupun gagal jantung.
- Penyalahgunaan metamfetamin juga meningkatkan risiko seseorang tertular atau menularkan HIV serta hepatitis B dan C.
Baca juga: 15 Cara Mencegah Penyalahgunaan Narkoba, Apa Saja?
Jadi sudah jelas bahwa sabu, adalah narkotika yang memiliki efek dan dampak yang buruk, bukan hanya untuk kesehatan namun juga untuk kehidupan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.