Kompas.com - Pada dunia medis, gelar “dokter spesialis” bukan hanya tambahan nama melainkan simbol kompetensi tinggi yang dibangun lewat program pendidikan intensif.
Nah, Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) adalah tahap penting yang harus dilalui dokter umum untuk menguasai bidang kedokteran tertentu, sebut saja bedah jantung hingga psikiatri.
Lebih lengkap tentang PPDS dalam kedokteran, simak penjelasan di bawah ini!
Baca juga: Apa Itu Patofisiologi dan Mengapa Penting dalam Dunia Kedokteran?
Apa itu PPDS di kedokteran?
Mengutip Jurnal Kedudukan Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis dalam Hak Pengupahan sebagai Tenaga Medis (2024) karya Herdiasti Anggitya Dwisani, PPDS adalah program pendidikan lanjutan untuk menghasilkan dokter spesialis atau subspesialis.
Program pendidikan ini merupakan kerja sama antara institusi pendidikan kedokteran dengan rumah sakit pendidikan.
Kegiatan yang dilakukan adalah pemagangan untuk mencapai kompetensi sesuai standar kompetensi yang sudah disusun oleh organisasi profesi masing-masing cabang disiplin ilmu di bidang kedokteran.
Baca juga: Contoh Produk Hasil Bioteknologi di Bidang Farmasi dan Kedokteran
Jadi, PPDS merupakan dokter magang yang ada di rumah sakit pendidikan atau disebut juga dengan dokter residen.
Tahap akhir PPDS nantinya yaitu memperoleh Surat Tanda Registrasi serta Surat Izin Praktik sebagai dokter spesialis atau subspesialis.
Berapa lama waktu PPDS?
Jangka waktunya beragam, ada yang menempuh enam semester hingga empat tahun sesuai modul masing-masing spesialis yang diambil.
Melansir Buku Kuliah Jurusan Apa? Kedokteran (2016) karya Wulan Mulya Pratiwi dan Welly Elvandari, berikut macam-macam gelar dokter dan lama pendidikan di Indonesia:
Baca juga: Peranan Ilmu Kimia dalam Bidang Kedokteran
- Spesialis Andrologi (Sp.And): 6 Semester
- Spesialis Kedokteran Forensik (Sp.F): 6 Semester
- Spesialis Farmakologi Klinik (Sp.FK): 6 Semester
- Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi (Sp.An): 7 Semester
- Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin (Sp.KK): 7 Semester
- Spesialis Kedokteran Nuklir (Sp.KN): 7 Semester
- Spesialis Kedaruratan Medik (Sp.EM): 8 Semester
- Spesialis Kedokteran Jiwa atau Psikiatri: 8 Semester
- Spesialis Anak (Sp.A): 8 Semester
- Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah (Sp.JP): 10 Semester
- Spesialis Konservasi Gigi (dokter gigi): 10 Semester
- Spesialis Kedokteran Gigi Anak: 10 Semester
- Spesialis Bedah (Sp.B): 10 Semester
- Spesialis Bedah Anak (Sp.BA): 10 Semester
- Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial (Sp.BM): 10 Semester
- Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskuler (Sp.BTKV): 10 Semester
- Spesialis Bedah Plastik (Sp.BP): 10 Semester
- Spesialis Bedah Saraf (Sp.BS): 11 Semester
PPDS dilakukan di mana?
PPDS di Indonesia diselenggarakan di sejumlah institusi pendidikan tinggi dan rumah sakit yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan.
Baca juga: STOVIA, Sekolah Kedokteran yang Melahirkan Tokoh Pergerakan Nasional
PPDS di universitasSejumlah universitas di Indonesia menyediakan PPDS, seperti:
- UI
Universitas Indonesia menyelengarakan PPDS lengkap, termasuk Bedah Toraks dan Kardiovaskular.
- UGM
Universitas yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta ini unggul di bidang Neurologi dan Ilmu Penyakit Dalam.
- UNAIR
Universitas Airlangga memiliki 25 program spesialis, termasuk Anestesiologi dan Kedokteran Nuklir.
- UNDIP
Universitas Diponegoro menyelenggarakan PPDS Jantung dan Pembuluh Darah, bahkan telah terakreditasi A oleh LAM-PTKes.
- UB
Universitas Brawijaya memiliki fokus spesialis Orthopaedi dan Ilmu Bedah.
- USU
Universitas Sumatera Utara juga menawarkan PPDS Imu Kesehatan Anak dan Patologi Klinik dengan Akreditasi A.
- ULM
Memiliki delapan program PDSS, Universitas Lambung Mangkurat di antaranya membuka pendidikan untuk Orthopaedi dan Anestesiologi.
Baca juga: Jawaban dari Soal Program Pengolah Data Angka
PPDS berbasis rumah sakitDisebut juga dengan jalur hospital based, program ini merupakan rancangan pemerintah untuk pemerataan dokter spesialis di daerah tertinggal.
PPDS di rumah sakit pendidikan penyelenggara utama (RS-PPU) merupakan program baru Kementerian Kesehatan dan pertama kali dibuka pada Agustus 2024 lalu.
Pendaftarannya dapat dilakukan secara online melalui laman ppds.kemkes.go.id dengan memenuhi syarat yang telah ditentukan.
Baca juga: 3 Program Politik Etis atau Politik Balas Budi
Program PPDS memiliki peran penting dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.