Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Pribumi Indonesia Sebenarnya? Ini Sejarah dan Teori Asal-Usulnya

Baca di App
Lihat Foto
Gunnar Creutz (CC BY-SA 4.0) Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (International)
Tengkorak Homo erectus yang ditemukan di Kenya
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Indonesia dikenal sebagai negeri seribu pulau, seribu bahasa, dan ratusan suku bangsa. Dari Sabang hingga Merauke, kita bisa bertemu dengan orang Jawa, Sunda, Batak, Minang, Bugis, Dayak, hingga Papua.

Bahkan, tak sedikit pula warga keturunan Tionghoa, Arab, maupun India yang telah berbaur dan menjadi bagian dari wajah Indonesia hari ini.

Namun, dari keragaman luar biasa ini muncul pertanyaan mendasar: siapa yang disebut sebagai pribumi? Siapakah penduduk asli Indonesia? Apakah ada suku atau ras yang bisa benar-benar disebut sebagai “orang Indonesia asli”?

Pribumi Indonesia adalah hasil perpaduan berbagai gelombang migrasi manusia dari Homo erectus, Melanesia, Austronesia, hingga pendatang India, Tionghoa, dan Arab, sehingga tidak ada satu kelompok pun yang bisa diklaim sebagai penduduk asli secara mutlak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari kita telusuri jejak panjang manusia di Nusantara, melalui sejarah migrasi yang berlangsung sejak jutaan tahun lalu.

Baca juga: Siapa Penduduk Asli Australia?

Jejak awal manusia purba di nusantara

Untuk menjawab siapa pribumi Indonesia, kita perlu kembali jauh ke masa lalu.

Dilansir dari Kompas.com (19 Mei 2022), manusia tertua yang tercatat menghuni wilayah ini adalah Homo erectus, yaitu makhluk purba yang bermigrasi dari Afrika sekitar 1,8 juta tahun lalu.

Homo erectus hidup secara nomaden, berburu dan mengumpulkan makanan, dan dikenal menggunakan alat-alat batu khas zaman paleolitik.

Temuan fosil mereka di Sangiran, Trinil, dan Ngandong menjadi bukti bahwa wilayah Indonesia sudah dihuni sejak masa prasejarah.

Namun, apakah Homo erectus adalah penduduk asli Indonesia? Tidak juga. Mereka adalah bagian dari gelombang besar migrasi manusia purba dari Afrika, yang kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Asia Tenggara.

Baca juga: Jenis-jenis Homo Erectus di Indonesia

Datangnya orang Melanesia

Sekitar 50.000 tahun lalu, gelombang besar migrasi berikutnya masuk ke Nusantara: orang Melanesia, atau yang dikenal juga sebagai ras Papua-Melanosoide.

Menurut Anis Nurohmah dalam Modul Ajar Gelombang Migrasi Manusia Praaksara ke Nusantara (2022), kelompok ini termasuk ke dalam rumpun Melanosoide atau Ras Negroid, yang awalnya menghuni Asia Tenggara saat masih berupa satu daratan luas di masa glasial (Zaman Es).

Paul dan Fritz Sarasin, dua antropolog ternama, mengemukakan bahwa penduduk asli Indonesia adalah ras berkulit gelap dan bertubuh kecil.

Inilah yang kita lihat hari ini di wilayah Papua dan Kepulauan Maluku bagian timur, mereka adalah keturunan langsung dari ras Melanesia awal.

Ciri khas ras Melanesia ini antara lain:

  • Kulit hitam
  • Rambut keriting
  • Tubuh pendek
  • Gaya hidup awal dengan berburu dan mengumpulkan, lalu beralih ke pertanian kecil

Menurut Rovicky Dwi Putrohari dalam buku Diaspora Melanesia di Nusantara (2015),  menjelaskan bahwa ras Melanesia adalah gabungan antara Negroid dan Oceania, dengan kekayaan budaya serta struktur bahasa yang unik.

Baca juga: Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan

Kedatangan orang Austronesia

Lalu, sekitar 4.000 tahun lalu, datang gelombang migrasi besar berikutnya dari China Selatan, yaitu orang Austronesia atau bangsa Proto Melayu.

Menurut Anis Nurohmah dalam Modul Ajar Gelombang Migrasi Manusia Praaksara ke Nusantara (2022), kelompok ini dikenal sebagai nenek moyang bangsa Melayu-Polinesia dan menyebar dari Yunan ke Asia Tenggara, sebelum akhirnya masuk ke Kepulauan Indonesia.

Mereka bermigrasi menggunakan perahu bercadik satu, dan menempati wilayah pesisir Sumatera, Kalimantan Barat, hingga Sulawesi.

Ciri khas ras Austronesia:

  • Rambut lurus
  • Kulit coklat muda hingga coklat tua
  • Sistem pertanian dan perkebunan mulai berkembang

Baca juga: 5 Contoh Sikap Menghargai Perbedaan Suku dan Budaya

Suku-suku seperti Nias, Gayo, Alas, Batak, Kubu, Dayak, dan Toraja dipercaya merupakan keturunan dari gelombang Proto Melayu ini.

Kedatangan Tionghoa, India, dan Arab

Setelah memasuki masa sejarah, Indonesia tak luput dari interaksi global.

Menurut Aprinus Salam dalam Hibriditas di Indonesia: Beberapa Kasus (2017), seiring waktu, arus migrasi ke Nusantara semakin tinggi, dan di antaranya banyak berasal dari komunitas Tionghoa, Arab, serta India yang kemudian menetap dan menjadi bagian dari masyarakat lokal.

Sejak abad ke-1 Masehi, bangsa India datang ke Nusantara lewat jalur perdagangan logam dan rempah-rempah. Hubungan ini membawa masuk kebudayaan Hindu-Buddha yang menyatu dengan budaya lokal.

Kemudian, orang Tionghoa mulai berdatangan. Menurut catatan sejarah, seorang Bhikkhu bernama I-Tsing dalam perjalanannya dari Tiongkok ke India sempat singgah di Nusantara dan bertemu komunitas Tionghoa di Tuban, Gresik, Jepara, Lasem, dan Banten.

Baca juga: Aktivitas Ekonomi Masyarakat Tionghoa di Surakarta Awal Abad 20

Lalu pada abad ke-15, datanglah Laksamana Cheng Ho, seorang tokoh penting dari Dinasti Ming yang membangun pengaruh Islam di berbagai wilayah Indonesia.

Tak ketinggalan, bangsa Arab pun menjalin hubungan dagang dan menyebarkan Islam. Seluruh interaksi ini menunjukkan bahwa sejak lama, Nusantara adalah pusat pertemuan berbagai bangsa dan budaya.

Berbagai teori tentang asal-usul penduduk indonesia

Karena sejarah panjang migrasi ini, tidak ada jawaban tunggal untuk pertanyaan "siapa yang disebut sebagai pribumi?" atau "siapakah penduduk asli Indonesia?".

Dilansir dari Kompas.com (21/1/2022), para ahli mengemukakan beberapa teori asal-usul nenek moyang Indonesia, antara lain:

1. Teori Nusantara

Menyebut bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari kepulauan Indonesia itu sendiri, bukan dari luar. Teori ini didukung oleh penemuan banyak fosil manusia purba di wilayah Indonesia. Tokoh pendukung: M. Yamin, Sutan Takdir Alisjahbana, Gorys Keraf.

2. Teori yunan

Teori ini menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, China Selatan. Bukti pendukung termasuk kemiripan alat batu dan bahasa dengan suku-suku di Asia Tenggara.

3. Teori out of Taiwan

Teori ini menjelaskan bahwa bangsa Austronesia berasal dari Taiwan, yang sebelumnya bermigrasi dari China Selatan. Bukti arkeologis seperti alat pertanian, tembikar, dan anyaman mendukung teori ini.

4. Teori out of Afrika

Merujuk pada teori migrasi besar dari Afrika, menyebut bahwa Homo sapiens pertama berasal dari Afrika, lalu menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Asia Tenggara dan Indonesia.

Baca juga: Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Jadi, siapa sebenarnya pribumi indonesia?

Kalau kamu masih bertanya-tanya “siapa pribumi Indonesia sebenarnya?”, jawabannya tidak sesederhana menunjuk satu suku atau kelompok.

Melihat data sejarah dan antropologi, semua penduduk Indonesia adalah hasil dari berbagai gelombang migrasi yang panjang dan kompleks.

Meskipun kita semua berasal dari migrasi, kita juga semua adalah bagian dari identitas Indonesia yang kaya dan beragam.

Jadi, siapapun kamu, dari suku apapun, keturunan manapun, kalau kamu lahir, hidup, dan mencintai Indonesia, kamu adalah bagian dari Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi