Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu Kastrasi pada Hewan? Ini Tujuan dan Jenis-jenisnya

Baca di App
Lihat Foto
wikimedia.org/ Heri nugroho
Kerbau
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Pernahkah kamu menyantap daging kerbau yang empuk dan lezat? Di balik kenikmatan itu, ada berbagai proses pemeliharaan yang dilakukan oleh peternak. Salah satu tindakan penting dalam dunia peternakan adalah kastrasi pada kerbau.

Tapi, apa itu kastrasi pada kerbau dan kenapa proses ini dilakukan? Kastrasi adalah salah satu bentuk perawatan dan pengelolaan yang umum dilakukan dalam industri peternakan, khususnya pada hewan jantan seperti kerbau, sapi, babi, dan kambing.

Melalui tindakan ini, hewan jantan akan kehilangan fungsi reproduksinya, dan ternyata, manfaatnya jauh lebih luas dari sekadar mencegah berkembang biaknya hewan.

Untuk lebih memahami kastrasi pada ternak, yuk kita simak penjelasan di bawah ini!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Hewan Ternak: Pengertian dan Contohnya

Pengertian kastrasi pada hewan ternak

Menurut Gunanti, dkk dalam Efek Aplikasi Balsamum Peruvianum terhadap Persembuhan Luka Kastrasi Metode Terbuka Satu dan Dua Sayatan pada Anak Babi (2021), kastrasi pada kerbau adalah prosedur sterilisasi.

Kastrasi pada hewan ternak menghilangkan fungsi organ reproduksi jantan, yakni testis, agar hewan tidak lagi mampu membuahi.

Prosedur ini dapat dilakukan secara fisik (pembedahan), kimiawi, atau hormonal.

Kastrasi hewan tidak hanya menghilangkan kemampuan reproduksi, tetapi juga memengaruhi perilaku, kualitas daging, dan mempermudah manajemen ternak di kandang.

Hewan yang dikastrasi cenderung lebih jinak, tidak agresif, dan mudah diatur dalam sistem pemeliharaan kelompok.

Baca juga: Peternakan: Pengertian dan Hasil Utamanya

Tujuan kastrasi pada kerbau dan dampaknya terhadap kualitas daging

Menurut Kuswati, dkk dalam Pengaruh Kastrasi terhadap Performan Produksi Sapi Persilangan Wagyu berdasarkan Umur yang Berbeda (2020), tujuan kastrasi pada kerbau tidak hanya soal pengendalian populasi.

Kastrasi juga menjadi strategi untuk meningkatkan efisiensi produksi. Prosedur ini membantu mengontrol pertumbuhan ternak, memperbaiki efisiensi pertambahan bobot badan, dan secara langsung berdampak pada kualitas karkas atau daging.

Ternak yang dikastrasi biasanya memiliki temperamen yang lebih tenang dan aktivitas fisik yang rendah.

Dengan begitu, energi yang mereka konsumsi lebih banyak digunakan untuk membentuk otot, bukan untuk aktivitas agresif. Inilah alasan mengapa daging dari kerbau yang telah dikastrasi seringkali lebih padat dan empuk.

Baca juga: Contoh Bahan Hasil Samping dari Peternakan dan Perikanan

Waktu terbaik untuk melakukan kastrasi pada kerbau

Kapan waktu yang ideal untuk melakukan kastrasi? 

Menurut Langgeng Priyanto, dkk dalam Perbedaan Teknik Kastrasi terhadap Bobot Badan, Panjang dan Volume Skrotum pada Sapi Bali (2019), waktu paling tepat adalah saat kerbau berusia muda, sekitar delapan bulan.

Saat itu, hewan belum memasuki masa pubertas, sehingga risiko komplikasi rendah dan proses pemulihan lebih cepat.

Kerbau yang tidak akan digunakan sebagai pejantan bibit biasanya dikastrasi setelah seleksi dilakukan.

Dengan begitu, pertumbuhan dan perkembangan kerbau akan difokuskan untuk keperluan penggemukan atau pemotongan.

Baca juga: Perbedaan Daging Sapi, Kambing, Kerbau, Ayam, dan Babi

Jenis-jenis kastrasi pada kerbau

Menurut R. Harry Soehartono, dkk dalam jurnal Evaluasi Klinis Kastrasi pada Pedet dengan Metode Eksisi Skrotum (2021), ada tiga jenis kastrasi yang dikenal dalam dunia peternakan, yaitu:

1. Kastrasi fisik

Paling umum digunakan, bisa melalui pembedahan, penjepitan dengan tang burdizzo, atau menggunakan karet lateks. Metode ini memiliki tingkat keberhasilan tinggi dan waktu pengerjaan cepat, terutama jika dilakukan oleh tenaga profesional.

2. Kastrasi kimiawi

Dilakukan dengan menyuntikkan bahan kimia beracun ke dalam testis. Namun, metode ini memiliki tingkat kegagalan hingga 25% dan tidak selalu menghasilkan efek yang diinginkan.

3. Kastrasi hormonal

Menggunakan imunisasi terhadap hormon reproduksi. Metode ini jarang dipakai karena kurang praktis dan memiliki tantangan dalam penerimaan konsumen.

Dari ketiga metode tersebut, kastrasi fisik dengan pembedahan umumnya dipilih karena efisien, cepat sembuh, dan lebih mudah dilakukan dalam skala peternakan rakyat.

Baca juga: Hormon-Hormon yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Tantangan kastrasi di negara tropis seperti indonesia

Melakukan kastrasi pada ternak di negara tropis seperti Indonesia memiliki tantangan tersendiri. 

Menurut Gunanti, dkk dalam Efek Aplikasi Balsamum Peruvianum terhadap Persembuhan Luka Kastrasi Metode Terbuka Satu dan Dua Sayatan pada Anak Babi (2021), iklim lembap dan curah hujan tinggi di Indonesia menciptakan lingkungan yang subur bagi pertumbuhan patogen.

Tanpa prosedur sterilisasi dan kebersihan yang baik, luka bekas kastrasi bisa terinfeksi dan menyebabkan komplikasi serius, bahkan kematian.

Sayangnya, banyak peternakan rakyat di Indonesia belum memiliki fasilitas isolasi atau pemahaman yang memadai tentang biosekuriti.

Oleh karena itu, pelatihan bagi peternak tentang pencegahan penyakit dan perawatan pasca-kastrasi menjadi sangat penting.

Baca juga: Cara Mencegah dan Mengobati Infeksi Virus

Melalui narasi ini, kita jadi tahu bahwa kastrasi pada kerbau bukan hanya soal reproduksi. Lebih dari itu, kastrasi adalah strategi penting dalam meningkatkan kualitas daging, mempercepat penggemukan, dan mempermudah manajemen hewan.

Jadi, apa yang dimaksud dengan kastrasi pada kerbau? Ini adalah proses penting yang mendukung keberlanjutan peternakan dan menjamin hasil produksi yang optimal.

Jika kamu ingin terjun ke dunia peternakan atau sekadar memahami lebih dalam tentang kastrasi hewan, semoga penjelasan ini bisa memberikan wawasan baru. Yuk, kita dukung peternakan Indonesia yang sehat, produktif, dan ramah lingkungan!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi