Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Everest dan Himalaya Sama? Ini Perbedaan Keduanya

Baca di App
Komentar Lihat Foto
wikimedia.org/ NASA, Janderk Jan Derk
Puncak-puncak gunung yang berada di pegunungan Himalaya, termasuk Gunung Everest.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Bagi para pecinta alam dan pendaki profesional, nama Gunung Everest dan Pegunungan Himalaya mungkin sudah tidak asing lagi. Keduanya adalah simbol kekuatan alam dan tantangan ekstrem.

Tapi, pernahkah kamu bertanya-tanya, apakah Everest dan Himalaya sama? Pertanyaan ini sering muncul karena Everest dan Himalaya sering disebut bersamaan, bahkan terkadang dianggap satu entitas yang sama.

Padahal, secara geografis dan geologis, keduanya berbeda, meski memang saling berkaitan erat.

Gunung Everest adalah gunung tertinggi di dunia yang terletak di Pegunungan Himalaya, dan meskipun sering disamakan, Everest hanyalah salah satu puncak dari jajaran Himalaya yang membentang di beberapa negara Asia. Berikut adalah penjelasan lengkapnya!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Seven Summits, Gunung-gunung Tertinggi di Benua 

Pegunungan himalaya terletak di negara mana?

Untuk memahami perbedaannya, kita harus mulai dari yang paling dasar, yaitu letak geografisnya.

Pegunungan Himalaya terletak di negara India, Nepal, Bhutan, Pakistan, dan Tiongkok (Tibet).

Rangkaian pegunungan raksasa ini membentang sejauh 2.300 kilometer (1.400 mil) di wilayah Asia Selatan, menjadikannya sebagai salah satu sistem pegunungan terbesar dan paling spektakuler di dunia.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, Himalaya memiliki ketinggian rata-rata lebih dari 6.100 meter dan terdiri dari banyak sub-rentang, termasuk Himalaya Besar (Great Himalaya Range), tempat gunung-gunung tertinggi di dunia berada, seperti Annapurna, Kanchenjunga, dan tentu saja, Everest.

Baca juga: Proses Terbentuknya Pegunungan Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik

Gunung everest terletak di negara mana?

Menurut National Geographic, Gunung Everest merupakan salah satu puncak yang berada dalam jajaran Pegunungan Himalaya. Gunung ini terletak di perbatasan antara Nepal dan Tibet, wilayah otonom yang berada di bawah administrasi Tiongkok.

Dengan ketinggian mencapai 8.849 meter (29.032 kaki), Everest dikenal sebagai titik tertinggi di permukaan Bumi.

Gunung ini memiliki berbagai nama lokal. Dalam bahasa Tibet disebut Chomolungma, yang berarti “Dewi Ibu Dunia,” dan dalam bahasa Nepal dikenal sebagai Sagarmatha.

Nama “Everest” sendiri berasal dari George Everest, seorang Surveyor Jenderal India pada abad ke-19.

Baca juga: Daftar Puncak Gunung Tertinggi di Asia

Perbedaan gunung Everest dan pegunungan Himalaya

Pertanyaan “apakah Everest dan Himalaya sama?” jawabannya jelas tidak.

Himalaya adalah rangkaian pegunungan yang sangat luas, sedangkan Gunung Everest adalah salah satu puncak (dan yang tertinggi) yang berada di dalam rangkaian tersebut.

Bayangkan Himalaya sebagai rantai gunung raksasa, dan Everest adalah salah satu permata yang paling mencolok di rantai itu.

Jadi, secara ilmiah dan geografis, Everest adalah bagian dari Himalaya, namun bukan berarti keduanya adalah satu hal yang sama.

Baca juga: Mengenal Gunung Cartenz: Puncak Tertinggi Indonesia dengan Salju Abadi

Gunung tertinggi di dunia adalah everest

Kalau kamu bertanya, gunung tertinggi di dunia adalah gunung apa? Jawabannya sudah pasti: Gunung Everest.

Dengan ketinggian 8.849 meter (29.032 kaki) di atas permukaan laut, Everest secara resmi menyandang gelar gunung tertinggi di dunia.

Fakta menariknya, gunung ini bukan sekadar tinggi secara statistik, tapi juga punya cerita geologi yang sangat luar biasa.

Everest terbentuk sekitar 50 juta tahun lalu akibat tumbukan lempeng tektonik India dan Eurasia, bersamaan dengan gunung lainnya di pegunungan Himalaya. Hingga kini, gunung ini masih terus bertambah tinggi.

Baca juga: Apa Itu Lempeng Bumi? Penjelasan Lengkap dan Proses Pergerakannya

Gunung Everest terus bertambah tinggi

Meski terlihat diam dan megah, Everest ternyata terus tumbuh secara perlahan namun pasti.

Menurut Xu Han, dkk dalam jurnal berjudul Recent Uplift of Chomolungma Enhanced by River Drainage Piracy (2024), gunung Everest bertambah tinggi setiap tahunnya berkat proses alam yang disebut rebound isostatik.

Ini terjadi karena erosi besar-besaran akibat penggabungan aliran sungai (khususnya Sungai Arun dan jaringan Sungai Kosi) yang mengurangi massa di sekitarnya.

Seperti kapal yang jadi lebih ringan dan terapung lebih tinggi, kerak bumi di bawah Everest ikut “mengapung” lebih tinggi pula.

Gabungan aliran sungai yang terjadi sekitar 89.000 tahun lalu menyebabkan Everest tumbuh lebih cepat daripada gunung lain di sekitarnya. Penambahan tingginya diperkirakan mencapai 50 hingga 165 kaki dalam beberapa ribu tahun terakhir.

Baca juga: 5 Fakta Unik Gunung Kilimanjaro, Gunung Tertinggi di Afrika

Jadi, untuk menjawab pertanyaan utama: apakah Everest dan Himalaya sama? Jawabannya adalah tidak sama, tapi erat berkaitan.

Gunung tertinggi di dunia adalah Gunung Everest, dan ia merupakan bagian dari Pegunungan Himalaya, rantai gunung raksasa yang membentang di beberapa negara Asia.

Keduanya menjadi simbol keagungan alam dan impian banyak pendaki untuk menaklukkan batas-batas manusia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi