KOMPAS.com - Paskah bukan hanya soal telur hias dan cokelat kelinci. Di balik perayaan yang penuh warna itu, ada kisah spiritual mendalam mengenai pengorbanan, kemenangan atas kematian, dan harapan baru.
Seperti setiap tahunnya, umat Katolik di seluruh dunia kembali mengenang momen Paskah.
Lalu, kapan jadwal Paskah 2025? Dan apa makna penting seputar pekan suci? Yuk simak penjelasannya!
Baca juga: Jadwal Paskah 2025: Dari Rabu Abu hingga Minggu Paskah, Ini Maknanya
Kapan Paskah 2025?
Berdasarkan kalender Gereja, Hari Raya Paskah 2025 jatuh pada Minggu, 20 April 2025. Mengutip Kompas.com (4/4/2021), penetapan tanggal Paskah tidak tetap setiap tahun.
Paskah selalu jatuh pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama menyusul titik awal musim semi. Namun bulan purnama ini bukan dihitung berdasarkan astronomi modern.
Untuk tujuan penghitungan Paskah, titik balik atau hari pertama musim semi selalu dihitung pada 21 Maret. Sehingga, tanggalmya bisa bervariasi antara 22 Maret hingga 25 April.
Rangkain Pekan Suci Paskah 2025Mengutip dari laman resmi Keuskupan Agung Semarang, Pekan Suci dimulai dari Mimggu Palma yang dilaksanakan pada 13 April 2025, kemudian disusul Kamis Putih, Jumat Agung, hingga Minggu Paskah.
Berikut jadwal Pekan Suci 2025:
- Minggu Palma
Minggu Palma dilaksanakan pada 13 April 2025. Minggu Palma memperingati Yesus memasuki Yerusalem dengan disambut daun palma oleh umat-Nya.
- Kamis Putih
Kamis Putih 2025 dilaksanakan pada 17 April. Hari ini memperingati perjamuan terakhir antara Yesus dan murid-muridnya.
Baca juga: Apa Itu Paskah?
- Jumat Agung
Peringatan Jumat Agung jatuh pada 18 April 2025, di mana peristiwa ini merupakan hari Yesus disalibkan. Menjadi refleksi pengorbanan dan kasih tak terbatas.
- Sabtu Suci
Sabtu Suci pada 19 April 2025 menjadi hari hening, mengenang Yesus yang dimakamkan.
- Minggu Paskah
Minggu Paskah dirayakan pada 20 April 2025. Hari Kebangkitan Yesus, makna terdalam umat Katolik bahwa hiduo menang atas maut.
Paskah, lebih dari sekedar tradisi
Di berbagai belahan dunia, Paskah dirayakan dengan tradisi yang berbeda-beda.
Di Indonesia, umat Kristiani merayakannya dengan kebaktian malam Paskah, drama penyaliban, atau prosesi jalan salib.
Sementara itu, di negara-negara Barat, perayaan Paskah sering dihiasi dengan telur Paskah, perburuan telur anak-anak, hingga hiasan kelinci yang sebenarnya memiliki akar simbolisme kesuburan dan kehidupan baru.
Namun di balik semua itu, inti dari Paskah adalah spiritualitas pengharapan. Bahwa kegelapan tidak pernah punya kata akhir, dan selalu ada terang di baliknya.
Baca juga: Sejarah Kelinci dan Telur Paskah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.