Kompas.com - Dunia ini penuh dengan dinamika tak terkecuali dalam ranah konflik dan perdamaian antar negara maupun kelompok.
Dalam situasi konflik yang memanas, gencatan senjata menjadi salah satu langkah krusial untuk menghentikan kekerasan secara sementara dan membuka jalan bagi dialog damai.
Nah, mari kita dalami definisi, tujuan, dan juga contoh-contoh peristiwa gencatan senjata yang ada di dunia!
Baca juga: 4 Penyebab Terjadinya Konflik di Masyarakat
Definisi gencatan senjata
Jika melansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, gencatan senjata memiliki makna penghentian tembak menembak.
Sementara mengutip Jurnal Pengaturan Tentang Gencatan Senjata dalam Hukum Humaniter Internasional (2024) karya Sintia Elisabeth Renyut dan kawan-kawan, definisi gencatan senjata adalah sebuah perjanjian antar pihak yang berperang untuk mengakhiri kontak senjata sama lain dalam suatu periode waktu.
Secara umum, ketentuan ruang lingkup dan durasi gencatan senjata ditentukan oleh pihak-pihak yang bertikai.
Baca juga: Konflik Antarkelas dalam Masyarakat menurut Auguste Comte
Gencatan senjata dapat mulai berlaku ketika terjadi konflik bersenjata antara negara yang satu dengan negara lain yang menyepakati suatu perjanjian.
Dalam perjanjian tersebut berisi penghentian terhadap tindakan perang yang sifatnya sementara.
Meski hanya sementara, gencatan senjata adalah langkah yang baik agar tidak semakin banyak korban yang berjatuhan terlebih warga sipil kedua belah pihak.
Saat gencatan senjata kedua belah pihak sepakat untuk berhenti menembakkan atau meluncurkan senjata-senjata api.
Nantinya, gencatan senjata akan berakhir jika salah satu negara tersebut melanggar pernjanjian.
Baca juga: 5 Konflik Cerita beserta Penjelasannya
Aturan hukum gencatan senjata
Aturan hukum gencatan senjata diatur dalam Konvensi Den Haag IV tentang Hukum dan Kebiasaan Hukum Perang di Darat mulai dari Pasal 38 hingga Pasal 41.
- Pasal 36
Gencatan senjata dapat menunda operasi militer dengan persetujuan bersama antara negara yang berperang.
Jika jangka waktunya tidak ditentukan, negara yang berperang dapat melanjutkan operasinya kapan saja asal pihak musuh selalu diperingatkan terkait waktu yang disetujui sesuai dengan gencatan senjata.
- Pasal 37
Gencatan senjata dapat bersifat umum maupun setempat. Jika bersifat umum maka menunda semua operasi militer dari negara yang berperang.
Sedangkan gencatan senjata yang bersifat setempat menunda operasi militer hanya pada satuan-satuan tertentu dan berlaku dalam radius tertentu.
Baca juga: 5 Contoh Konflik Sosial di Indonesia
- Pasal 38
Gencatan senjata harus diberitahukan secara resmi dalam waktu yang tepat kepada para pasukan serta penguasa yang berwenang. Peperangan dihentikan dengan segera setelah adanya pemberitahuan.
- Pasal 39
Para pihak, dalam klausula-klausula persetujuan gencatan senjata harus merumuskan kembali hal-hal yang dapat dilakukan di medan perang, baik dengan penduduk maupun pihak lainnya.
- Pasal 40
Setiap pelanggaran serius terhadap gencatan senjata yang dilakukan oleh salah satu pihak bisa mengakibatkan kelompok lain berhak mengakhiri gencatan senjata tersebut, bahkan dalam keadaan yang mendesak.
- Pasal 41
Suatu pelanggaran terhadap gencatan senjata yang dilakukan oleh seseorang yang bertindak atas inisiatifnya sendiri mengakibatkan pelanggar berhak untuk dihukum dan jika perlu mendapatkan hukuman serta harus memberikan ganti rugi kepada korban atas kerugian yang diderita.
Baca juga: Mengenal Tema, Amanat, dan Konflik dalam Suatu Cerita
Tujuan gencatan senjata
Mengapa negara atau kelompok bersenjata sepakat untuk menghentikan tembakan? Tujuan gencatan senjata bisa beragam, namun umumnya berpusat pada upaya mengurangi dampak buruk perang.
Dilansir dari Jurnal Ceasefire Success: A Conceptual Framework (2024) karya Govinda Clayton dan kawan-kawan, berikut tujuan gencatan senjata:
- Mengakhiri status perang
Salah satu tujuan gencatan senjata yaitu untuk meyelesaikan konflik mendasar yang biasanya dinyatakan dalam teks perjanjian.
Penyelesaian konflik ini dapat dilakukan tanpa tekanan serangan militer maka dialog dapat dilaksanakan lebih fokus.
Baca juga: Konflik Intrapersonal: Pengertian dan Macam
- Mempertahankan status quo politik atau militer
Salah satu tujuan utama gencatan senjata adalah mempertahankan kondisi politik atau militer yang ada (status quo).
Biasanya ini terjadi ketika kedua belah pihak yang bertikai sadar bahwa perang hanya akan memperparah kerugian, namun mereka belum mau berkompromi untuk menyelesaikan konflik secara permanen.
- Memperoleh keuntungan militer
Terkadang, pihak-pihak dalam konflik mengadakan gencatan senjata untuk meraih keuntungan militer.
Maksudnya yaitu memanfaatkan jeda pertempuran untuk memperkuat kekuatan seperti menambah persenjataan, mengisi pasokan, atau merekrut lebih banyak pasukan.
- Memberikan bantuan kemanusiaan
Gencatan senjata memiliki tujuan untuk segera meredam kekhawatiran kemanusiaan. Alih-alih fokus pada strategi militer atau perdamaian secara menyeluruh, gencaran senjata dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Konflik Interpersonal: Pengertian dan Sumber
Contoh peristiwa gencatan senjata di dunia
Berikut contoh-contoh peristiwa gencatan senjata yang pernah terjadi di dunia:
- Korea 1953
Gencatan senjata ini menghentikan Perang Korea dan membagi semenanjung Korea menjadi Korea Utara dan Korea Selatan dengan Zona Demiliterisasi (DMZ).
Meski belum ada perdamaian namun perang skala besar berhasil dicegah selama 70 tahun.
- India-Pakistan 1949
Setelah perang pertama soal Kashmir, kedua negara setuju untuk melaksanakan gencatan senjata guna mempertahankan garis kontrol yang ada.
Baca juga: 6 Sumber Konflik dalam Organisasi
- Sahara Barat 1991
Maroko dan Front Polisario sepakat gencatan senjata untuk menghentikan pertempuran di Sahara Barat meski masalah kedaulatan belum selesai namun kekerasan masiv berhasil dihindari.
- Gencatan senjata Suriah 2016
Konflik Suriah dimulai 2011 dan menewaskan ratusan ribu orang. Pada Februari 2016 Amerika Serikat dan Rusia memediasi gencatan senjata antara pemerintah Suriah dan kelompok oposisi.
Meski kesepakatan ini kerap dilanggar, namun setidaknya ribuan warga sempat dievakuasi dari kota Aleppo yang hancur.
- Gencatan senjata Israel dan Hamas
Konflik antara Israel dan kelompok Hamas telah berlangsung cukup lama dan beberapa kali melakukan gencatan senjata namun Israel beberapa kali melanggar perjanjian tersebut.
Baca juga: Konflik Antarkelompok dalam Organisasi: Pengertian, Penyebab, Bentuk
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.