KOMPAS.com - Pernahkah kamu mengalami situasi seperti ini: semakin cepat kamu menyelesaikan ujian, semakin banyak waktu tersisa untuk mengecek jawaban? Atau semakin banyak orang yang ikut makan kue, semakin kecil potongan kue yang kamu dapat?
Nah, tanpa sadar, kamu sudah bersentuhan langsung dengan perbandingan berbalik nilai!
Perbandingan berbalik nilai adalah hubungan antara dua besaran di mana satu naik, yang lain turun.
Tapi, apa itu perbandingan berbalik nilai sebenarnya? Yuk kita simak lebih lanjut tentang perbandingan berbalik nilai!
Baca juga: Besaran Pokok: Pengertian, Satuan, dan Lambangnya
Pengertian perbandingan berbalik nilai
Menurut Ana Mardiana, dkk dalam Buku Pintar Belajar Perbandingan (2022), terdapat lima jenis teori perbandingan dalam matematika, yaitu:
- Perbandingan senilai
- Perbandingan berbalik nilai
- Perbandingan bertingkat
- Perbandingan berdasarkan jumlah dan selisih
- Perbandingan dua besaran.
Perbandingan berbalik nilai sendiri merupakan cara membandingkan dua besaran yang memiliki satuan sama, di mana saat salah satu besaran bertambah, besaran lainnya justru berkurang, dan berlaku pula sebaliknya.
Artinya, jika satu nilai naik, maka nilai lainnya akan turun dan sebaliknya. Hal ini berbeda dengan perbandingan senilai yang naik-turunnya searah.
Baca juga: Apa Itu Perbandingan Senilai? Ini Pengertian dan Contoh Soalnya!
Rumus perbandingan berbalik nilai
Untuk memahami konsep ini secara matematis, kamu bisa menggunakan rumus perbandingan berbalik nilai:
Atau bisa juga ditulis sebagai:
Dengan,
- a1 = variabel a sebelum dibandingkan
- a2 = variabel a setelah dibandingkan
- b1 = variabel b sebelum dibandingkan
- b2 = variabel b setelah dibandingkan
Artinya, hasil kali dua besaran tersebut selalu sama, meskipun nilainya berubah-ubah. Misalnya, jika kecepatan naik, maka waktu tempuh harus turun agar jaraknya tetap sama.
Baca juga: Hubungan antara Jarak Tempuh, Kecepatan, dan Waktu Tempuh
Contoh perbandingan berbalik nilai dalam kehidupan sehari-hari
Biar makin paham, yuk kita lihat beberapa contoh perbandingan berbalik nilai yang sering kamu temui tanpa sadar:
- Semakin tinggi kecepatan kendaraan, semakin singkat waktu tempuh.
- Semakin banyak orang memakan kue yang sama, semakin kecil bagian masing-masing.
- Semakin besar debit air dari kran, semakin cepat ember terisi penuh.
- Semakin cepat kecepatan internet, semakin cepat proses download selesai.
- Semakin besar ukuran pipa, semakin cepat air mengalir keluar.
- Semakin sering AC dinyalakan, semakin cepat pulsa listrik habis.
- Semakin banyak lampu yang terpasang pada satu baterai, semakin redup cahaya tiap lampu.
- Semakin besar gaya yang digunakan untuk menarik benda, semakin cepat waktu pengerjaan.
- Semakin banyak siswa dalam satu kelompok, semakin sedikit tugas tiap orang.
- Semakin besar konsumsi air per orang, semakin cepat galon habis.
Baca juga: Pengertian Kelajuan dan Kecepatan, Apakah Sama?
Contoh soal perbandingan berbalik nilai
Bayangkan kamu menempuh jarak dari kota A ke kota B sejauh 120 km. Jika kamu memacu mobil dengan kecepatan 40 km/jam, kamu akan sampai dalam 3 jam. Tapi bagaimana jika kamu melaju dengan 60 km/jam?
Kita bisa pakai rumus perbandingan berbalik nilai:
waktu=jarak/kecepatan
waktu = jarak/kecepatan
y=120/x
y = 120/x
Jika kecepatanmu 60 km/jam:
y=120/60=2 jam
y = 120/60 = 2
Baca juga: Jawaban Soal Sebuah Mobil Melaju dengan Kecepatan 72 Km/Jam
Sehingga, perbandingan berbalik nilai adalah salah satu konsep dasar matematika yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Mulai dari urusan waktu, kecepatan, konsumsi, hingga pembagian tugas, semuanya bisa dijelaskan lewat rumus sederhana.
Dengan memahami apa itu perbandingan berbalik nilai, kamu jadi lebih siap menghadapi soal matematika maupun situasi nyata dengan logika yang kuat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.