Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meteoroid: Ciri-ciri, Contoh, dan Bedanya dengan Meteorit

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi meteoroid.
|
Editor: Mufit Apriliani

Kompas.com - Pernahkah kamu melihat garis cahaya melintas cepat di langit malam, seperti bintang yang terjatuh? Ya, fenomena ini disebut meteor.

Namun tahukah kamu jika bintang jatuh tersebut sebenarnya berasal dari meteoroid? Istilah astronomi ini mungkin nampak terdengar asing, tetapi mereka adalah bagian penting dari tata surya kita.

Mengutip NASA, meteoroid adalah pecahan batu atau puing logam yang bergerak di luar angkasa dengan ukuran yang bervariasi.

Baca juga: Hujan Meteor Eta Aquarid 2025: Jadwal dan Proses Terjadinya

Lalu, bagaimana ciri-ciri meteoroid dan apa saja contoh-contohnya? Yuk kita simak bersama melalui penjelasan di bawah ini!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri meteoroid

Meteoroid memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan benda-benda langit lain. Berikut ciri-ciri meteoroid:

Meteoroid adalah anggota terkecil dari tata surya dan memiliki ukuran bervariasi, mulai dari 1 meter, 10 centimeter, hingga yang paling kecil seperti butiran pasir sekitar 1 milimeter.

Meteoroid bergerak mengelilingi Matahari dalam berbagi orbit dengan berbagai kecepatan, bahkan yang tercepat bergerak sekitar 42 kilometer per detik.

Baca juga: Mengenal Meteorit, Meteor yang Jatuh Sampai ke Permukaan Bumi

Meteoroid terbakar di atmosfer dan jatuh ke Bumi sebagai debu. Setiap hari, sekitar 3.000 metrik ton material luar angkasa yang berdebu jatuh ke Bumi.

Meteoroid terdiri dari batuan dan logam, termasuk besi dan nikel, bahkan beberapa meteoroid juga merupakan serpihan dari komet yang mengandung es serta debu.

Mengutip American Meteor Society (AMS), setiap jali meteoroid menabrak atmosfer Bumi, ia akan menciptakan kilatan cahaya singkat yang bergerak di langit dan disebut meteor.

Baca juga: Kapan Hujan Meteor Alpha Centaurids 2025?

Apa perbedaan meteoroid dengan meteorit?

Meski memiliki ejaan yang hampir mirip, namun perlu kamu ketahui bahwa keduanya berbeda. Berikut perbedaan meteoroid dan meteorit!

Meteoroid Meteorit
Berada di luar angkasa. Berada di permukaan Bumi. Ini adalah bagian dari meteoroid yang berhasil bertahan dari gesekan atmosfer dan mendarat di permukaan Bumi.
Memiliki karakteristik yang padat dan dingin. Memiliki ciri padat, bisa utuh atau dalam bentuk pecahan.
Ukurannya bervariasi, mulai dari 1 milimeter hingga yang terbesar 1 meter. Memiliki ukuran di atas 1 milimeter jika mencapai permukaan Bumi.
Tidak ada di Bumi, masih berada di angkasa. Ada di Bumi dan sudah banyak ditemukan sebagai batu luar angkasa.

Baca juga: Kapan Hujan Meteor Alpha Centaurids 2025?

Contoh meteoroid

Berikut merupakan contoh-contoh meteoroid yang telah jatuh ke Bumi atau yang disebut dengan meteorit.

Kawah Meteorit Barringer ini berada di dekat Winslow, Arizona dan diperkirakan terbentuk sekitar 49.000 tahun yang lalu karena dampak dari meteorit sebesar 300.000 ton.

Ini adalah meteorit terbesar yang ditemukan di Amerika Serikat. Meteorit besi Willamatte (Oregon) tersebut memiliki berat 15 ton dengan panjang 7,8 meter persegi dan ditemukan pada tahun 1902.

Baca juga: Apa Itu Meteor?

Meteorit ini ditemukan di dekat Murchison, Victoria, Australia pada tahun 1969 dan sering dijadikan referensi utama untuk penelitian tata surya karena memiliki kandungan organik yang kompeleks.

Jika kamu penggemar astronomi, pasti tidak asing mendengar nama meteorit Hoba! Ya, ini adalah meteorit terbesar yang diketahui di Bumi dengan berat sekitar 60 ton.

Lokasi jatuhnya berada di Namibia dan meteorit ini hampir seluruhnya merupakan besi dan nikel.

Jatuh di Chihuahua, Meksiko pada tahun 1969, ini adalah meteorit chondrite terbesar yang pernah ditemukan. Meteorit ini mengandung inklusi kaya kalsium dan aluminium (CAI) yang sangat tua.

Baca juga: Mengapa Meteor yang Jatuh ke Bumi Tampak Berpijar?

Ada meteorit yang berasal dari Bulan dan ditemukan di Bumi, sebut saja Dar al Gani di Libya dan Allan Hills di Antartika.

Komposisi mineral dan isotopnya identik dengan sampel batuan Bulan yang dibawa misi Apollo.

Mengetahui tentang meteoroid mulai dari pengertian, ciri, contoh, hingga perbedaanya dengan meteorit dapat menambah pengetahuan kita bahwa langit angkasa memiliki banyak hal unik dan menarik.

Baca juga: Apakah Hujan Meteor Berbahaya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: NASA, AMS
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi