Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fauna Asiatis: Pengertian, Contoh, dan Cirinya

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Harimau Sumatera merupakan salah satu fauna Asiatis.
|
Editor: Mufit Apriliani

Kompas.com - Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk fauna yang tersebar di berbagai wilayahnya.

Salah satu kelompok fauna yang penting dikatahui adalah fauna Asiatis, kelompok fauna yang berada di wilayah barat Indonesia.

Lalu, apa sih pengertian fauna Asiatis itu, dan bagaimana contoh serta cirinya? Yuk, kita pahami lewat penjelasan di bawah ini!

Baca juga: Bagaimana Nasib Hewan Jika Hutan Dijadikan Perkotaan?

Pengertian fauna Asiatis

Pernahkan kamu mendengar tentang garis Wallacea? Sebuah garis imajiner yang membentang dari Selat Lombok hingga Selat Makassar ini bukan sekadar batas geografis, melainkan pemisah dunia fauna, yaitu fauna Asiatis dan peralihan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melansir Buku Ekologi Kepulauan (2022) karya Abdulrasyid Tolangara dan kawan-kawan, fauna Asiatis adalah fauna di Indonesia yang dipengaruhi oleh fauna dari wilayah benua Asia.

Fauna Asiatis banyak terdapat di Indonesia bagian barat sampai Selat Malaka dan Selat Lombok. Wilayah fauna Indonesia Barat meliputi Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Baca juga: Apa itu Kastrasi pada Hewan? Ini Tujuan dan Jenis-jenisnya

Bagaimana ciri-ciri fauna Asiatis?

Cirinya yaitu bertubuh besar, banyak terdapat jenis kera, jenis burung berwarna sedikir dan tidak ada binatang berkantung.

Karakteristisk habitatnya didominasi hutan hujan tropis, rawa-rawa, dataran rendah, serta memiliki curah hujan tinggi sekitar 2.000-4.000 mm per tahun dengan tingkat kelembapan optimal untuk biodiversitas.

Baca juga: Apa Itu Partenogenesis? Ini Contoh Hewan yang Berkembang Biak Tanpa Jantan

Contoh fauna Asiatis

Berikut sejumlah contoh fauna Asiatis yang terdapat di Indonesia lengkap dengan ciri dan fakta menariknya:

Memiliki nama lain White Rhinoceros atau Ceratotherium Simun, klasifikasi hewan besar ini adalah ordo perissodactyla dan familia rhinocerotidae.

Melansir Buku Keanekaragaman Fauna (2020) karya Eko Titis Prasongko, badak memiliki ukuran panjang hingga 300 sampai 340 centimeter, sedangkan tingginya bisa 170 hingga 185 cm, bahkan berat badannya menyentuh 2.300 kilogram untuk jantan.

Ciri fisik fauna Asiatis ini kulitnya nampak berlipat-lipat, berwarna abu-abu terang, mulut lebar , memiliki dua cula, dan rambut yang hanya tumbuh di kedua ujung telinga serta ekor.

Hewan pemakan rumput dan daun-daunan ini dapat ditemukan di padang rumput, savana, hingga hamparan yang berdekatan dengan rawa.

Baca juga: 4 Contoh Hewan Hermaprodit, Hewan dengan Dua Jenis Kelamin

Memiliki nama latin bos sondaicus, hewan fauna Asiatis ini memiliki ciri yang mirip dengan sapi, namun perbedaanya, ia memiliki mantel rambut berwarna coklat untuk betina, sedangkan jenis jantan memiliki warna hitam.

Ukuran panjang tubuhnya bisa mencapai 130-170 centimeter dengan berat hingga 900 kilogram.

Banteng hidup berkelompok dengan jumlah sekitar 10-30 ekor, jika kelompoknya terancam bahaya maka seluruh anggota akan datang secara bersamaan.

Satwa yang dapat ditemukan di Pulau Jawa ini menyukai topografi hutan yang tidak begitu lebat serta lapangan terbuka yang berumput.

Baca juga: Klasifikasi Hewan Vertebrata: Ikan, Amfibi, Reptil, Burung, dan Mamalia

  • Bekantan

Jika dilihat sekilas, hewan ini memang cukup mirip dengan monyet pada umumnya, namun salah satu jenis kera ini memiliki panjang tubuh hingga 76 centimeter, berat badan hingga 24 kilogram, dan panjang ekor yang hampir sama dengan tubuhnya, 76 cm!

Ciri khasnya yaitu diselimuti warna rambut cokelat kemerahan dan berwarna abu-abu di titik tertentu tubuhhnya.

Hidungnya mancung dan menggantung menutupi mulutnya serta telinga yang menghadap ke depan.

Bekantan hidup di tepi sungai-sungai besar dan tinggal di hutang Mangrove. Salah satu wilayah di Indonesia yang menjadi rumah tinggalnya yaitu Pulau Kalimantan.

Baca juga: Mengapa Banyak Hewan di Benua Australia Memiliki Kantung?

  • Gajah Sumatera

Memiliki nama latin Elephas maximus sumatrensis, ini adalah salah satu dari sub spesies gajah Asia dengan habitat hidup di Pulau Sumatera.

Mamalia terbesar di Indonesia ini bisa memiliki tinggi mencapai 2,6 meter dengan berat 4-6 ton. Usia hewan herbivora ini bisa sampai 70 tahun jika di alam liar.

Punya telinga yang besar, hewan cerdas ini dapat mendengar dengan sangat baik bahkan telinganya bisa mengurangi panas tubuh seperti panas dingin ketika mengalir di bawah permukaan telinga.

Belalainya dapat digunakan untuk mendapatkan makanan, air, serta menggenggam sesuatu dengan ujungnya seperti jari yang meraup.

Baca juga: 5 Pengaruh Bulan bagi Hewan yang Jarang Diketahui

  • Kerbau liar

Kerbau dapat ditemukan di sejumlah wilayah seperti Pakistan, India, Bangladesh, Nepal, Vietnam, China, Filipina, Taiwan, Thailan, hingga Indonesia.

Kerbau liar dewasa dengan jenis kelamin betina memiliki berat sekitar 800 kilogram hingga 1.200 kilogram sedangkan kerbau jantan mencapai 900 kilogram dengan tinggi rata-rata 1,7 meter.

Pada tahun 2005, tota populasi kerbau di Sumatera Utara mencapai 256.672 ekor dan tersebar di hampir semua wilayah, seperti Kabupaten Tapanuli Selatan, Karo, Toba Samosir, hingga Serdang.

Baca juga: Bagaimana Cara Hewan Berkomunikasi?

  • Harimau Sumatera

Salah satu hewan yang dapat dijumpai di hutan-hutan dataran rendah hingga pegunungan ini merupakan satwa predator yang dapat mengonsumsi 5-6 kilogram daging.

Harimau memerlukan habitat luas agar dapat hidup dan berkembang biak. Wilayah jelajah jantan bisa mencapai 110 kilometer persegi sedangkan betina 50-70 kilometer persegi.

Fauna Asiatis bukan hanya aset biologis, namun identitas budaya Indonesia. Melalui edukasi, penegakan hukum, dan restorasi habitat kita dapat terus memastikan mereka terlindungi dengan baik.

Baca juga: Apa Saja Jenis Hewan yang Dapat Hidup di Sabana?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi