Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi Jika Styrofoam Dibakar? Simak Bahayanya!

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Styrofoam yang digunakan sebagai bungkus makanan. Membakar styrofoam melepaskan zat beracun seperti stirena, PAH, karbon hitam, CO, dan CO2 yang membahayakan kesehatan serta merusak lingkungan.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Kamu mungkin sering menemukan makanan dibungkus dengan wadah putih ringan bernama Styrofoam. Praktis, ringan, dan murah. Tapi, pernahkah kamu berpikir apa yang akan terjadi saat styrofoam dimusnahkan dengan cara dibakar?

Di balik kemudahannya, ada ancaman serius yang mengintai, terutama ketika Styrofoam dibakar sembarangan.

Styrofoam used as food packaging. Burning styrofoam releases toxic substances such as styrene, PAHs, black carbon, CO, and CO2 which are harmful to health and damage the environment.

Mari kita bahas lebih dalam dan tanpa membosankan: apa yang terjadi jika Styrofoam terbakar?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengapa Styrofoam Tidak Baik Digunakan sebagai Pembungkus Makanan?

1. Pembakaran styrofoam melepaskan gas stirena yang beracun

Bayangkan kamu membakar sampah, dan tanpa sadar membakar Styrofoam di dalamnya. Sekilas mungkin tak terlihat berbahaya, hanya ada asap tebal dan bau menyengat.

Tapi tahukah kamu, yang terjadi saat styrofoam dibakar adalah pelepasan gas bernama stirena?

Gas ini adalah komponen utama dalam pembuatan Styrofoam dan tergolong racun.

Dilansir dari Agency for Toxic Substances and Disease Registry, saat stirena terhirup dapat menyebabkan:

Bukan cuma itu. Dalam pengujian laboratorium, hewan yang terpapar stirena mengalami kerusakan hati, kehilangan pendengaran, dan masalah reproduksi.

Baca juga: Karsinogenik, Zat yang Memicu Pertumbuhan Sel Kanker dalam Tubuh

Dan ya, stirena bersifat karsinogenik yang berpotensi menyebabkan kanker!

Dilansir dari National Institute of Environmental Health Science, stirena meningkatkan risiko leukemia, limfoma, dan kanker esofagus meningkat pada orang yang sering terpapar gas ini.

2. Melepaskan PAH = racun tak kasat mata 

Masih belum cukup buruk? Saat Styrofoam terbakar, ia juga melepaskan zat berbahaya lain bernama Hidrokarbon Aromatik Polisiklik (PAH). Zat ini bisa juga ditemukan di daging bakar, tapi dalam jumlah sangat kecil.

Dilansir dari Sciencing, PAH dari Styrofoam jauh lebih ganas. Efek jangka pendeknya termasuk:

Sedangkan jangka panjang? Bersiaplah dengan risiko kerusakan hati, ginjal, dan bahkan katarak. Lebih ngeri lagi, PAH bisa bertahan di lingkungan selama bertahun-tahun!

Baca juga: Ciri-ciri Senyawa Hidrokarbon Aromatik

3. Melepaskan jelaga hitam = karbon hitam yang merusak paru-paru

Pernah lihat abu hitam yang beterbangan saat Styrofoam dibakar? Itu namanya karbon hitam, dan meski tampak sepele, zat ini bisa masuk ke dalam paru-parumu.

Paparan jangka pendek mungkin hanya membuatmu batuk atau mata terasa perih. Tapi paparan jangka panjang? Bisa menyebabkan:

  • Bronkitis
  • Jaringan parut di paru-paru
  • Penurunan fungsi paru-paru

Karbon hitam sangat halus sehingga mudah terhirup. Dan sekali masuk, ia bisa tinggal lama dalam tubuhmu.

Baca juga: Pembakaran Sempurna dan Tidak Sempurna Hidrokarbon Alkuna

4. Melepaskan karbon monoksida & karbon dioksida

Menurut S. Doroudiani dan H. Omidian dalam Environmental, Health and Safety Concerns of Decorative Mouldings Made of Expanded Plystyrene in Buildings (2010), styrofoam mudah terbakar daam api dengan nyala api jelaga dan pasokan oksigen yang cuku dapat menyebabkan sejumlah besar asap tebal juga pekat yang melemahkan jarak pandang. 

Asap tersebut menganjung sejumlah besar karbon monoksida dan karbon dioksida. Toksisitas asap dari styreofoam terutama disebabkan oleh asfiksia oleh gas CO yang dilepaskan. 

CO adalah silent killer. Gejalanya mirip flu: pusing, sakit kepala, mual. Tapi dalam jumlah besar, kamu bisa pingsan... bahkan meninggal.

CO2 sendiri memang dianggap “minim toksik”, tapi jika terlalu banyak, ia bisa membuatmu pingsan karena kekurangan oksigen. Parahnya lagi, CO2 adalah penyebab utama efek rumah kaca dan perubahan iklim.

Baca juga: Mengapa Karbon Monoksida Merupakan Polutan yang Berbahaya?

Jadi, apa yang harus dilakukan?

Sekarang kamu tahu apa yang akan terjadi saat Styrofoam dimusnahkan dengan cara dibakar. Bukan cuma merusak lingkungan, tapi juga tubuh kita sendiri.

Alih-alih membakar, lebih baik cari cara yang lebih ramah lingkungan, seperti:

  • Mengurangi penggunaan Styrofoam
  • Mengganti dengan wadah daur ulang atau ramah lingkungan
  • Membuang ke tempat pemrosesan limbah yang sesuai

Jadi, mulai sekarang, pikir dua kali sebelum membakar sampah yang mengandung Styrofoam. Karena apa yang terjadi jika styrofoam terbakar bukan cuma berbahaya untukmu, tapi juga untuk masa depan bumi ini.

Yuk, bijak membuang sampah. Bumi ini terlalu berharga untuk diselimuti asap beracun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi