Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Puisi Nasional 2025: Mengapa Diperingati Setiap 28 April?

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi Hari Puisi Nasional 2025 diperingati setiap 28 April.
|
Editor: Mufit Apriliani

Kompas.com - Pernahkah kamu mendengar tentang peringatan Hari Puisi Nasional? Ya, setiap tanggal 28 April, Indonesia memperingati Hari Puisi Nasional sebagai momentum penting dalam dunia sastra dan budaya.

Tahun ini, Hari Puisi Nasional 2025 kembali diperingati dengan berbagai acara dan kegiatan serta mengangkat puisi sebagai makna budaya dan warisan budaya.

Lalu, mengapa setiap 28 April diperingati sebagai Hari Puisi Nasional? Simak penjelasannya di bawah ini!

Baca juga: Langkah Menulis Puisi: Kenali Unsur dan Jenisnya

Sejarah Hari Puisi Nasional

Melansir Buku Hari-hari Penting Intenasional (2020) karya Nina Rahmawati, Hari Puisi Nasional ditetapkan untuk menghormati sosok besar dalam dunia sastra Indonesia yaitu Chairil Anwar. Tanggal 28 April dipilih karena bertepatan dengan wafatnya sastrawan tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chairil Anwar meninggal dunia pada 28 April 1949 pada usianya yang masih muda yaitu 27 tahun.

Meski singkat, namun karya-karyanya luar biasa dan berpengaruh besar dalam perkembangan sastra Indonesia modern.

Baca juga: 4 Contoh Puisi Kartini Penuh Makna untuk Peringatan Hari Kartini 2025

Puisi-puisinya membawa gaya baru, semangat pemberontakan, kejujuran emosional, dan keberanian melawan tradisi lama.

Dipilihnya tanggal wafat Chairil Anwar sebagai Hari Puisi Nasional bukan sekadar momen untuk mengenang, namun juga ajakan untuk merenungkan makna-makna dalam karya puisi serta membangkitkan semangat berpuisi di tengah masyarakat Indonesia.

Peringatan ini pertama kali dideklarasikan pada 22 November 2012 oleh Sutardji Calzoum Bachri bersama sekitar 40 sastrawan Indonesia di Pekanbaru, Riau.

Baca juga: Makna Puisi Kabar dari Laut Karya Chairil Anwar

Mengenal Chairil Anwar

Mengutip Jurnal Analisis Karakter Kebangsaan Chairil Anwar sebagai Pelopor Angkatan 45 (2021) karya Desy Rahmadani dan kawan-kawan, Chairil Anwar lahir di Medan, 26 Juli 1922.

Putra pasangan Saleha dan Toeloes ini menempuh pendidikan setara sekolah dasar di Holland Indische School (HIS) dan sekolah menengah di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO).

Chairil menguasai sejumlah bahasa asing seperti Bahasa Jerman, Bahasa Inggris, dan Bahasa Belanda. Inilah yang menyebabkan ia dapat mempelajari hingga membaca karya sastra yang berasal dari bahasa asing.

Baca juga: Makna Puisi Sebuah Kamar Karya Chairil Anwar

Dalam puisi-puisinya, Chairil kerap menorehkan gaya bahasa yang singkat, tegas, dan tak ingin berlarut-larut.

Puisi-puisinya mengusung berbagai tema, mulai dari individualisme, pemberontakan, hingga cinta.

Chairil Anwar mulai dikenal dalam dunia sastra saat umurnya menginjak 20 tahun. Saat itu, karya tulisannya dimuat dalam Majalah Nisan pada tahun 1942.

Chairil Anwar meninggal dunia pada tanggal 28 April 1949 di rumah sakit CBZ (RSTM) Jakarta karena tifus. Namun jauh sebelum itu, ia sempat mengicap paru-paru karena pola hidupnya yang tidak teratur.

Penyair yang terkenal lewat puisi berjudul “Aku” ini tercatat telah menulis 96 karya, 70 di antaranya adalah puisi.

Baca juga: Majas dan Imaji dalam Puisi Dengan Mirat Karya Chairil Anwar

Ucapan Hari Puisi Nasional 2025

Berikut kumpulan ucapan Hari Puisi Nasional 2025 yang dapat digunakan untuk caption atau kalimat yang disematkan dalam poster:

Hari Puisi Nasional 28 April adalah pengingat bahwa kata-kata bisa menjadi senjata perubahan. Chairil Anwar membuktikan bahwa puisi bukan sekadar rangkaian kata melainkan denyut nadi peradaban.

Baca juga: 5 Puisi Karya Chairil Anwar yang Populer

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi