Kompas.com - Tanggal 29 April memperingati Hari Posyandu Nasional, sebuah momentum penting untuk mengenang peran vital Pos Pelayanan Terpadu untuk membentuk generasi sehqt.
Tahun ini, peringatan Hari Posyandu Nasional 2025 jatuh pada hari Selasa (29/4/2025), di mana dari tahun ke tahun, layanan kesehatan ini tidak hanya melaksanakan imunsasi dan gizi namun juga mendukung keluarga berencana, edukasi kesehatan, hingga penanganan penyakit menular kepada masyarakat.
Lalu, apa sih Posyandu itu, dan bagaimana sejarah berdirinya? Lebih lengkapnya, mari kita simak melalui penjelasan di bawah ini!
Baca juga: Hari Otonomi Daerah 2025: Tema, Sejarah, dan Makna Logo
Pengertian Posyandu
Pelayanan kesehatan masyarakat ini telah lama hadir di tengah masyarakat Indonesia, sayangnya masih banyak yang mengetahui pengertian dari Posyandu tersebut.
Melansir Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2024 tentang Pos Pelayanan Terpadu, Posyandu atau singkatan dari Pos Pelayanan Terpadu adalah bagian dari lembaga kemasyarakatan kelurahan sebagai wadah partisipasi masyarakat yang merupakan mitra pemerintah desa atau kelurahan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan serta meningkatkan layanan desa
Jadi, jika banyak yang mengira bahwa Posyandu adalah pelayanan untuk ibu dan balita saja, ternyata tidak sepenuhnya benar.
Baca juga: Hari Angkutan Nasional 2025: Ini Sejarah Penting Peringatan 24 April
Hal ini karena Posyandu merupakan pelayanan untuk masyarakat yang menyentuh seluruh siklus kehidupan, muai dari ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, usia sekolah dan remaja, hingga usia produktif dan lanjut usia.
Maka untuk menyentuh lapisan masayarakat tersebut, saat ini terdapat Posyandu untuk balita, remaja, hingga lansia.
Posyandu balita meliputi pemeriksaan kesehatan untuk ibu dan anak mulai dari pembekalan, pembinaan, hingga pelatihan.
Kemudian Posyandu remaja memberikan pelayanan kesehatan yang peduli terhadap remaja, mencakup upaya promotif dan preventif.
Baca juga: Hari Bumi 2025: Tema, Tujuan, dan Sejarah di Balik Peringatan 22 April
Seperti pendidikan ketrampilan hidup sehat, kesehatan reproduksi remaja, kesehatan jiwa, serta pencegahan penyalahgunaan Napza dan kekerasan pada remaja.
Sedangan Posyandu lansia memiliki tujuan membantu warga lanjut usia agar tetap hidup sehat dan produktif secara sosial maupun ekonomi sesuai martabat kemanusiaan.
Pada pelayanannya di tingkat Desa atau Kelurahan, Posyandu memiliki pengurus dan kader yang siap membantu masyarakat.
Baca juga: Sejarah Hari Kartini: Mengapa Diperingati Setiap 21 April?
Peran Posyandu dalam masyarakat
Bukan hanya memenuhi pelayanan kesehatan seperti menimbang atau mengukur tinggi badan, ternyata Posyandu memiliki tugas dalam bidang pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketentraman, ketertiban umum, perlindungan masyarakat, hingga sosial.
Peran Posyandu dalam bidang pendidikanBerikut tugas Posyandu dalam bidang pendidikan seperti dilansir dari Permen Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2024:
- Pendidikan anak usia dini
- Identifikasi ketersediaan dan pengelolaan perpustakaan desa
- Penguatan pemanfaatan literasi digital
- Identifikasi penyediaan alat peraga edukasi
Inilah peran Posyandu dalam bidang kesehatan di masyarakat:
- Penggerakan kunjungan Posyandu dengan sasaran ibu, bayi, balita, anak usia pra sekolah, usia sekolah remaja, dewasa, dan lanjut usia.
- Penyuluhan kesehatan dan gizi ibu, bayi, balita, anak usia pra sekolah, usia sekolah remaja, dewasa, dan lansia.
- Deteksi dini risiko masalah kesehatan ibu, bayi, balita, dan anak usia pra sekolah, usia sekolah remaja, dewasa, dan lansia.
- Rujukan ke unit kesehatan desa atau kelurahan maupun pusat kesehatan masyarakat bagi ibu, bayi, balita, anak usia pra sekolah, usia sekolah remaja, dewasa dan lansia yang memiliki masalah kesehatan.
- Pemantauan perilaku kepatuhan keluarga mendapatkan pelayanan kesehatan minimal, melaksanakan pengobatan hipertensi, diabetes, tuberculosis, gangguan jiwa, serta menjaga kesehatan lingkungan rumah.
- Penjangkauan akses imunisasi, vitamin A, tablet tambah darah. Dilaksanakan saat Posyandu sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Baca juga: Sejarah Paskah: Dari Pembebasan Perbudakan hingga Kebangkitan Kristus
Peran Posyandu dalam pekerjaan UmumBerikut tugas Posyandu dalam lingkup pekerjaan umum dalam kehidupan masyarakat:
- Edukasi pemenuhan kebutuhan pokok air bersih dan pengelolaan limbah domestik atau rumah tangga serta melakukan pengelolaan sampah di desa.
- Identifikasi dan pemeliharaan embung di air baku
- Pemelihataan jaringan air pedesaan
- Identifikasi dan rehabilitasi sumur air tanah untuk air baku
- Identifikasi kebutuhan pembangunan jalan desa
Tak hanya kesehatan para warga, Posyandu juga memiliki tugas penting dalam perumahan rakyat, seperti:
- Identifikasi penyediaan dan rehabilitas rumah layak huni
- Komunikasi, informasi, dan edukasi lingkungan yang bersih dan sehat, pengelolaan pekarangan rumah untuk budi daya tanaman pangan lokal dalam mendukung penganekaragaman konsumsi pangan, pembuatan biopori, hidroponik di pekarangan rumah
Baca juga: Permainan Softball, Sejarah, dan Ukuran Lapangannya
Peran Posyandu dalam bidang ketentraman, kerertiban umum, dan perlindungan masyarakatBerikut tugas Posyandu dalam bidang ketentraman, ketertiban, dan perlindungan masyarakat yang jarang diketahui:
- Penyuluhan dan rehabilitasi trauma pasca bencana
- Melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi terhadap kesiapsiagaan bencana
- Pencegahan gangguan, ketentraman, dan ketertiban umum melalui deteksi dan cegah dini
- Pembinaan dan penyuluhan pelaksanaan patroli pengemanan
- Pemberdayaan perlindungan masyarakat
Posyandu juga memiliki tugas penting dalam bidang sosial, yaitu:
- Komunikasi, informasi, dan edukasi dalam kesetaraan dan keadilan gender, disabilitas, kesiapsiagaan bencana, dan inklusi sosial
- Identifikasi dan pendataan fakir miskin masyarakat yang tidak mampu untuk mendapatkan bantuan sosial
- Memfasilitasi dan menyalurkan bantuan sosial sesuai ketentuan perundang-undangan
Baca juga: Apa Itu Atlas? Ini Sejarah, Pengertian, dan Komponennya
Sejarah Posyandu
Dikutip dari Buku Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu (2011) oleh Kementerian Kesehatan, sejarah Posyandu dimulai dari dibentuknya Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa atau PKMD.
PKMD dibentuk oleh Departemen Kesehatan pada tahun 1975 sebagai bentuk strategi pembangunan kesehatan dengan prinsip gotong royong dan swadaya masyarakat.
Saat itu, tujuan PKMD adalah agar masyarakat dapat menolong dirinya sendiri melalui pengenalan dan penyelesaian masalah kesehatan yang dilakukan bersama petugas kesehatan.
Manfaat PKMD telah banyak dirasakan masyarakat, namun pelayanan kesehatan yang tidak merata menyulitkan koordinasi.
Baca juga: Apa Itu Atlas? Ini Sejarah, Pengertian, dan Komponennya
Maka untuk mengatasinya, pada tahun 1984 dikeluarkan instruksi dari Kepala BKKBN dan Menteri Dalam Negeri untuk mengintegrasikan kegiatan di masyarakat dalam satu wadah yang disebut Pos Pelayanan Terpadu atau yang disingkat Posyandu.
Pencanangan Posyandu secara massal pertama kali dilaksanakan pada tahun 1986 di Yogyakarta saat Hari Kesehatan Nasional.
Kini, peringatan Hari Posyandu Nasional 2025 pada 29 April bukan hanya sekadar seremoni namun juga ajakan bagi seluruh elemen bangsa untuk terus memperkuat komitmen dalam membangun generasi sehat dan berkualitas.
Baca juga: Siapa Pribumi Indonesia Sebenarnya? Ini Sejarah dan Teori Asal-Usulnya
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



