KOMPAS.com - Kamu mungkin pernah melihat segelas air yang diletakkan di bawah sinar matahari. Setelah beberapa saat, air tersebut perlahan-lahan menghilang. Inilah contoh nyata dari proses penguapan air dari permukaan bumi.
Proses penguapan air dari permukaan bumi disebut evaporasi. Evaporasi berperan penting dalam siklus air, mengubah air cair menjadi uap, dan mendukung kelangsungan ekosistem melalui pergerakan air di atmosfer, laut, dan daratan.
Mari kita bahas lebih dalam mengenai apa yang terjadi saat air menguap, mengapa hal ini sangat penting, dan bagaimana semuanya berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem Bumi.
Baca juga: Pengertian Evaporasi, Kondensasi, Prespitasi, dan Infiltrasi
Evaporasi dalam siklus air adalah proses yang menghubungkan laut, udara, dan daratan
Dilansir dari National Oceanic and Atmospheric Administration, evaporasi adalah perubahan wujud zat dari cair menjadi gas.
Proses ini terjadi ketika air yang ada di permukaan Bumi berubah dari bentuk cair menjadi gas akibat energi panas yang diserap dari matahari.
Evaporasi sangat penting dalam siklus air, karena inilah langkah pertama yang memungkinkan air berpindah dari permukaan Bumi ke atmosfer.
Tanpa evaporasi, tidak akan ada uap air yang terbentuk, dan siklus air tidak akan berfungsi dengan baik.
Evaporasi dalam siklus air adalah tahapan yang menghubungkan berbagai elemen alam. Proses ini terjadi terutama di samudra, laut, dan danau besar yang menutupi sekitar 71% permukaan Bumi.
Baca juga: Siklus Air: Pendek, Sedang, dan Panjang
Dilansir dari U.S. Geological Survey, sekitar 90% uap air yang ada di atmosfer berasal dari penguapan air laut. Air yang menguap kemudian terangkat ke atmosfer, menjadi uap air yang berperan membentuk awan.
Pada akhirnya, awan ini akan menghasilkan hujan atau salju yang jatuh kembali ke Bumi dalam bentuk presipitasi.
Proses ini merupakan bagian tak terpisahkan dari siklus air, yang berulang terus menerus, menjaga keseimbangan air di Bumi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses menguapnya air dari permukaan bumi
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, roses ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang bekerja bersama untuk menentukan laju penguapan, seperti:
- Suhu: Semakin tinggi suhu, semakin cepat penguapan terjadi. Ini karena panas memberikan energi kinetik pada molekul air, yang mempermudah mereka untuk keluar dari permukaan cairan.
- Kelembaban udara: Kelembaban yang tinggi di udara akan memperlambat proses penguapan, karena udara sudah mengandung banyak uap air. Sebaliknya, kelembaban rendah mempercepat penguapan karena ruang udara lebih banyak untuk menampung uap air.
- Kecepatan angin: Angin yang bertiup membantu mempercepat penguapan dengan menghilangkan uap air dari permukaan, sehingga menciptakan perbedaan konsentrasi yang mendorong penguapan lebih cepat.
- Radiasi matahari: Energi yang diberikan oleh matahari sangat penting untuk penguapan. Hari yang cerah dengan sinar matahari langsung akan membuat penguapan terjadi lebih cepat dibandingkan hari yang mendung.
- Luas permukaan air: Semakin luas permukaan air, semakin banyak molekul air yang bisa menguap secara bersamaan, mempercepat prosesnya.
- Ketersediaan air: Penguapan hanya bisa terjadi jika ada air di permukaan. Tanpa air yang cukup, proses ini tidak akan berjalan.
Faktor-faktor ini saling berinteraksi dan memastikan penguapan berjalan dengan lancar, memainkan peran penting dalam siklus air Bumi yang mendukung kehidupan.
Baca juga: Manfaat Siklus Air bagi Kehidupan
Evaporasi adalah kunci bagi kehidupan di bumi melalui siklus air
Evaporasi adalah bagian integral dari siklus air.
Dilansir dari NASA Earth Observatory, setiap tahun, sekitar 450.000 kilometer kubik air menguap dari lautan dunia, sementara 71.000 kilometer kubik air lainnya menguap dari daratan.
Proses ini tidak hanya terjadi di samudra dan danau besar, tetapi juga di tanah dan melalui transpirasi tanaman.
Bahkan danau, yang hanya menutupi sekitar 1,57% dari permukaan daratan, menyumbang sekitar 2,37% dari total air yang menguap dari daratan setiap tahunnya.
Meskipun jumlah penguapan dari lautan sangat besar, hanya sekitar 10% uap air yang menguap dari laut yang akan terbawa ke daratan, dimana itu akan jatuh kembali sebagai presipitasi di tempat lain.
Tanpa proses evaporasi, siklus air akan terhenti, dan lautan Bumi akan hampir kosong jika tidak ada presipitasi yang menggantikan air yang hilang.
Itulah sebabnya, evaporasi menjadi proses yang sangat penting dalam menjaga kelangsungan hidup dan keseimbangan sistem air di Bumi.
Baca juga: Proses Siklus Air dan Hambatannya
Proses evaporasi tidak hanya terjadi di lautan atau danau, tetapi juga di setiap permukaan air yang ada di Bumi. Setiap elemen alam, mulai dari tanaman, tanah, hingga badan air, berperan dalam proses ini.
Oleh karena itu, memahami proses evaporasi membantu kita lebih menghargai pentingnya menjaga sumber daya air dan memahami bagaimana perubahan iklim dapat mempengaruhi siklus air.
Proses ini yang pada akhirnya mendukung keberlanjutan kehidupan di Bumi.
Melalui penjelasan ini, jelaslah bahwa evaporasi adalah bagian penting dari siklus air, yang mempengaruhi kehidupan kita dan menjaga keberlanjutan sistem air di planet kita.
Tanpa penguapan, Bumi tidak akan dapat berfungsi dengan baik seperti sekarang. Jadi, setiap kali kita melihat air menguap, ingatlah bahwa kita sedang menyaksikan bagian dari proses alami yang sangat vital.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.