KOMPAS.com - Tak banyak orang menyadari bahwa kaleng makanan yang kita temui sehari-hari memiliki sejarah panjang dan teknologi yang canggih di baliknya.
Jika kamu pernah membuka kaleng sarden, sup, atau buah-buahan, kamu sudah bersentuhan langsung dengan salah satu inovasi penting dalam dunia pangan: penggunaan timah dalam industri makanan.
Tapi, apa manfaat timah pada industri makanan?
Timah dalam industri makanan berperan penting sebagai pelapis kemasan kaleng yang menjaga makanan tetap awet, aman, dan berkualitas tanpa banyak bahan pengawet, serta mendukung distribusi pangan secara luas dan tahan lama.
Baca juga: 5 Penghasil Timah Terbesar di Indonesia
Timah digunakan untuk menjaga rasa dan kualitas makanan
Dalam industri makanan modern, timah digunakan untuk membuat kemasan yang kuat dan tahan lama.
Biasanya, timah hadir dalam bentuk tinplate, yaitu lembaran baja ringan yang dilapisi timah murni di kedua sisinya.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, timah adalah bahan yang tidak hanya kuat, tetapi juga tahan terhadap asam dalam makanan dan minuman sehingga tidak menimbulkan korosi.
Salah satu manfaat timah pada industri makanan adalah kemampuannya menjaga makanan tetap segar dan awet tanpa harus bergantung pada banyak bahan pengawet.
Kaleng berbahan timah mampu menciptakan ruang hampa yang meminimalkan oksigen, memungkinkan sterilisasi, dan menjaga makanan bebas dari kontaminasi luar.
Inilah mengapa produk makanan kalengan bisa bertahan berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, dengan rasa yang tetap terjaga.
Baca juga: Senyawa yang Digunakan sebagai Pengawet Makanan Kemasan
Tidak hanya makanan, kegunaan timah dalam industri juga mencakup minuman. Setiap tahunnya, jutaan kaleng minuman ringan, bir, hingga jus buah diproduksi menggunakan pelat timah.
Selain melindungi isi dari kerusakan, timah juga menjaga kualitas rasa karena tidak bereaksi terhadap kandungan asam dalam minuman seperti jeruk, nanas, atau tomat.
Menurut Steve Blunden dan Tony Wallace dalam jurnal berjudul Tin in Canned Food: a Revies and Understanding of Occurence and Effects (2003), data produksi menunjukkan betapa besar peran timah dalam industri ini. Di Eropa saja, sekitar 25 miliar kaleng makanan dan 40 miliar kaleng minuman diproduksi setiap tahun.
Setidaknya 20% dari kaleng makanan tersebut menggunakan bodi baja berlapis timah tanpa pernis, sementara semua kaleng minuman berbasis timah memiliki lapisan pelindung tambahan di dalamnya.
Baca juga: Larutan Aldehid yang Digunakan untuk Pengawet Hewan Percobaan
Sejarah penggunaan timah dalam industri makanan
Menariknya, sejarah manfaat timah pada industri makanan bermula dari medan perang.
Dilansir dari Live Science, pada tahun 1795, Napoleon Bonaparte menawarkan hadiah kepada siapa pun yang bisa menemukan cara untuk mengawetkan makanan bagi tentara. Solusinya datang dari koki Prancis Nicolas Appert, yang menemukan metode pengalengan.
Namun, kemajuan besar terjadi setahun kemudian, saat Peter Durand mematenkan penggunaan baja berlapis timah sebagai wadah makanan.
Timah, yang tahan korosi dan aman terhadap reaksi kimia dalam makanan, menjadi solusi ideal untuk melapisi baja yang lebih murah.
Dari sinilah era kaleng makanan dimulai, dan sejak saat itu timah digunakan untuk mengemas makanan di seluruh dunia, dari perang sipil hingga ke dapur modern.
Baca juga: Hari ini dalam Sejarah: Kekalahan Pertama Napoleon
Lebih dari dua abad sejak pertama kali digunakan, pelat timah masih memegang peran penting dalam pengemasan makanan dan minuman.
Logam ini telah membuktikan diri sebagai bahan yang tahan lama, aman, dan efisien dalam menjaga kualitas pangan.
Sehingga, jika ditanya tentang apa manfaat timah pada industri makanan? Jawabannya jelas: timah menjaga makanan tetap segar, aman, dan tahan lama, bahkan sebelum kita mengenal kulkas.
Dari sisi teknis hingga sejarah, dari dapur militer hingga rak supermarket, timah telah menjadi pahlawan tak terlihat yang menjaga keamanan dan kualitas makanan yang kita konsumsi setiap hari.
Maka tidak heran, jika manfaat timah pada industri makanan akan terus bertahan dan berkembang seiring kebutuhan akan kemasan yang efisien dan higienis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.