Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Hari Raya Kuningan? Ini Tradisi dan Perayaannya

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi tradisi Hari Raya Kuningan.
|
Editor: Mufit Apriliani

Kompas.com - Hari Raya Kuningan adalah salah satu hari besar keagamaan yang sangat penting bagi umat Hindu di Bali.

Setiap perayaannya selalu diwarnai suasana sakral, penuh makna, dan sarat tradisi turun temurun.

Namun, apa sebenarnya Hari Raya Kuningan itu, dan bagaimana rangkaian tradisi dan jadwal pelaksanaannya? Berikut penjelasan lengkap tentang Hari Raya Kuningan:

Baca juga: 35 Ucapan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan 2025: Penuh Doa dan Harapan

Pengertian Hari Raya Kuningan

Mengutip Buku Mengenal Agama Manusia (2021), Hari Raya Kuningan dirayakan sepuluh hari setelah Hari Raya Galungan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuningan memperingati turunnya Sang Hyang Widhi ke dunia diiringi oleh para dewa. Pelaksanaannya yaitu di Hari Sabtu Kliwon wuku Kuningan, maka disebut juga hari suci tumpek.

Jika dihitung dari Galungan hingga Kuningan terdapat 11 hari, di mana dalam ajaran Shiwa Tantra, angka 11 merupakan angka sakral.

Dilansir Buku Mengenal Sanatana Dharma (2024) karya Made Mariana, pada pelaksanaannya, umat Hindu memuja para dewata dan Dewa Pitara atau leluhur yang dipercaya turun ke dunia melimpahkan karunianya di hari tersebut.

Ini juga merupakan perwujudan kegembiraan, sukacita, perayaan kemenangan, penajaman cinta kasih yang diwujudkan dengan membuat nasi berwarna kuning atau diartikan warna emas.

Baca juga: Sejarah Hari Raya Nyepi dan Maknanya 

Tradisi Hari Raya Kuningan

Berikut rangkaian tradisi Hari Raya Kuningan di Bali:

Umat Hindu melakukan persembahyangan di pura, merajan — tempat suci keluarga, dan rumah masing-masing.

Sembahyang dilakukan pagi hari karena diyakini roh leluhur hanya berada di Bumi hingga siang hari.

Nasi kuning merupakan ciri khas utama tradiri Hari Raya Kuningan, ini adalah simbol kemakmuran, kebahagiaan, dan kesucian.

Nasi kuning disajikan bersama lauk, buah, bunga, dan janur hias.

Sesajen di Kuningan yang selalu dilengkapi dengan tamiang —sebuah lingkaran janur sebagai simbol perlingdungan dan siklus alam dan juga endongan, yaitu bekal perjalanan yang melambangkan ilmu serta bakti.

Sama seperti Galungan, masyarakat juga memasang penjor yang berupa tiang bambu berhias daun kelapa, buah, dan hasil bumi sebagai simbol kemakmuran dan penghormatan kepada Sang Hyang Widhi.

  • Pertunjukan

Hari Raya Kuningan juga dirayakan dengan pertunjukan wayang kulit dan tari Barong yang memiliki filosofi nilai moral dan perjuangan antara kebaikan melawan kejahatan.

  • Penampahan Kuningan

Dilaksanakan satu hari sebelum Hari Raya Kuningan. Umat Hindu melaksanakan Penampahan Kuningan dengan mempersiapkan sesajen serta menyembelih hewan ternak untuk keperluan acara.

Baca juga: Mengenal Mudik, Tradisi Pulang Kampung setiap Hari Raya Idul Fitri

Apakah Hari Raya Kuningan libur?

Hari Raya Kuningan dilaksanakan umat Hindu di Bali setiap 210 hari sekali, tepatnya di Hari Saniscara atau Sabtu Kliwon dan merupakan puncak acara Galungan.

Seperti pada tahun ini, Mengutip Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 16 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional, Cuti Bersama, dan Dispensi Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2025, Raya Galungan dan Hari Raya Kuningan 2025 dilaksanakan pada:

  • Selasa, 22 April 2025: Hari Raya Suci Penampahan Galungan
  • Rabu, 23 April 2025: Hari Raya Suci Galungan
  • Kamis, 24 April 2025: Hari Raya Suci Umanis Galungan
  • Jumat, 2 Mei 2025: Hari Raya Suci Penampahan Kuningan
  • Sabtu, 3 Mei 2025: Hari Raya Suci Kuningan
  • Selasa, 18 November 2025: Hari Raya Suci Penampahan Galungan
  • Rabu, 19 November 2025: Hari Raya Suci Galungan
  • Kamis, 20 November 2025: Hari Raya Suci Umanis Galungan
  • Jumat, 28 November 2025: Hari Raya Suci Penampahan Kuningan
  • Sabtu, 29 November 2025: Hari Raya Suci Kuningan

Sesuai SE Gubernur Bali, pada perayaan hari besar tersebut termasuk Hari Raya Kuningan 2025 ditetapkan sebagai hari libur.

Baca juga: Makna Penjor, Penghias Perayaan Hari Raya Galungan

Hari Raya Kuningan adalah perayaan puncak yang menutup rangkaian Galungan penuh dengan tradisi, filosofi, dan makna spiritual mendalam bagi umat Hindu di Bali.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: SE Gubernur Bali 2025
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi