Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asap Hitam vs Asap Putih: Simbol Hasil Konklaf Pemilihan Paus Baru

Baca di App
Lihat Foto
Vatikan News
Asap putih dari Kapel Sistina.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Hari Senin Paskah 2025 menjadi momen duka bagi umat Katolik di seluruh dunia. Paus Fransiskus wafat dalam usia 88 tahunpada 21 Mei 2025.

Namun tak lama setelah pemakamannya, perhatian umat beralih pada konklaf yaitu proses pemilihan Paus baru yang dilaksanakan 7 Mei 2025 di Kapel Sistina.

Tahukah kamu pada saat konklaf, semua mata tertuju ke cerobong asap Kapel Sistina?Cerobong asap tersebut adalah tempat keluarnya asap konklaf, simbol paling ditunggu dalam sejarah Gereja Katolik.

Warna asap konklaf dari cerobong Kapel Sistina menandai hasil konklaf tradisi pemilihan Paus baru. Asap hitam menunjukkan belum ada keputusan dan asap putih mengabarkan kepada dunia bahwa seorang Paus baru telah terpilih.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Konklaf 7 Mei Dimulai, Begini Proses Konklaf Menentukan Paus Baru 2025

Konklaf di kapel sistina diadakan secara tertutup 

Dilansir dari Vatican News, para kardinal akan memulai prosesi pada 7 Mei dengan Misa khusus di Basilika Santo Petrus, sebelum masuk ke Kapel Sistina yang merupakan ruang sakral di jantung Istana Apostolik Vatikan.

Di sinilah para kardinal memulai pemungutan suara secara tertutup. Tak ada akses komunikasi, tak ada koran atau televisi, dan tak satu pun dari mereka boleh mengirim atau menerima pesan.

Seluruh proses pemilihan Paus baru berlangsung tertutup total hingga hasil konklaf diumumkan.

Dalam tradisi konklaf, untuk memilih Paus baru secara sah, seorang kardinal harus meraih dua pertiga suara dari seluruh elektor yang hadir. Jika jumlah elektor tidak terbagi habis tiga, maka sistem akan menyesuaikan jumlah suara tambahan.

Hari pertama hanya ada satu pemungutan suara di sore hari. Namun hari-hari berikutnya akan terdiri dari dua kali pemungutan di pagi hari dan dua kali lagi di sore hari.

Setelah setiap sesi, surat suara dibakar. Jika belum tercapai kesepakatan, maka dari fungsi cerobong asap Kapel Sistina akan muncul asap hitam konklaf, memberi tahu dunia bahwa belum ada Paus yang terpilih.

Baca juga: 12 Kandidat Paus Baru, Ini Nama yang Berpeluang Gantikan Paus Fransiskus

Makna warna asap konklaf

Proses pembakaran surat suara bukan sembarang pembakaran. Ada dua tungku yang digunakan di dalam Kapel Sistina.

Dilansir dari University McGill, tungku pertama, dari besi cor, berfungsi membakar surat suara para kardinal, sesuai tradisi yang telah berlangsung sejak abad ke-15.

Tungku kedua dirancang khusus untuk membakar bahan kimia yang mengeluarkan warna asap sesuai hasil pemungutan suara.

Asap hitam konklaf berasal dari campuran kalium perklorat, sulfur, dan antrasena—zat yang ditemukan dalam tar batubara.

Sementara itu, asap putih konklaf, tanda bahwa seorang Paus telah terpilih, berasal dari campuran kalium klorat, laktosa, dan getah pinus yang disebut "ter Yunani."

Kedua tungku tersebut terhubung ke satu cerobong asap Kapel Sistina berbahan tembaga, yang sebelumnya dipanaskan dan dilengkapi kipas untuk membantu asap mengalir ke atas dengan jelas.

Baca juga: Mengapa Muncul Asap Saat Kita Membakar Kayu?

kapel sistina asap putih: sinyal yang menggema ke seluruh dunia

Dilansir dari United States Conference of Catholic Bishops, begitu seorang kardinal menerima pemilihannya setelah meraih suara mayoritas, ia akan terpilih sebagai Paus baru dan mengenakan jubah kepausan.

Lalu, surat suara terakhir dibakar dengan campuran kimia yang menghasilkan Kapel Sistina asap putih. Biasanya, ketika asap putih itu akhirnya muncul, umatpun bersorak menandai terpilihnya Paus baru.

Tapi bukan hanya asap. Lonceng besar Basilika Santo Petrus berdentang dan seorang kardinal akan muncul di balkon mengumumkan kata sakral: “Habemus Papam” yang artinya "Kita memiliki seorang Paus."

Momen ini akan menandai akhir dari pemilihan Paus baru 2025, dan awal dari babak baru dalam sejarah Gereja Katolik.

Baca juga: Apa Itu Uskup Emeritus? Mengenal Gelar dalam Gereja Katolik

Sehingga, asap konklaf telah menjadi bagian dari tradisi konklaf selama lebih dari ratusan tahun.

Asap putih konklaf adalah simbol terpilihnya Paus baru yang menandakan hasil konklaf telah mencapai final.

Jadi sudah siapkah kamu melihat asap hitam atau asap putih yang akan keluar pada konklaf hari pertama ini?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi