KOMPAS.com -Pernahkah kamu membayangkan melihat sebuah bintang yang meledak di langit malam? Jika iya, tahun 2025 mungkin akan menjadi momen yang tepat untuk menyaksikan fenomena langka ini.
Pasalnya, bintang T Korona Borealis diperkirakan akan meledak pada tahun tersebut.
Bintang T Korona Borealis adalah bintang di konstelasi Korona Borealis yang diprediksi akan meledak dalam sebuah nova spektakuler menjadi secerah Polaris, dan dapat diamati dengan mata telanjang.
Yuk, mari kita pelajari lebih dalam tentang bintang T Korona Borealis dan apa yang membuatnya begitu menarik!
Baca juga: Mengapa Matahari Termasuk ke Dalam Golongan Bintang?
Apa itu T Korona Borealis
Dilansir dari NASA Science, T Korona Borealis adalah sistem bintang biner yang terdiri dari bintang raksasa merah dan bintang katai putih kecil yang saling mengorbit.
Katai putih ini, meskipun kecil, memiliki gravitasi yang sangat kuat, cukup untuk mencuri hidrogen dari pasangannya.
Dalam proses ini, hidrogen dari atmosfer luar bintang raksasa mengalir ke permukaan katai putih hingga terkumpul dalam jumlah yang cukup besar.
Dilansir dari NASA Jet Propulsion Laboratory, sekali setiap sekitar 80 tahun, tekanan dan suhu pada permukaan katai putih menjadi sangat tinggi, memicu ledakan termonuklir.
Peristiwa inilah yang disebut nova, ledakan dahsyat yang membuat bintang tersebut tiba-tiba bersinar ribuan kali lebih terang selama beberapa hari.
Ledakan terakhir bintang T Korona Borealis terjadi pada tahun 1946, dan para ilmuwan memperkirakan bahwa peristiwa serupa akan terjadi kembali pada 2025. Hal ini menjawab pertanyaan banyak orang tentang kapan bintang T Korona Borealis meledak.
Baca juga: Apa Itu Supernova? Fenomena Ledakan Bintang di Galaksi
Di mana konstelasi korona borealis berada?
Untuk melihat peristiwa ini, kamu perlu mengetahui di mana konstelasi Korona Borealis berada. Dikenal sebagai "Mahkota Utara", konstelasi ini berbentuk setengah lingkaran dari tujuh bintang yang halus dan indah.
Dilansir dari Space, letaknya berada di langit utara, di antara dua bintang terang: Arcturus (berwarna jingga di konstelasi Boötes) dan Vega (berwarna putih kebiruan di konstelasi Lyra).
Kamu dapat menggunakan pola Big Dipper, mengikuti lengkung gagangnya ke arah Arcturus, lalu ke Vega, untuk menemukan konstelasi Korona Borealis.
Dalam konstelasi ini, bintang paling terang adalah Alphecca, yang berada di tengah lengkungan.
Ledakan T Korona Borealis diperkirakan akan terjadi tepat di bawah lengkungan tersebut, dekat bintang Epsilon CrB, dan akan membuatnya tampak seperti bintang ekstra terang yang tiba-tiba muncul.
Baca juga: Nama -Nama Bintang di Tata Surya
Bintang mana di korona borealis yang akan mengalami nova?
Dari semua bintang dalam konstelasi Korona Borealis, hanya satu yang dikenal sebagai nova berulang yaitu T Korona Borealis.
Dilansir dari Forbes, bintang ini adalah jenis bintang variabel kataklisme, yaitu bintang yang berubah terang secara dramatis dalam siklus tertentu.
Maka, ketika kamu bertanya bintang mana di Korona Borealis yang akan mengalami nova, jawabannya pasti adalah T Korona Borealis atau T CrB.
Setelah meledak, magnitudo T CrB akan meningkat dari +10 (tidak terlihat dengan mata telanjang) menjadi sekitar +2—cukup terang untuk bersaing dengan Polaris, Bintang Utara.
Baca juga: Mengapa Planet Venus Disebut Sebagai Bintang Kejora? Ini Penjelasannya ....
Cara melihat ledakan bintang t korona borealis
Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana cara melihat ledakan bintang T Korona Borealis saat nova terjadi? Berikut panduan singkatnya:
- Waktu terbaik: Mei hingga Juli 2025. Pada masa ini, Korona Borealis mencapai ketinggian tertinggi di langit utara setelah matahari terbenam.
- Arah pandang: Cari antara Arcturus dan Vega, dua bintang terang di langit timur laut.
- Gunakan langit gelap: Idealnya, cari tempat jauh dari cahaya kota untuk membedakan perubahan sebelum dan sesudah nova.
- Perhatikan perubahan: Jika kamu mengamati konstelasi ini setiap malam, kamu akan tahu kapan bintang T Korona Borealis akan meledak karena cahayanya akan melonjak secara drastis.
Jika kamu berada di Belahan Bumi Utara, kamu akan lebih mudah melihat fenomena ini. Di Belahan Bumi Selatan, konstelasi Korona Borealis hanya bisa terlihat dekat cakrawala utara selama musim dingin dan gugur.
Baca juga: Nama-nama Bintang Paling Terang di Alam Semeta
Nova dari T Korona Borealis adalah peristiwa langka dan menakjubkan. Setelah meledak, ia hanya akan bersinar terang selama beberapa hari sebelum kembali meredup ke kondisi semula.
Karena siklusnya terjadi sekitar 80 tahun sekali, kamu mungkin tidak akan memiliki kesempatan kedua untuk melihatnya.
Jadi, siapkan mata kamu dan arahkan pkamungan ke langit malam. Peristiwa ini adalah pengingat bahwa alam semesta selalu punya kejutan, dan kali ini, bintang T Korona Borealis akan meledak dan membuat cahaya bersinar di antara konstelasi Korona Borealis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.