Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Hukum Aksi Reaksi? Ini Penjelasan Lengkap dan Contohnya

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi hukum aksi reaksi pada peluncuran roket
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Sering kali kita melangkah, berenang, atau bahkan melihat pesawat terbang tanpa menyadari bahwa semua gerakan itu diatur oleh hukum yang sama, yaitu hukum aksi reaksi atau hukum 3 Newton.

Ini bukan hanya konsep dari pelajaran fisika di sekolah, tetapi sebuah prinsip alam semesta yang mendasari hampir semua interaksi gaya yang terjadi setiap saat di sekitar kita.

Hukum aksi reaksi, atau hukum 3 Newton, menyatakan bahwa setiap gaya selalu memiliki pasangan gaya yang sama besar dan berlawanan arah, bekerja pada benda berbeda, dan menjadi dasar dari hampir semua gerakan dalam kehidupan sehari-hari. 

Berikut adalah penjelasan lengkap tentang hukum aksi reaksi dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Bunyi 3 Hukum Newton dan Contoh Kasus dalam Kehidupan Sehari-Hari

Apa yang dimaksud dengan hukum aksi reaksi?

Dilansir dari NASA Glenn Research Center, hukum aksi reaksi adalah hukum ketiga dari tiga hukum gerak yang dikemukakan oleh Sir Isaac Newton dalam bukunya Philosophiae Naturalis Principia Mathematica pada tahun 1686.

Bunyi resmi dari hukum ini adalah:

“Setiap kali suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut memberikan gaya yang sama besar namun berlawanan arah kepada benda pertama.”

Dalam bentuk sederhana, hukum ini bisa dirumuskan secara simbolik sebagai:

Faksi = –Freaksi

Artinya, gaya aksi dan gaya reaksi selalu:

Itulah sebabnya gaya aksi dan reaksi tidak saling meniadakan, karena keduanya tidak bekerja pada objek yang sama.

Baca juga: Pengertian dan Contoh Soal dari Hukum I, II, III Newton

Gaya aksi-reaksi selalu muncul berpasangan

Dilansir dari Physics LibreTexts, gaya aksi dan reaksi mencerminkan simetri yang ada di alam semesta: tidak ada gaya tunggal yang berdiri sendiri. Setiap aksi akan selalu diikuti oleh reaksi yang seimbang.

Inilah alasan mengapa hukum ini sangat penting dalam memahami asal-usul gaya dan menganalisis sistem fisika, baik di bumi maupun di luar angkasa.

Namun, penting untuk dicatat bahwa pasangan aksi-reaksi tidak bisa membatalkan gerak, karena mereka tidak bekerja pada objek yang sama. Sebagai contoh:

Ketika seorang perenang mendorong dinding kolam (aksi), dinding mendorong balik tubuhnya (reaksi).

Yang menyebabkan perenang bergerak adalah gaya yang bekerja pada dirinya sendiri, bukan pada dinding.

Baca juga: Hukum Gravitasi Newton

Kesalahpahaman umum tentang hukum 3 Newton

Dilansir dari Khan Academy, banyak orang berpikir bahwa gaya aksi dan reaksi akan saling menetralkan, dan karena itu tidak akan ada gerakan. Ini adalah kesalahpahaman umum.

Misalnya saat kamu duduk di kursi, tubuhmu memberikan gaya ke bawah, dan kursi memberikan gaya ke atas.

Tapi kamu tetap merasakan berat badanmu karena gaya-gaya tersebut tidak bekerja pada objek yang sama.

Gaya gravitasi antara bumi dan benda juga merupakan pasangan aksi-reaksi. Bumi menarik benda ke bawah (F = mg), dan benda juga menarik bumi ke atas dengan gaya yang sama, meski tidak terasa karena massa bumi jauh lebih besar.

Baca juga: Teori Relativitas Umum, Gravitasi dan Kelengkungan Ruang-Waktu

Contoh hukum aksi dan reaksi dalam kehidupan sehari-hari

Untuk memahami hukum 3 Newton dalam kehidupan sehari-hari, berikut beberapa contoh hukum aksi dan reaksi yang mudah dikenali:

1. Berjalan kaki

Kakimu mendorong lantai ke belakang (aksi), dan lantai mendorongmu ke depan (reaksi). Inilah yang membuatmu bisa melangkah.

2. Mobil melaju

Roda mobil mendorong tanah ke belakang. Tanah merespons dengan memberikan gaya dorong ke depan, membuat mobil bergerak maju.

3. Roket meluncur

Roket menyemburkan gas ke belakang (aksi), dan gas mendorong roket ke depan (reaksi). Ini dikenal sebagai gaya dorong, dan bekerja lebih baik di ruang hampa karena tidak membutuhkan media seperti udara atau tanah.

4. Pesawat dan burung terbang

Sayap mendorong udara ke bawah, dan udara memberikan gaya angkat ke atas. Gaya ini memungkinkan makhluk hidup dan mesin untuk melayang dan bergerak maju.

Baca juga: Kenapa Pesawat Bisa Terbang?

5. Berenang

Kamu mendorong air ke belakang, dan air mendorong tubuhmu ke depan sehingga kamu dapat bergerak di dalam kolam.

6. Jet ski dan gurita

Gurita menyemburkan air ke belakang lewat tubuhnya. Reaksi dari gaya ini membuatnya meluncur ke depan—sama seperti cara kerja jet ski.

7. Tali yang ditarik

Saat seseorang menarik tali ke bawah, tali itu akan memberikan gaya ke atas kepada orang tersebut. Ini dapat dirasakan saat menarik beban menggunakan katrol.

8. Orang yang berjalan mondar-mandir

Saat kaki mendorong lantai ke belakang, lantai memberikan dorongan ke depan—membuat tubuh profesor bergerak.

9. Mesin jet

Gas panas keluar ke belakang, dan sebagai reaksinya, mesin mendapatkan dorongan ke depan. Ini adalah contoh penting dari aksi-reaksi dalam aerodinamika.

Baca juga: Contrails, Jejak Asap Putih yang Dikeluarkan Pesawat

10. Gerakan bola berputar (Magnus effect)

Bola yang berputar membelokkan udara ke satu sisi, dan bola itu sendiri terdorong ke arah berlawanan—menunjukkan efek dari gaya reaksi dalam olahraga seperti sepak bola atau tenis.

Sehingga, hukum aksi reaksi, atau hukum 3 Newton, mungkin tampak sederhana, tapi ia mengendalikan hampir semua gerakan yang kita lihat di sekitar kita.

Dari langkah kaki manusia, peluncuran roket, hingga terbangnya burung dan helikopter, semua itu terjadi karena interaksi dua gaya yang bekerja berpasangan, seimbang, dan berlawanan arah.

Jadi, saat kamu melangkah, berenang, atau sekadar mendorong pintu, kamu sebenarnya sedang menerapkan hukum aksi dan reaksi. Itulah cara alam berbicara dalam bahasa fisika.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi