Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Angin Muson, Penentu Musim Hujan dan Kemarau di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
scijinks.go
Ilustrasi angin muson
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Jika kamu tinggal di Indonesia dan pernah bertanya-tanya mengapa kita punya musim hujan dan musim kemarau secara bergantian setiap tahun, maka jawabannya terletak pada satu fenomena alam yang sangat berpengaruh, yaitu angin muson.

Angin muson adalah angin yang bertiup secara periodik dan berganti arah setiap setengah tahun, memengaruhi musim hujan dan kemarau di Indonesia, dengan muson barat membawa hujan dari Asia dan muson timur membawa kemarau dari Australia.

Untuk lebih memahami tentang angin muson, simaklah penjelasan berikut ini!

Baca juga: Angin Muson Asia-Australia: Proses dan Sistemnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang dimaksud dengan angin muson?

Menurut Sudarto dalam jurnal Pemanfaatan dan Pengembangan Energi Angin untuk Proses Produksi Garam di Kawasan Timur Indonesia (2011), angin muson (atau monsoon dalam bahasa Inggris) adalah angin yang bertiup secara periodik setidaknya selama tiga bulan dan akan berbalik arah setiap setengah tahun sekali.

Fenomena ini terjadi karena perbedaan tekanan udara antara daratan dan lautan, yang dipicu oleh perbedaan intensitas pemanasan matahari di berbagai wilayah bumi.

Indonesia sebagai negara maritim di wilayah tropis sangat dipengaruhi oleh dua jenis utama angin muson: angin muson barat dan angin muson timur. Keduanya secara langsung menentukan pola musim di tanah air.

Baca juga: 6 Jenis Angin dan Penjelasannya

Bagaimana angin muson bekerja?

Pergerakan angin muson sangat bergantung pada posisi matahari dan perbedaan tekanan udara antara Benua Asia dan Australia. Berikut penjelasannya secara singkat namun jelas:

Oktober hingga April (musim hujan)

Pada periode ini, matahari berada di belahan bumi selatan, menyebabkan Benua Australia lebih panas dan membentuk pusat tekanan rendah, sementara Benua Asia lebih dingin dan menjadi pusat tekanan tinggi. Akibatnya, angin bertiup dari Asia ke Australia.

Di Indonesia, angin ini dikenal sebagai angin muson barat, yang banyak mengandung uap air karena melewati samudra luas seperti Samudra Hindia dan Laut Cina Selatan. Dampaknya? Terjadilah musim penghujan di sebagian besar wilayah Indonesia.

April hingga Oktober (musim kemarau)

Ketika matahari berada di belahan bumi utara, Asia menjadi lebih panas dan membentuk tekanan rendah, sedangkan Australia lebih dingin dengan tekanan tinggi.

Maka bertiuplah angin muson timur dari Australia ke Asia. Karena angin ini melewati gurun dan celah sempit di Australia, ia sangat miskin uap air.

Akibatnya, Indonesia memasuki musim kemarau, terutama di bagian timur yang memang lebih kering.

Baca juga: 7 Dampak Musim Kemarau Panjang Bagi Kesehatan, Termasuk Malnutrisi

Apa saja angin muson di indonesia?

Menurut Bayong Tjasyno dan kawan-kawan dalam jurnal The Character of Rainfall in the Indonesian Monsoon (2010), Indonesia merupakan bagian dari sistem muson Asia Timur dan Asia Tenggara.

Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa jenis arah angin muson tergantung wilayah dan musimnya:

Keempat pola muson ini mencerminkan kerumitan sirkulasi angin di wilayah kepulauan Indonesia yang dikelilingi lautan dan beragam topografi.

Baca juga: Apa itu Angin Laut dan Angin Darat? Ini Penjelasan dan Perbedaannya!

Apa perbedaan angin muson barat dan muson timur?

Untuk memahami lebih jauh, berikut tabel sederhana yang memperjelas apa perbedaan angin muson barat dan muson timur sebagaimana dilansir dari Badan Meteorologi, Klimatlogi, dan Geofisika (BMKG):

Aspek Angin Muson Barat Angin Muson Timur
Asal angin Dari Benua Asia Dari Benua Australia
Arah pergerakan Asia ke Australia Australia ke Asia
Waktu terjadi Oktober-April April-Oktober
Kandungan uap air Tinggi, karena melewati samudra luas Rendah, karena melewati gurun
Dampak di Indonesia Musim hujan Musim kemarau
Kecepatan maksimum

±3 m/s di bulan Januari

Maksimum di bulan Juli

Musim pancaroba: masa transisi yang tak menentu

Antara dua musim utama tersebut, terdapat masa transisi yang disebut musim pancaroba. Ada dua jenis pancaroba:

Ciri-ciri musim pancaroba antara lain: suhu udara terasa lebih panas, angin bertiup dari berbagai arah dan tidak menentu, serta hujan yang turun mendadak dan deras dalam waktu singkat.

Baca juga: Musim Pancaroba: Pengertian dan Ciri-cirinya

Dampak angin muson terhadap kehidupan di indonesia

Dampak angin muson tidak hanya terbatas pada perubahan cuaca, tetapi juga mempengaruhi banyak aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Beberapa di antaranya:

Baca juga: Dampak terjadinya Angin Muson Timur

Dengan mengenali pola angin muson, kita bisa lebih siap menghadapi perubahan musim di Indonesia.

Baik sebagai petani, nelayan, pebisnis, atau masyarakat umum, pemahaman tentang apa itu angin muson, apa saja angin muson di Indonesia, serta dampaknya sangat penting agar kita dapat beradaptasi dengan lebih baik.

Angin ini bukan hanya sekadar hembusan udara dari satu benua ke benua lain. Ia adalah penentu iklim di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ia menentukan masa tanam, arah layar, bahkan strategi mitigasi bencana.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi