KOMPAS.com - Pernahkah kamu memperhatikan bagaimana gula larut sempurna dalam segelas teh panas? Setelah diaduk, gula menghilang dari pandangan, menyatu dengan air.
Kamu tidak bisa lagi melihat di mana gulanya, di mana airnya. Inilah contoh campuran yang tidak dapat dibedakan antara pelarut dengan zat terlarutnya, sebuah fenomena ilmiah yang disebut campuran homogen.
Meski tampak sederhana, proses ini mencerminkan prinsip penting dalam kimia: ketika dua zat menyatu sedemikian rupa sehingga tidak dapat dibedakan antara pelarut dengan zat terlarutnya.
Maka campuran tersebut bukan sekadar gabungan, melainkan bentuk khusus yang disebut larutan, bagian dari jenis campuran homogen. Berikut penjelasannya!
Baca juga: Campuran Homogen: Pengertian dan Contohnya
Apa itu campuran homogen?
Dalam kimia, campuran homogen disebut juga sebagai larutan. Ini adalah jenis campuran di mana semua komponennya tercampur rata, membentuk satu kesatuan yang seragam.
Berbeda dari campuran heterogen yang terlihat ‘berlapis’ atau memiliki perbedaan visual antar komponennya, campuran homogen tampak seperti satu zat tunggal.
Menurut Chemistry LibreTexts, campuran homogen dapat diklasifikasikan lebih lanjut berdasarkan ukuran partikelnya:
- Larutan: ukuran partikel sangat kecil (~0,1–2,0 nm), seperti udara, air gula, dan air laut.
- Koloid: ukuran partikel lebih besar dari larutan tapi masih cukup kecil untuk tidak mengendap.
Namun, meski koloid tampak homogen pada pandangan makroskopis, sebenarnya koloid adalah campuran heterogen karena partikel-partikelnya dapat menyebarkan cahaya (efek Tyndall).
Baca juga: Efek Tyndall pada Sistem Koloid
Jenis campuran homogen: larutan sebagai bentuk paling murni
Larutan adalah bentuk paling umum dari campuran homogen.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, larutan terdiri atas dua atau lebih zat yang dicampur dalam perbandingan yang bisa diubah-ubah, hingga batas tertentu (batas kelarutan). Komponennya meliputi:
- Pelarut: zat yang jumlahnya lebih banyak
- Zat terlarut: zat yang larut ke dalam pelarut
- Larutan tidak hanya berbentuk cairan. Ada juga:
- Larutan gas (misalnya udara – campuran nitrogen, oksigen, dan gas lain)
- Larutan padat (misalnya kuningan – campuran tembaga dan seng)
Dalam kehidupan sehari-hari, larutan sangat penting. Contohnya:
- Oksigen masuk ke dalam larutan plasma darah dan menyatu dengan hemoglobin
- Nutrisi dari makanan dibawa oleh darah dalam bentuk larutan
- Proses kimia industri sangat bergantung pada kelarutan untuk pemisahan dan pemurnian bahan
Baca juga: Ciri-ciri Campuran Homogen
Apa saja ciri campuran homogen?
Agar lebih mudah membedakan campuran homogen dari jenis campuran lainnya, berikut adalah ciri-ciri campuran homogen yang paling umum:
1. Komposisi seragam di seluruh bagianZat terlarut tersebar secara merata di dalam pelarut. Tidak ada bagian yang lebih pekat atau lebih encer.
2. Tidak dapat dibedakan partikelnyaTidak bisa dilihat mana pelarut dan mana zat terlarut. Semuanya tampak menyatu.
3. Memiliki satu fasaTidak seperti campuran heterogen yang bisa memiliki dua fasa (contohnya air dan minyak), campuran homogen hanya memiliki satu bentuk fasa: bisa berupa cairan, gas, atau padatan.
4. Dapat dipisahkan, tetapi tidak dengan filtrasiMeski komponen dalam larutan bisa dipisahkan, kamu tidak bisa menggunakan metode seperti penyaringan. Pemisahan bisa dilakukan dengan teknik seperti destilasi atau kristalisasi.
Baca juga: Sinonim dari Kata: Alami, Homogen, Konversi, Konsisten, Laba
5. Tidak terjadi efek tyndallCahaya yang melewati larutan tidak tersebar, sehingga larutan tampak jernih. Berbeda dengan koloid yang dapat menyebarkan cahaya.
Perbedaan campuran homogen dan heterogen
Meski sama-sama merupakan jenis campuran, campuran homogen dan heterogen punya banyak perbedaan penting. Berikut perbandingannya secara detail:
Aspek | Campuran Homogen | Campuran Heterogen |
Komposisi | Seragam di seluruh bagian | Tidak seragam, dapat terlihat perbedaan |
Partikel | Tidak terlihat, menyatu | Terlihat, bisa dipisahkan |
Fase | Satu fasa (cair, padat, atau gas) | Dua atau lebih fasa |
Efek tyndall | Tidak terjadi | Terjadi |
Pemrosesan cahaya | Tidak menyebarkan cahaya | Menyebarkan cahaya |
Pemisahan | Tidak dapat dipisahkan dengan filtrasi | Bisa dipisahkan secara fisik |
Contoh | Air gula, udara, baja | Sup sayur, campuran pasir dan air, tanah |
Baca juga: Perbedaan Campuran Homogen dan Heterogen
Koloid: tampak homogen, tapi sebenarnya tidak
Seringkali, orang mengira bahwa koloid termasuk campuran homogen, karena tampak seragam secara visual. Namun, menurut Lumen Learning, koloid tergolong campuran heterogen karena:
- Ukuran partikelnya cukup besar untuk menyebarkan cahaya (efek Tyndall)
- Tidak membentuk satu fasa sejati
- Partikelnya tetap tersuspensi dan tidak larut sempurna
- Contoh koloid antara lain susu, kabut, dan mayones.
Dari larutan air garam hingga udara yang kita hirup, campuran homogen adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan.
Apa yang membuatnya unik adalah bagaimana tidak dapat dibedakan antara pelarut dengan zat terlarutnya, menjadikannya campuran yang tampak seragam di seluruh bagian.
Dengan memahami apa saja ciri campuran homogen dan membedakannya dari campuran heterogen, kamu tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga mengamati bagaimana kimia bekerja di sekitar kita.
Kini, setiap kali kamu melihat minuman larut sempurna atau menghirup udara, kamu tahu bahwa itu adalah jenis campuran homogen, sebuah bukti bagaimana sains menyatu dalam keseharian kita.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.