Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Enzim-enzim Pada Usus Halus 

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi Mengenal Enzim-enzim Pada Usus Halus 
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Dengan panjang lebih dari 6 meter pada manusia, usus halus adalah bagisn saluran pencernaan yang paling panjang. 

Merangkum dari buku Biologi-Edisi Kelima Jilid 3 (2004) karya Neil A Campbell dkk, Usus halus merupakan organ di mana sebagian besar hidrolisis enzim makromolekul dalam makanan terjadi. 

Usus halus juga bertanggung jawab dalam penyerapan sebagian besar nutrien ke dalam darah. 

Baca juga: Mekanisme Pencernaan yang Berlangsung dalam Usus 12 Jari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa saja enzim-enzim proses pencernaan yang terjadi di usus halus? Yuk simak penjelasnnya!

Enzim di usus halus

Berdasarkan buku Fisiologi Pencernaan dan Mikrobiota Usus (2024) karya I Made Subhawa Harsa dkk, secara fisiologis usus halus memainkan peran kunci dalam pencernaan dan penyerapan nutrisi. 

Beberapa enzim proses pencernaan pada usus halus, yakni: 

Peptidase merupakan enzim yang berperan dalam memecah ikatan peptida guna mencerna protein menjadi asam amino.

Jika terjadi penumpukan peptide yang tida terserap dengan baik, gejalanya biasa berupa kembung, diare, atau intoleransi protein tertentu. 

Sukrase adalah enzim yang bekerja menguraikan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.

Kekurangan sukrase dapat menyebabkan kembung dan fermentasi berlebih di usus besar. 

Maltase adalah enzim yang mengubah maltosa menjadi gula sederhana seperti glukosa.

Gangguan enzim ini jarang terjadi, namun jika rusak akan mengganggu metabolisme glukosa dari maltosa. 

Laktase merupakan enzim yang menguraikan laktosa menjadi gula sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa.

Jika terganggu atau intoleransi laktosa, gejalanya diare, kembung, perut kram, setelah minum susu. 

Baca juga: Macam-macam Penyakit yang Menyerang Usus Manusia

Lipase adalah enzim yang berfungsi memecah lemak menjadi asam lemak, gliserol, dan trigliserida.

Lemak yang tidak tercerna sempurna menyebabkan steatorhea (feses berminyak), penurunan berat badan, dan defisiensi vitamin larut lemak. 

  • Enterokinase

Enterokinase merupakan enzim yang mengaktivasi tripsinogen menjadi bentuk aktifnya, yaitu tripsin.

Enzim-enzim seperti tripsin, kimotripsin, dan karboksipeptidase tidak aktif sama saja pencernaan protein tidak berjalan. 

Kerja enzimatik dalam usus halus 

Yuk ikuti kerja enzim dari pankreas dan dinding usus halus: 

Pencernaan karbohidrat 

Pencernaan karbohidrat yaitu pati dan glikogen dimulai oleh amilase ludah dalam rongga mulut yang terus berlanjut dalam usus halus. 

Amilase pankreas menghidrolisis pati, glikogen, dan polisakarida yang lebih kecil menjadi disakarida, termasuk maltosa. 

Enzim maltase menyempurnakan dan menyelesaikan pencernaan maltosa dan memecahnya menjadi dua molekul glukosa, suatu gula sederhana. 

Pencernaan protein 

Pencernaan protein dalam usus halus melibatkan penyelesaian pekerjaan yang dimulai oleh pepsin dalam lambung. 

Enzim dalam duodenum membongkar poli[peptide menjadi komponen asan aminonya atau menjadi peptide kecil. 

Tripsin dan kimotripsin bersifat spesifik untuk ikatan peptida yang berdekatan dengan asam amino tertentu, dan dengan demikian seperti pepsin, memutuskan polipeptide besar menjadi rantai-rantai yang lebih pendek. 

Karboksipeptidase akan memecah asam amino satu per satu, yang dimulai pada ujung polipeptide yang memiliki gugus karboksil yang bebas. 

Enzim lain, yaitu dipeptidase yang melekat pada dinding usus, selanjutnya akan mempercepat pencernaan dengan cara memecah peptida-peptida kecil. 

Baca juga: 5 Fungsi Usus Halus sebagai Alat Pencernaan Manusia

Pencernaan asam nukleat 

Pencernaan ini melibatkan serangan hidrolik yang mirip dengan yang terjadi pada protein. Sekelompok enzim yang disebut nukelase menghidrolisis DNA dan RNA dalam makanan menjadi nukelotida komponennya. 

Pencernaan lemak 

Hampir semua lemak dalam suatu hidangan mencapai usus halus dalam kondisi sepenuhnya belum tercerna. Hidrolisis lemak adalah permasalahan khusus, karena molekul lemak tidak larut dalam air. 

Dengan begitu, makromolekul dari makanan secara sempurna dihidrolisis menjadi monomer komponen penyusunnya ketika peristalsis menggerakkan campuran kim dan getah pencernaan di sepanjang usus halus. 

Sebagian besar pencernaan diselesaikan lebih awal dalam perjalanan ini, sementara kim masih berada di dalam duodenum. 

Daerah dalam usus halus sisanya, seperti jejunum dan ileum berfungsi dalam penyerapan nutrien dan air. 

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Usus Infeksi dan Tidak Dapat Menyerap Makanan?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi