Kompas.com - Setiap tahun, Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati tanggal 20 Mei hadir dengan tema dan logo khusus yang sarat akan akan makna, tak terkecuali pada Harkitnas ke-117 in
Logo Hari Kebangkitan Nasional 2025 tidak hanya sekadar simbol, namun juga cerminan nilai-nilai yang ingin digelorakan kepada seluruh rakyat Indonesia.
Lalu, apa sih makna logo Hari Kebangkitan Nasional 2025? Yuk, kita simak juga tema dan alasan mengapa Harkitnas diperingati setiap tanggal 20 Mei lewat penjelasan di bawah ini!
Baca juga: Apa Tema Hari Kebangkitan Nasional 2025? Ini Makna, Tujuan, dan Susunan Acaranya
Makna logo Hari Kebangkitan Nasional 2025
Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) telah menyampaikan pedoman peringatan ke-117 Harkitnas 2025.
Salah satu yang disampaikan dalam Pedoman Hari Kebangkitan Nasional 2025 Nomor B-395/M.KOMDIGI/HM.04.01/05/2025 adalah logo dengan angka 117.
- Makna angka 117
Logo “117” di peringatan Harkitnas 2025 memiiki makna refleksi semangat gotong royong dan optimisme seluruh masyarakat dalam membangun Indonesia yang lebih kuat, adil, dan sejahtera.
Angka 117 menandakan peringatan ke-117 tahun Hari Kebangkitan Nasional sejak berdirinya Budi Utomo pada tahun 1908.
Jika diperhatikan, logo Harkitnas 2025 bukan sekadar menyematkan angka 117 namun juga memberikan warna-warna khusus pada sejumlah bagiannya.
- Makna warna pada angka 11
Angka “11” memiliki satu warna tegas berwarna biru, pemberian warna ini ternyata memiliki makna mendalam terhadap refleksi ketegasan yang ingin diusung.
Angka 11 berdiri tegas menyerupai tiang atau pilar dengan warna biru yang menandakan pondasi kebangsaan yang kuat.
- Makna warna pada angka 7
Angka “7” memiliki tiga warna yang disematkan, yaitu biru pada bagian atas horisontal, kuning emas pada lengkungan bawah, dan warna merah di antara garis horisontal dan turunan.
Warna biru pada garis horizontal angka “7” melambangkan arah ke depan, kemajuan, dan pandangan jauh ke masa depan.
Warna merah yang berada di angka “7” memiliki arti semangat dan energi perjuangan, serta titik penggerak perubahan.
Terakhir, warna kuning emas pada lengkungan di angka “7” merupakan gambaran gerakan bangkit yang fleksibel namun kuat, mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan.
Baca juga: Susunan Upacara Hari Kebangkitan Nasional 2025 Disertai Teks Doa Harkitnas ke-117
Makna tema Hari Kebangkitan Nasional 2025
Bukan hanya logo Harkitnas ke-117 yang memiliki makna mendalam, namun tema Hari Kebangkitan Nasional 2025 juga sarat akan semangat kemerdekaan.
Tahun ini, tema Harkitnas 2025 adalah, “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat”. Penegasan tema ini juga disematkan dalam logo di bawah angka “117”.
Makna tema ini adalag refleksi semangat kolektif seluruh komponen bangsa untuk bangkit dari berbagai tantangan dan krisis yang dihadapi.
Tak sampai di situ, seluruh lapisan masyarakat juga didorong untuk terus bergerak maju menuju Indonesia yang lebih kuat, mandiri, dan sejahtera.
Tema ini juga menjadi ajakan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk meneladani semangat kebangkitan para pendiri bangsa yang memulai perjuangan dari kesadaran akan pentingnya kesatuan dan identitas nasional.
Kini, memasuki era modern, semangat itu akan terus digaungkan melalui partisipasi aktif dalam pembangunan, inovasi, dan penguatan karakter bangsa agar Indonesia mampu berdiri sejajar di kancah global.
Baca juga: Apa Itu Hari Kebangkitan Nasional yang Diperingati 20 Mei?
Mengapa Harkitnas diperingati tanggal 20 Mei?
Tentu banyak yang penasaran mengapa Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei dan apa makna peringatan hari tersebut.
Tanggal 20 Mei bukan dipilih tanpa alasan, karena pada tanggal tersebutlah sebuah organisasi yang menjadi simbol kebangkitan bangsa berdiri, yaitu Boedi Oetomo.
Boedi Oetomo berdiri pada 20 Mei 1908, pendirinya adalah para pelajar dari Sekolah Kedokteran di Batavia atau STOVIA.
Pendirian Budi Utomo dilatarbelakangi adanya kampanye dr. Wahidin Sudirohusodo yang mengadakan penggalangan dana pelajar dari golongan priyayi Pulau Jawa pada tahun 1906.
Kemudian pada tahun 1907, para pelajar STOVIA termasuk Sutomo lantas tertarik untuk ikut serta, hal ini karena mereka memiliki misi yang sama, yaitu untuk meraih cita-cita kemerdekaan bangsa.
Sutomo bersama teman-temannya, yaitu Mohammad Soelaiman, Soeradji Tirtonegoro, Mohammad Saleh, Gondo Soewarno, Goenawan Mangoenkoesoemo, RM Geombrek, M Soewarno, dan Angka Prodjoseodirjo lantas mendirikan Boedi Utomo pada 20 Mei 1908.
Baca juga: Pengertian Kebangkitan Nasional dan Contohnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.