Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayam Dulu atau Telur Dulu? Ini Jawaban Para Ilmuan

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Ilustrasi ayam yang menetas dari telur. Ini jawaban teka-teki ilmiah ayam dulu atau telur dulu.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Kamu pasti sudah familiar dengan pertanyaan klasik yang memicu perdebatan tanpa akhir: "Ayam dulu atau telur dulu?" Atau versi lainnya yang sering terdengar: "Duluan mana ayam atau telur?"

Bukan sekadar lelucon, teka-teki ini menyimpan pelajaran mendalam tentang siklus kehidupan, evolusi, dan bagaimana spesies terbentuk.

Pertanyaan ini bisa dipecahkan dari dua arah berbeda: secara biologis dan secara spesifik berdasarkan spesies.

Telur hadir lebih dulu dalam evolusi sebagai alat reproduksi, tetapi jika yang dimaksud adalah telur ayam, maka ayam muncul lebih dulu melalui proses domestikasi dari nenek moyangnya, ayam hutan merah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari kita telusuri penjelasan ilmiah dan evolusioner yang dapat menguraikan misteri ayam atau telur terlebih dahulu.

Baca juga: Apa Benar Ayam Keturunan Dinosaurus? Ini Fakta Ilmiahnya!

Telur lebih dulu ada daripada ayam

Jika kita mendefinisikan “telur” sebagai sel kelamin betina atau alat reproduksi hewan yang bertelur, maka jawabannya relatif jelas: telur hadir jauh sebelum ayam muncul di dunia.

Dilansir dari Live Science dan berbagai studi evolusioner, telur sudah ada lebih dari 1 miliar tahun yang lalu.

Telur-telur ini awalnya lunak dan bertekstur seperti kulit, mirip telur reptil atau platipus masa kini.

Namun, kemunculan telur amniotik adalah titik balik besar bagi kehidupan di darat. Telur jenis ini memiliki cangkang keras dan kuning telur bergizi, memungkinkan embrio berkembang di darat tanpa ketergantungan pada air.

“Telur merupakan langkah penting dalam evolusi vertebrata, karena memungkinkan amniota untuk menjauh dari air,” kata Koen Stein, paleontolog dari Royal Belgian Institute of Natural Sciences.

Sebelum inovasi ini, vertebrata seperti amfibi harus bertelur di lingkungan lembap agar telur tidak mengering dan mati.

Baca juga: Telur Ovipar: Bagian dan Fungsi-fungsinya

Vertebrata bertelur, seperti ikan prasejarah dan hewan aneh dari periode Kambrium 500 juta tahun lalu, juga bertelur, meski belum menyerupai ayam.

Bahkan dinosaurus yang merupakan nenek moyang ayam, telah bertelur sejak zaman Jurassic awal, sekitar 200 juta tahun lalu.

Stein menjelaskan bahwa cangkang telur dinosaurus pada masa itu sangat tipis, hanya setebal rambut manusia (sekitar 100 mikron), namun sudah menyerupai telur ayam modern: keras dan kaku seperti porselen.

Menurut Stephen L. Brusatte dalam jurnal The Origin and Diversification of Birds (2015), burung modern berevolusi dari dinosaurus theropoda pada masa Jurassic, sekitar 160 hingga 150 juta tahun yang lalu.

Karena ayam merupakan bagian dari kelompok burung, ini berarti telur telah ada jauh sebelum kemunculan ayam di bumi.

Jadi, jika kita melihat telur sebagai alat reproduksi secara umum, maka telur lebih dulu daripada ayam, bahkan jauh sebelum burung pun ada.

Baca juga: Jalannya Sel Telur dari Pembentukan hingga Embrio

Ayam lebih dulu daripada telur 

Namun, cerita berbeda jika kita mempersempit definisi telur menjadi telur ayam modern. Dalam konteks ini, mungkin saja ayam muncul lebih dulu daripada telur ayam pertama.

Ayam domestik (Gallus gallus domesticus) adalah hasil dari proses panjang domestikasi. Nenek moyang ayam diyakini berasal dari ayam hutan merah (Gallus gallus), burung tropis yang masih hidup di hutan Asia Tenggara.

Menurut Joris Peters, dkk dalam jurnal berjudul The Biocultural Origins and Dispersal of Domestic Chicken (2022), domestikasi ayam terjadi sekitar tahun 1650 SM hingga 1250 SM.

Proses ini dimulai ketika manusia secara sengaja memilih burung liar yang paling jinak untuk diternakkan.

Proses domestikasi awal ayam berlangsung bersamaan dengan munculnya praktik budidaya padi dan millet, yang kemungkinan besar berperan sebagai daya tarik bagi ayam liar, sehingga memicu dimulainya proses domestikasi.

Baca juga: Bentuk Adaptasi Padi, Jagung, dan Tebu pada Musim Kemarau

Dilansir dari New Scientist, karena manusia secara konsisten memilih ayam hutan merah yang paling jinak dan mengawinkan dengan sesamanya, maka perkawinan tersebut menghasilkan susunan genetik ayam merah yang berda. 

Hingga pada satu titik, seekor anak ayam dari dua ayam hutan merah memiliki susunan genetik yang cukup berbeda dari nenek moyangnya, dan dapat dikategorikan sebagai ayam pertama di dunia.

Ayam ini tumbuh dari telur ayam hutan, dan hanya setelah dewasa akan menghasilkan telur ayam pertama.

Jika kita memandangnya seperti ini, maka ayam lebih dulu ada dibandingkan telur ayam.  Karena, ayam modern muncul sebagai hasil evolusi baru yang belum menghasilkan telur khas ayam sebelumnya.

Baca juga: Teori Evolusi Lamarck

Jadi, ayam atau telur terlebih dahulu? Jawabannya ternyata bergantung pada bagaimana kita mendefinisikan telur:

  • Jika "telur" merujuk pada alat reproduksi bertelur secara umum, maka telur jauh lebih tua daripada ayam, bahkan lebih tua dari dinosaurus sekalipun.
  • Jika "telur" merujuk khusus pada telur ayam modern, maka ayam bisa dianggap lebih dulu, karena ayam pertama muncul sebelum mampu menghasilkan telur ayam pertamanya.

Dengan pemahaman ini, kita tidak hanya menjawab teka-teki ayam atau telur terlebih dahulu, tapi juga menyelami sejarah panjang evolusi dan domestikasi yang luar biasa.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi