Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Bagian Gunung Berapi, Dari Kawah hingga Kaldera

Baca di App
Lihat Foto
wikimedia.org/ M. Rietze
Letusan gunung berapi
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Gunung berapi tidak hanya sekadar gunung yang meletus, tapi terdiri dari banyak bagian yang memiliki fungsi dan karakteristik unik.

Bagian-bagian gunung berapi meliputi struktur kawah, kaldera, rekahan dan graben, depresi volkano-tektonik, ventilasi, dapur magma, saluran magma.

Selain itu, ada juga material letusan seperti tefra, bom vulkanik, aliran lava, aliran piroklastik, dan abu vulkanik yang semuanya berperan penting dalam proses dan aktivitas gunung berapi.

Berikut ini penjelasan bagian-bagian gunung berapi secara rinci!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Gunung Raung Meletus Lagi! Kenali Karakteristik Gunung Aktif Ini

1. Struktur kawah

Struktur kawah adalah bentuk morfologi negatif atau depresian yang terbentuk akibat aktivitas gunung berapi.

Bentuknya cenderung bundar dan menjadi tempat utama keluarnya magma dan gas saat letusan. Kawah ini sering menjadi ciri khas dari sebuah gunung berapi aktif.

2. Kaldera

Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, kaldera adalah struktur yang mirip kawah tapi dengan ukuran jauh lebih besar, yaitu garis tengahnya lebih dari 2 kilometer.

Kaldera bisa terbentuk melalui berbagai proses, di antaranya:

Kaldera ini sering menjadi bukti aktivitas vulkanik raksasa di masa lalu.

Baca juga: Pengertian Kaldera, Ciri-ciri, dan Proses Terbentuknya

3. Rekahan dan graben

Rekahan adalah retakan memanjang yang bisa mencapai puluhan kilometer dan kedalaman ribuan meter pada tubuh gunung berapi.

Jika dua rekahan sejajar menyebabkan blok di antaranya turun, maka terbentuklah graben. Struktur ini menjadi jalur penting bagi pergerakan magma dan gas.

4. Depresi volkano-tektonik

Ini adalah cekungan besar yang terbentuk karena ekspansi volume magma asam ke permukaan bumi.

Biasanya berasosiasi dengan pegunungan vulkanik dan bisa berukuran sangat luas, puluhan kilometer dengan kedalaman ribuan meter.

Depresi ini menggambarkan perubahan tektonik dan vulkanik yang kompleks.

Baca juga: Dapatkah Gempa Tektonik Diprediksi?

5. Ventilasi

Menurut Lindsay Iredale dalam buku berjudul Environmental Geology (2024), ventilasi adalah bukaan di permukaan bumi tempat magma dan gas keluar saat letusan.

Terdapat ventilasi pusat yang merupakan lubang utama di puncak gunung, serta ventilasi samping yang lebih kecil dan bisa menyebabkan letusan sayap gunung api.

Ventilasi ini merupakan jalur utama keluarnya material vulkanik.

6. Dapur magma

Dapur magma merupakan ruang penyimpanan batuan cair panas (magma) yang berada jauh di dalam bumi.

Ketika tekanan magma meningkat, magma ini akan naik melalui saluran menuju ventilasi di permukaan. Dapur magma adalah “jantung” dari aktivitas vulkanik gunung berapi.

7. Saluran

Saluran adalah pipa atau lintasan yang menghubungkan dapur magma dengan ventilasi di permukaan.

Melalui saluran inilah magma bergerak naik dan keluar saat letusan. Struktur saluran sangat menentukan intensitas dan jenis letusan gunung berapi.

Baca juga: 7 Tipe Letusan Vulkanisme

8. Tefra

Tefra adalah istilah untuk semua material piroklastik yang terlontar ke udara selama letusan gunung berapi, tanpa memandang ukuran atau bentuknya. Material ini bisa berupa abu halus, batu apung, hingga bongkahan besar.

9. Bom vulkanik

Bom vulkanik adalah salah satu jenis tefra dengan ukuran besar (diameter lebih dari 64 mm) dan bentuk bulat atau elipsoidal.

Bentuk ini terbentuk karena bom vulkanik meleleh sebagian saat melayang di udara dan membeku saat mendarat.

10. Aliran lava

Aliran lava adalah keluarnya batuan cair panas dari ventilasi ke permukaan bumi selama letusan yang bersifat efusif (tidak terlalu meledak).

Lava ini kemudian mendingin dan membeku menjadi batuan beku baru yang memperbesar tubuh gunung berapi.

Baca juga: Magma: Pengertian, Proses Terbentuk, dan Perjalanannya ke Permukaan

11. Aliran piroklastik

Aliran piroklastik adalah campuran panas dari batu apung, abu, balok, dan gas vulkanik yang bergerak sangat cepat menuruni lereng gunung.

Aliran ini sering sangat berbahaya dan dapat terjadi akibat runtuhnya kolom erupsi, letusan eksplosif, atau runtuhnya kubah lava.

12. Abu vulkanik

Abu adalah fragmen halus batuan vulkanik berdiameter kurang dari 2-4 mm yang terbentuk selama letusan.

Abu vulkanik ini bisa tersebar jauh oleh angin dan memiliki dampak besar pada kesehatan manusia serta lingkungan.

Baca juga: Hujan Abu Vulkanik: Penyebab dan Dampaknya bagi Lingkungan

Memahami struktur gunung api dan bagian-bagian gunung berapi seperti kawah, kaldera, dapur magma, ventilasi, serta fenomena seperti aliran piroklastik dan tefra sangat penting untuk mengenali proses vulkanik dan potensi bahayanya.

Dengan pengetahuan ini, kita bisa lebih siap menghadapi aktivitas gunung berapi dan mengapresiasi keajaiban alam yang satu ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi