KOMPAS.com - Dalam dunia pendidikan modern, tidak cukup hanya mengandalkan nilai ujian biasa untuk mengukur kemampuan seseorang. Kini, seleksi bakat skolastik hadir sebagai solusi untuk melihat potensi belajar seseorang secara lebih objektif dan menyeluruh.
Namun, masih banyak yang bertanya-tanya: apa itu tes bakat skolastik dan tes bakat skolastik itu seperti apa bentuknya?
Tes Bakat Skolastik adalah alat ukur potensi belajar yang menilai kemampuan verbal, kuantitatif, penalaran, problem solving, dan kecukupan data, digunakan dalam seleksi masuk perguruan tinggi dan beasiswa untuk memprediksi prestasi akademik seseorang.
Yuk kita simak lebih rinci tentang tes tersebut!
Baca juga: Catat Jadwal Tes SIPENCATAR Kemenhub 2025 dan Biaya Pendaftarannya
Pengertian tes bakat skolastik
Menurut Puspendik dalam buku TBS Tes Bakat Skolastik Petunjuk Pelaksanaan (2019), Tes Bakat Skolastik (TBS) adalah tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan potensial umum seseorang, terutama dalam konteks belajar pada jenjang yang lebih tinggi atau situasi baru.
Artinya, tes bakat skolastik bukanlah tes berbasis hafalan, melainkan alat untuk memprediksi sejauh mana seseorang bisa berkembang jika diberi kesempatan belajar lebih lanjut.
Berbeda dari tes prestasi yang didasarkan pada silabus mata pelajaran tertentu, TBS tidak mengacu pada kurikulum apa pun.
Soal-soal dalam tes ini menguji daya nalar logis dan analitis peserta, bukan pengetahuan faktual semata.
Inilah yang menjadikan TBS sebagai alat yang efektif untuk menilai kemampuan berpikir seseorang secara mendalam.
Baca juga: Mau Lolos STAN 2025? Ini 4 Tahapan Tes yang Harus Kamu Lewati
Aspek yang diukur dalam tes bakat skolastik
Untuk memahami tes bakat skolastik itu seperti apa, penting mengetahui aspek-aspek yang diukur. Dilansir dari Pusat Asesmen Pendidikan, aspek yang diukur dalam tes bakat skolastik adalah:
- Verbal: Mengukur kemampuan penalaran yang berkaitan dengan bahasa dan kata.
- Kuantitatif: Menguji keterampilan aritmatika dan aljabar dasar.
- Penalaran: Menilai kemampuan analisis dan logika untuk mengaitkan berbagai informasi.
- Problem Solving: Mengukur kemampuan menyelesaikan masalah dengan mencari alternatif solusi yang logis.
- Kecukupan Data: Menguji kemampuan mengevaluasi kelengkapan informasi numerik.
Output dari tes ini berupa skor dari masing-masing aspek dan gambaran umum potensi akademik seseorang. Inilah yang membuat TBS penting dalam proses seleksi pendidikan.
Baca juga: Apa Saja Tes Sekolah Kedinasan 2025? Dari SKD hingga Seleksi Lanjutan
Keunggulan tes bakat skolastik dibanding tes prestasi
Salah satu keunggulan utama TBS adalah prosedur pengembangan soal yang terstandar dan terkalibrasi.
Soal-soalnya dirancang oleh Pusat Penilaian Pendidikan (Balitbang, Kemendikbud) sejak 1990 dengan metode yang memastikan hasil tes dari berbagai waktu, lokasi, dan paket soal tetap bisa dibandingkan secara adil.
Dengan sistem ini, akurasi prediksi prestasi akademik di jenjang lebih tinggi menjadi lebih tepat.
Selain itu, penggunaan TBS sebagai pelengkap tes prestasi memberikan gambaran yang lebih menyeluruh tentang seorang siswa.
Bila tes prestasi mencerminkan apa yang telah dipelajari, maka TBS mencerminkan potensi untuk belajar lebih jauh ke depan.
Saat ini, tes bakat skolastik sudah diselenggarakan dengan sistem Computer-Based Test (CBT).
Artinya, penyajian dan pemilihan soal dilakukan secara otomatis dan setiap peserta akan mendapatkan paket soal berbeda. Sistem ini juga membantu menjaga integritas dan keadilan dalam proses seleksi.
Tes ini rutin digunakan di berbagai SMA/SMK di seluruh provinsi Indonesia, terutama dalam program layanan penilaian potensi oleh Pusat Asesmen Pendidikan.
Baca juga: Doa agar Lolos Tes CPNS dan Mendapat Nilai Bagus
Peran penting dalam seleksi perguruan tinggi dan beasiswa
Menurut Asrijanty dalam Validitas Prediktif Bakat dan Prestasi Belajar sebagai Kriteria Seleksi Masuk Perguruan Tinggi (2014), sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 173/U/2001, yang memberikan kewenangan pada perguruan tinggi untuk menentukan kriteria seleksi masing-masing, banyak kampus ternama mulai mengintegrasikan TBS dalam seleksi masuk mahasiswa.
Beberapa kampus bahkan menggabungkan tes bakat skolastik dengan tes prestasi seperti SPMB untuk mendapatkan hasil seleksi yang lebih akurat.
Tidak hanya itu, TBS juga menjadi alat seleksi penting dalam program-program beasiswa prestisius seperti LPDP.
Karena mampu menilai potensi akademik dan kemampuan berpikir kritis, TBS menjadi standar baru dalam mencari talenta terbaik bangsa.
Baca juga: Latihan Soal Tes TIU CPNS Bab Tes Bakat Numerik beserta Jawabannya
Jadi, pengertian tes bakat skolastik bukan sekadar tes intelegensi, melainkan alat untuk melihat masa depan.
Tes ini membantu lembaga pendidikan dan penyedia beasiswa menemukan siswa-siswa yang memiliki potensi besar untuk berkembang, bukan hanya yang cemerlang di atas kertas.
Oleh karena itu, bagi kamu yang ingin menempuh pendidikan tinggi atau mengikuti seleksi beasiswa, memahami dan mempersiapkan diri menghadapi tes bakat skolastik adalah langkah cerdas untuk menata masa depan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.