KOMPAS.com - Peta adalah gambaran permukaan bumi yang dituangkan ke bidang datar dengan menggunakan skala tertentu.
Peta dilengkapi tulisan dan simbol untuk membantu pembaca memahami informasi yang ditampilkan.
Melansir ThoughtCo, peta berfungsi merepresentasikan hubungan antar unsur geografis di suatu wilayah.
Dalam hal ini, simbol pada peta memiliki peran penting untuk menyampaikan informasi secara ringkas namun jelas.
Baca juga: Teleskop James Webb Ungkap Peta Alam Semesta Terbesar Sepanjang Sejarah
Simbol-simbol tersebut bisa berupa gambar, tanda, huruf, angka, atau warna yang mewakili kenampakan alam maupun buatan manusia di permukaan bumi.
Agar tidak salah membaca peta, penting bagi pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat umum memahami jenis-jenis simbol yang umum digunakan.
Berikut ini penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis simbol dalam peta beserta contoh dan fungsinya.
Simbol berdasarkan kenampakan lingkungan
Berdasarkan kenampakan lingkungannya, simbol pada peta dibagi menjadi dua kelompok utama:
1. Simbol budayaSimbol budaya mewakili kenampakan hasil aktivitas manusia, seperti infrastruktur, pemukiman, dan fasilitas umum.
Contoh simbol budaya antara lain:
- Jalan raya: digambarkan dengan garis ganda yang meliuk-liuk.
- Rel kereta api: digambarkan menyerupai tangga.
- Kota kecil/kecamatan: dilambangkan dengan lingkaran kecil.
- Kota administratif: dilambangkan dengan lingkaran besar berisi lingkaran kecil.
- Ibu kota negara: digambarkan dengan persegi berisi lingkaran kecil.
Baca juga: 10 Komponen Peta dan Penjelasannya
2. Simbol alamSimbol alam digunakan untuk menggambarkan unsur-unsur alami di permukaan bumi. Contohnya:
- Gunung: segitiga hitam (tidak aktif) atau segitiga merah (aktif).
- Sungai: garis meliuk-liuk yang tidak lurus.
- Danau: bulatan tidak sempurna berwarna biru.
- Rawa: bulatan tidak sempurna dengan titik-titik di dalamnya.
Simbol berdasarkan bentuknya
Dari segi bentuk, simbol peta dikelompokkan menjadi tiga jenis:
1. Simbol garisSimbol garis digunakan untuk mewakili kenampakan yang memanjang. Contoh penggunaannya:
- Sungai: garis meliuk-liuk.
- Jalan raya: garis sejajar mengikuti bentuk jalan.
- Batas negara: deretan tanda plus (+).
- Batas provinsi: kombinasi tanda plus (+) dan minus (–) berselang-seling.
Simbol titik menunjukkan kenampakan dengan letak spesifik dan ukuran kecil. Contohnya:
- Gunung: segitiga merah (aktif) atau hitam (tidak aktif).
- Kota kecil/kecamatan: lingkaran kecil.
- Kota administratif: lingkaran besar berisi lingkaran kecil.
- Ibu kota negara: persegi berisi lingkaran kecil.
Baca juga: 2 Garis Koordinat dalam Peta: Garis Lintang dan Garis Bujur
3. Simbol areaSimbol area dipakai untuk menunjukkan wilayah yang memiliki luas tertentu. Contoh:
- Danau: bulatan tidak sempurna berwarna biru.
- Rawa: bulatan tidak sempurna dengan titik-titik.
- Sawah: garis-garis miring sejajar.
- Formasi batuan kapur: bidang lebar dengan simbol tatanan batu di dalamnya.
Simbol peta berdasarkam wujudnya
Selain berdasarkan bentuk, simbol pada peta juga dibedakan berdasarkan wujudnya, yaitu:
- Simbol piktoral: menyerupai bentuk asli objek, misalnya simbol gunung.
- Simbol abstrak: tidak menggambarkan bentuk nyata, contohnya simbol ibu kota provinsi.
- Simbol huruf atau angka: menggunakan huruf atau angka untuk menyampaikan informasi, seperti ketinggian tempat.
Baca juga: 15 Contoh Peta Tematik
Pentingnya memahami simbol pada peta
Memahami simbol peta bukan hanya penting bagi pelajar dalam pembelajaran IPS atau geografi, tetapi juga bagi praktisi yang bergerak di bidang perencanaan tata ruang, pembangunan infrastruktur, atau mitigasi bencana.
Kemampuan membaca simbol peta membantu seseorang memahami kondisi wilayah dengan cepat, termasuk mengenali potensi bencana, jalur evakuasi, hingga perencanaan pembangunan.
Di era digital, pemahaman simbol juga dibutuhkan dalam penggunaan aplikasi peta digital, navigasi, hingga pemodelan geografis berbasis big data.
Simbol dalam peta memiliki peran penting untuk menyampaikan informasi geografis secara efektif. Dengan mengenali jenis dan maknanya, kita dapat memahami peta dengan lebih akurat. Hal ini tidak hanya berguna di sekolah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Mengapa Peta menjadi Hal Penting Menurut Claudius Ptolomeus?
Referensi:
Vitriana, R. (2020). Modul Pelatihan Geographic Information System untuk Pengembangan Infrastruktur Wilayah. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.