KOMPAS.com – Bintang laut atau yang disebut juga sebagai asteroidea adalah hewan laut yang sering ditemui pada daerah yang memiliki terumbu karang namun, beberapa jenis dapat ditemui di kedalaman laut hingga 3.000 meter.
Sebanyak lebih kurang 1.800 spesies bintang laut hidup dan tersebar di seluruh lautan dunia. Bintang laut biasanya berukuran 0,4 – 25 inci yang umumnya memiliki 5 lengan berfungsi untuk menjepit.
Dibalik tampilannya yang indah, benarkah bintang laut dapat melakukan regenerasi lewat potongan tubuhnya? Ketahui faktanya di sini:
Baca juga: Kaki Tabung pada Bintang Laut
Regenerasi dengan potongan tubuhnya
Bintang laut ternyata memiliki kemampuan untuk beregenerasi dengan bagian tubuhnya yaitu legan.
Melakukan regenerasi akan menciptakan bintang laut yang identik secara genetik, hal ini dikarenakan sebagian besar organ vital bintang laut tersimpan pada lengannya.
Namun, waktu untuk regenerasi ini tidaklah singkat, untuk membentuk bintang laut yang utuh dibutuhkan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun tergantung pada kondisi lingkungan dan spesiesnya.
Dalam hal ini, jika salah satu bagian tubuh bintang laut yang terputus tidak terluka, bintang laut akan mengobatinya sendiri dan beregenerasi.
Baca juga: 5 Fungsi Muntahan Ikan Paus, Ambergris yang Mahal dan Langka
Bintang laut bukan ikan
Tahukah kamu bahwa meskipun bintang laut hidup di laut seperti ikan dan sering disebut starfish, sebenarnya ia bukan termasuk golongan ikan?
Hal ini karena bintang laut tidak memiliki insang, sirip, maupun anatomi tubuh khas yang biasanya dimiliki oleh ikan.
Karena tidak memiliki insang, bintang laut mengandalkan sistem difusi melalui kulitnya. Uniknya lagi, bintang laut juga tidak memiliki tulang belakang, sehingga hewan ini digolongkan sebagai invertebrata, atau hewan tak bertulang belakang.
Bintang laut tidak memiliki otak dan darah
Saat mengetahui fakta ini, bukankah aneh hewan hidup tanpa otak dan darah? Bintang laut adalah salah satu contohnya! Bintang laut memiliki cara unik untuk bertahan hidup tanpa otak seperti yang dimiliki makhluk hidup lainnya.
Sebagai gantinya, mereka mengandalkan sistem saraf yang tersebar di seluruh tubuhnya untuk merespons lingkungan di sekitarnya.
Tak hanya itu, bintang laut juga tidak memiliki darah. Alih-alih menggunakan darah untuk mengedarkan oksigen dan nutrisi, mereka memanfaatkan sistem yang disebut sistem vaskular air.
Air laut yang masuk ke tubuhnya akan mengalir melalui saluran-saluran khusus dan membantu mengedarkan zat-zat yang dibutuhkan.
Baca juga: Klasifikasi Hewan Vertebrata: Ikan, Amfibi, Reptil, Burung, dan Mamalia
Terdapat 2.000 jenis bintang laut
Bintang laut tercatat memiliki 1.800 hingga 2.000 jenis yang tersebar di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri diperkirakan terdapat kurang lebih 22 persen dari keseluruhan jenis bintang laut di dunia atau sekitar 400 spesies.
Bintang laut jenis Protoreaster nodosus menjadi jenis paling banyak ditemukan karena mampu beradaptasi di berbagai habitat.
Kemudian, disusul jenis Linckia Laevigata dan Archaster Typicus untuk 3 jenis bintang laut paling banyak di laut Indonesia.
Memiliki mata di setiap lengannya
Bintang laut memiliki mata kecil berukuran setengah milimeter yang terdapat di setiap ujung lengannya.
Jumlah mata ini akan berbeda mengikuti jumlah lengan masing-masing bintang laut dengan spesies berbeda.
Mata bintang laut digunakan untuk mendeteksi cahaya dan kegelapan. Selain itu, mata pada bintang laut juga berfungsi untuk membedakan struktur pada lingkungan di habitatnya.
Namun, penglihatan bintang laut tidaklah tinggi hanya sekitar 4 meter saja penglihatan efektifnya, penglihatan ini tidak bisa melihat detail atau warna.
Baca juga: 9 Fakta Ikan Oarfish, Hidup di Kedalaman Berapa?
Referensi
- Sasongko, A. S., Tarigan, D. J., Cahyadi, F. D., Yonanto, L., Salim, M. N., Hasan, A. F., & Azalia, H. (2020). Jenis-jenis bintang laut, bulu babi, dan teripang (Echinodermata) di Perairan Pulau Tunda Kabupaten Serang. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan, 11(2), 177-182.
- Suryanti. (2019). Buku Ajar Bioekologi Phyllum Echinodermata. Dapartemen Sumberdaya Akuatik, Universitas Diponegoro
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.