KOMPAS.com – Waktu adalah salah satu elemen penting dalam kehidupan sehari-hari yang selalu menjadi acuan dalam berbagai aktivitas manusia.
Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal beragam istilah yang digunakan untuk menjelaskan keterangan waktu, seperti "lusa" untuk menyebut dua hari setelah hari ini, dan "kemarin" untuk menyebut satu hari sebelum hari ini.
Namun, sebenarnya masih banyak istilah lain yang sering digunakan untuk menyatakan waktu dengan lebih spesifik atau kontekstual.
Penggunaan istilah keterangan waktu ini tidak hanya memudahkan komunikasi, tetapi juga memperkaya kosakata dan memperjelas maksud dalam percakapan. Sayangnya, beberapa istilah masih jarang diketahui dan digunakan.
Baca juga: Contoh Perkenalan Diri dalam Bahasa Inggris saat MPLS 2025
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali dan memahami ragam istilah keterangan waktu yang ada dalam bahasa Indonesia. Lalu, selain "lusa" dan "kemarin", apa sajakah ragam istilah keterangan waktu lain?
Senantu
Senantu adalah kata dalam bahasa Indonesia yang berarti "beberapa hari yang lalu". Secara lebih spesifik, senantu merujuk pada rentang waktu beberapa hari sebelum hari ini, biasanya dalam kurun waktu hingga tujuh hari yang lalu (H-≤7).
Kata ini digunakan untuk menyebut waktu lampau yang tidak terlalu jauh, namun lebih dari sekadar "kemarin" atau "dua hari lalu".
Contoh penggunaan dalam kalimat:
Senantu saya pergi ke Surabaya bersama teman.
(Artinya: Beberapa hari yang lalu saya pergi ke Surabaya bersama teman.)
Baca juga: Bahasa Aglutinatif: Pengertian, Ciri-ciri, Contoh, dan Proses Pembentukan Kata
Selumbari
Kata "selumbari" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi VI berarti "kemarin dulu", yaitu menyebut waktu dua hari yang telah berlalu sebelum hari ini (H-2). Dengan kata lain, jika hari ini adalah hari Sabtu, maka selumbari merujuk pada hari Kamis.
selumbari adalah istilah keterangan waktu yang jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari namun tercatat resmi dalam KBBI untuk menunjukkan waktu dua hari sebelum hari ini
Contoh penggunaan kalimat:
Selumbari dia bermain sepak bola.
(Artinya: dua hari yang lalu dia bermain sepak bola).
Kila mulai
"Kila mulai" adalah istilah yang merujuk pada waktu tiga hari sebelum hari ini (H-3). Dengan kata lain, jika hari ini adalah hari Selasa, maka "kila mulai" berarti hari Sabtu tiga hari yang lalu.
Istilah ini termasuk dalam kosakata lama atau keterangan waktu tradisional yang digunakan untuk menyebut hari-hari yang sudah berlalu dengan cara yang lebih spesifik dan berurutan.
Contoh penggunaan dalam kalimat:
Kila mulai ada acara di desa.
(Artinya: tiga hari yang lalu ada acara di desa)
Baca juga: Menyelami Konsep Kebenaran Menurut Plato, dari Alegori Gua hingga Bahasa
Besok
Kata besok dalam bahasa Indonesia berarti hari setelah hari ini atau hari berikutnya. Dalam keterangan waktu, besok menunjukkan waktu yang sangat dekat, yaitu satu hari setelah sekarang (H+1).
Contoh penggunaan kata besok:
Besok adalah hari ulang tahun adikku.
(Artinya: satu hari lagi hari ulang tahun adikku)
Tulat
Kata "tulat" adalah istilah keterangan waktu dalam bahasa Indonesia yang berarti hari ketiga setelah hari ini, atau dengan kata lain, hari sesudah lusa. Jika hari ini adalah hari Senin, maka tulat adalah hari Kamis.
Contoh penggunaan dalam kalimat:
Kita akan bertemu tulat di rumahnya.
(Artinya: Kita akan bertemu tiga hari setelah hari ini.)
Tubin
Melansir dari Balai Bahasa Provinsi Maluku tubin, adalah kata keterangan waktu dalam bahasa Indonesia yang berarti hari keempat setelah hari ini. Dengan kata lain, tubin menunjukkan hari yang jatuh empat hari setelah hari sekarang. Misalnya, jika hari ini adalah hari Selasa, maka tubin adalah hari Sabtu.
Contoh penggunaan dalam kalimat:
Kita akan bertemu tubin di kantor.
(Artinya: Kita akan bertemu empat hari setelah hari ini.)
Baca juga: Daftar Kosakata Bahasa Jawa yang Sering Digunakan
Cekelong
Cekelong adalah istilah keterangan waktu dalam bahasa Indonesia yang berarti hari kelima setelah hari ini. Misalnya, jika hari ini adalah Senin, maka cekelong adalah hari Sabtu.
Contoh penggunaan dalam kalimat:
Acara pernikahan mereka akan diadakan cekelong.
(Artinya: acara pernikahan mereka akan diadakan lima hari lagi)
Akalsari
Akalsari berarti suatu hari nanti atau waktu yang tidak pasti di masa depan, yang secara simbolik dilambangkan sebagai H+∞ (hari setelah hari-hari yang sudah ditentukan) dalam sistem penunjuk waktu tradisional Melayu.
Istilah ini digunakan untuk menyatakan waktu yang sangat jauh ke depan, tanpa batasan waktu yang konkret.
Akalsari dalam keterangan waktu adalah ungkapan untuk menyebut waktu yang akan datang di masa yang sangat jauh atau tidak dapat dipastikan kapan tepatnya
Contoh penggunaan dalam kalimat:
Janji itu bukan untuk sekarang, melainkan untuk akalsari yang belum bisa kita pastikan.
(Artinya: janji itu bukan untuk sekarang, melai kan untuk suatu saat nanti yang belum bisa kita pastikan)
Baca juga: 4 Ciri Buku Fiksi, Dari Imajinasi Hingga Bahasa yang Konotatif
Referensi
- Kamu Besar Bahasa Indonesia. Badan Pengembangan dan pembinaan bahasa. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- Indrayadi. (2024). Terdapat 24 Kata dalam KBBI yang Kurang Populer di Masyarakat.