KOMPAS.com – Membahas soal sastra mungkin tak akan ada habisnya karena dari waktu ke waktu sastra selalu mengalami perubahan dan perkembangan.
Sastra merupakan cerminan dari realitas sehingga sastra tidak dapat lepas dari kehidupan manusia.
Berdasarkan perkembangannya kian banyak jenis sastra yang bermunculan. Jika dibagi berdasarkan arusnya, terdapat sastra serius dan sastra populer.
Pada awal kemunculannya, sastra populer kerap dipandang sebelah mata karena dianggap membahas hal yang dangkal.
Baca juga: 5 Jenis Sastra yang Harus Kamu Ketahui!
Sama seperti sastra lainnya, sastra populer memiliki tujuan dan ciri-cirinya sendiri. Berikut penjelasannya:
Pengertian sastra populer
Sastra populer merupakan sastra yang muncul karena budaya populer atau budaya pop dalam masyarakat yang menghilangkan batasan tradisi dan kekunoan.
Sastra populer adalah sastra yang karyanya ditujukan untuk konsumsi massal dengan isi yang ringan dan mudah dipahami oleh pembacanya.
Sastra populer juga dikatakan sebagai sastra pelarian yang dimaksud sebagai suatu upaya untuk menghibur diri dari hiruk pikuk kehidupan.
Sastra populer lebih menekankan pada sifat hiburan yang tidak mengandung makna mendalam bagi pembacanya. Karya sastra populer dapat berbentuk apa saja seperti, novel, cerpen, komik, dan roman picisan.
Baca juga: 4 Jenis Sastra berdasarkan Bentuknya
Ciri-ciri sastra populer
Sastra populer memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakannya dengan sastra lainnya. Berikut ciri-ciri sastra populer:
- Memiliki tema yang ringan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari
- Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti
- Alur cerita sastra populer sederhana dan mudah ditebak
- Karakter pada tokoh karya sastra populer mudah diidentifikasikan
- Memiliki fungsi sebagai hiburan
- Karya sastra populer mengikuti pasar
- Nama pengarang banyak dikenal
- Memiliki struktur bebas dan fleksibel
- Sering diadaptasi ke media lain
Perkembangan sastra populer di Indonesia
Melansir dari Britannica, sastra populer pertama kali muncul di Eropa ketika mesin cetak mengalami perkembangan atau sekitar pada abad ke-15.
Sedangkan, di Indonesia sastra populer muncul ketika masa Hindia-Belanda pada abad ke-17 hingga abad ke-19.
Kemunculan sastra populer di Indonesia ditandai dengan terbitnya surat kabar berbahasa melayu.
Kemudian, sekitar tahun 1930 sastra populer muncul secara nyata yang ditandai dengan karya berjudul “Sobat Anak-anak” yang diciptakan oleh Liem Kim Hok.
Kendati demikian, pada masa kolonial Belanda dan Jepang, sastra populer dipandang rendah dan dianggap murahan karena jauh dari nilai sastra yang tinggi pada masa itu.
Namun, pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an sastra populer kian dikenal dengan munculnya berbagai genre dan terus berkembang hingga sekarang.
Baca juga: Macam-Macam Pendekatan dalam Mengkaji Karya Sastra
Macam-macam karya sastra populer
Karya sastra populer telah berkembang sejak dahulu hingga sekarang, tak lengkap rasanya jika tidak mengetahui karya-karya pada setiap era perkembangan sastra populer.
Berikut karya-karya sastra populer pada eranya:
Angkatan balai pustaka- Azab dan Sengsara karya Merari Siregar
- Siti Nurbaya karya Marah Roesli
- Tebaran Mega karya Sutan Takdir Alisjahbana
- Begawat Gita
- Bukan Pasar Malam karya
- Hilanglah Si Anak Hilang
- Tirani dan Benteng karya
- Pabrik karya
- Ladang Hijau karya
- Saman karya Ayu Utami
- Supernova karya
- Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi
Baca juga: Mengenal Epos sebagai Karya Sastra Tradisional
Referensi
- Noor, R. (2017). Sastra populer dan masalah mutu penelitian sastra di perguruan tinggi. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 12(4), 265-275.
- Jatmiko, D. (2015). Estetika Sastra Populer dalam Novel Mencari Sarang Angin Karya Suparto Brata. Jurnal Lakon, 4(1), 24-40.