KOMPAS.com - Langit malam mungkin terlihat tenang, namun kenyataannya, luar angkasa adalah wilayah yang sangat dinamis.
Bumi kita, yang berada dalam sistem tata surya yang tampak stabil, sering kali menjadi “tempat lewat” berbagai objek luar angkasa seperti asteroid dan komet. Dan pada 24 Juli 2025, dua asteroid dilaporkan akan melintasi titik terdekatnya dengan Bumi.
Fenomena ini bukan hal yang luar biasa. Asteroid mendekati Bumi secara teratur, dan dua di antaranya akan menonjol pada tanggal ini: asteroid 2025 OK1 dan asteroid 2025 OZ. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Baca juga: Bukan Bumi, Asteroid 2024 YR4 Kini Berpeluang Tabrak Bulan pada 2032
Asteroid 2025 OK1
Dilansir dari NASA Jet Propulsion Laboratory (JPL), asteroid 2025 OK1 diperkirakan akan melintas pada jarak sekitar 1.360.000 mil (sekitar 2.186.000 km) dari Bumi.
Ukuran asteroid ini diperkirakan sekitar 100 kaki (30 meter), yang setara dengan ukuran sebuah pesawat penumpang kecil.
Meskipun terdengar dekat, jarak ini sebenarnya masih sekitar 5,7 kali jarak Bumi ke Bulan. Untuk kamu yang penasaran, kamu bisa memantau pergerakan asteroid 2025 OK1 secara langsung melalui situs resmi NASA JPL:
https://ssd.jpl.nasa.gov/tools/sbdb_lookup.html#/?sstr=2025OK1&view=VOP
Asteroid 2025 OZ
Sementara itu, asteroid 2025 OZ akan melintasi Bumi dari jarak yang lebih jauh, yakni sekitar 3.340.000 mil (5.375.000 km).
Ukurannya juga lebih besar, yaitu sekitar 180 kaki (55 meter). Meskipun lebih besar, karena jaraknya yang hampir 14 kali jarak Bumi ke Bulan, asteroid ini juga tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap kehidupan di Bumi.
Pergerakan asteroid 2025 OZ juga bisa dipantau melalui laman resmi NASA di:
https://ssd.jpl.nasa.gov/tools/sbdb_lookup.html#/?sstr=2025OZ&view=VOP
Baca juga: Mengapa Burung Selamat Tapi Dinosaurus Tidak Saat Bumi Dihantam Asteroid?
Asteroid dekat bumi
Kedua objek ini termasuk dalam kategori NEO (Near-Earth Objects), yaitu asteroid atau komet yang orbitnya membawanya mendekati Bumi.
Sekitar 99% dari NEO adalah asteroid, dan mereka dapat terdorong ke dekat Bumi oleh gaya gravitasi planet-planet besar.
Namun, kamu tak perlu khawatir. Menurut Pusat Studi Objek Dekat Bumi (CNEOS) di Laboratorium Propulsi Jet NASA, kemungkinan asteroid besar menabrak Bumi dalam 100 tahun ke depan sangat kecil.
Bahkan, asteroid-asteroid kecil sering kali memasuki atmosfer Bumi setiap tahun tanpa menyebabkan kerusakan berarti.
Baca juga: Fakta Menarik Ceres, Asteroid Terbesar dan Planet Katai yang Kaya Air
Klasifikasi dan ancaman: kapan asteroid menjadi berbahaya?
Dilansir dari NASA Science, sebuah asteroid baru diklasifikasikan sebagai Potensial Berbahaya (PHA) jika:
- Ukurannya lebih dari 140 meter (460 kaki)
- Jarak orbitnya mendekati Bumi hingga 4,6 juta mil (7,5 juta km)
Baik asteroid 2025 OK1 maupun 2025 OZ belum masuk dalam kategori berbahaya, karena ukuran dan jaraknya masih berada dalam batas aman.
Seberapa sering asteroid menabrak bumi?NASA mengungkapkan beberapa statistik menarik:
- Asteroid 10 meter menghantam Bumi sekitar 1 dekade sekali, biasanya menyebabkan ledakan sonik.
- Asteroid 50 meter (seperti 2025 OZ) bisa menyebabkan kerusakan lokal dan diperkirakan terjadi setiap 1.000 tahun.
- Asteroid berukuran 140 meter dapat menyebabkan kerusakan besar, namun hanya terjadi setiap 20.000 tahun.
- Tumbukan asteroid 1.000 meter (1 km) bisa memicu kehancuran global dan hanya terjadi setiap 700.000 tahun.
- Asteroid 10 km seperti yang memusnahkan dinosaurus, hanya terjadi sekitar 100 juta tahun sekali.
Baca juga: Apakah Dinosaurus Masih Hidup Jika Asteroid Tidak Menghantam Bumi? Ini Kata Peneliti
Kedatangan asteroid 2025 OK1 dan 2025 OZ pada 24 Juli 2025 adalah fenomena astronomi yang menarik namun tidak berbahaya. Kedua asteroid ini akan melintas pada jarak aman dan tidak memiliki potensi untuk menabrak Bumi.
Namun, peristiwa ini mengingatkan kita bahwa alam semesta tidak pernah benar-benar diam. Oleh karena itu, pengamatan dan pemantauan rutin terhadap NEO oleh NASA dan ilmuwan dunia sangatlah penting untuk keamanan planet kita di masa depan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.